INOVASI PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI DALAM MENYONGSONG ERA SOCIETY 5.0

Uploaded by ZakaFahmi

January 9, 2023

INOVASI PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI DALAM MENYONGSONG ERA SOCIETY 5.0

          Ada masalah serius di dunia pendidikan saat ini. Perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat cepat dan kompleks, oleh karena itu diperlukan persiapan yang lebih matang untuk menghadapi perubahan dunia yang begitu cepat. Belum lama ini, Society 5.0 sedang hangat diperdebatkan. Ditpsd.kemdikbud.go.id melaporkan bahwa pemerintah jepang telah memasuki era masyarakat cerdas  (society 5.0) pada tahun 2019 untuk mengantisipasi disrupsi akibat revolusi industri 4.0 yang menciptakan ketidakpastian yang kompleks dan ambigu (VUCA). Dikhawatirkan serangan itu akan menggrogoti nilai-nilai kodrat manusia yang selama ini terpelihara.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

          Di era society 5.0, dunia pendidikan berperan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Menyambut era society 5.0 mendatang selain pendidikan banyak faktor dan pemangku kepentingan yang berkontribusi seperti pemerintah, organisasi masyarakat (ormas) dan seluruh masyarakat. Dalam rangka menjawab tantangan revolusi industri 4.0 menuju society 5.0, dunia pendidikan membutuhkan kecakapan hidup abad 21 yaitu kreativitas, berpikir kritis, komunikasi, dan kolaborasi. Sementara itu, di abad ke-21 kompetensi mahasiswa ada 7 yaitu literasi dasar, literasi digital, literasi sains, literasi informasi, literasi keuangan, literasi budaya, dan literasi kewarganegaraan. Tidak hanya literasi dasar, tetapi juga keterampilan lainnya yaitu kemampuan berpikir kritis, berkreasi, berkomunikasi, berkolaborasi, dan memiliki keterampilan memecahkan masalah. Dan yang terpenting, perilaku (karakter) yang mencerminkan mahasiswa pancasila, seperti rasa ingin tahu, inisiatif, tekad, daya adaptasi, kepemimpinan, kepedulian sosial dan budaya.

          Society 5.0 adalah masyarakat yang mampu menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan sosial dengan menggunakan berbagai inovasi yang lahir di era revolusi industri 4.0, seperti Internet Of Things (internet untuk semua orang), Artificial Intelligence (kecerdasan buatan), Big Data (jumlah besar), dan robot untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Society 5.0 juga dapat diartikan sebagai konsep sosial yang berpusat pada manusia dan berbasis teknologi. Pada abad ke-20 dan ke-21 terjadi perubahan dalam pendidikan. Pada abad ke-20 Century Education fokus pada anak informasi yang bersumber dari buku serta cenderung berfokus pada wilayah lokal dan nasional. Sementara pada abad ke-21 Century Education , berfokus pada pembelajaran dari berbagai macam sumber bukan hanya dari buku saja, tetapi dari berbagai macam platform tekonologi dan informasi serta perkembangan kurikulum secara global, di indonesia dikenal dengan merdeka belajar.

Baca juga :   Artikel Teknologi (Gadget)

          Sebagai tenaga kependidikan, pendidik di masyarakat era 5.0 harus memiliki keterampilan digital dan berpikir kreatif. Menurut Zulfikar Alimuddin, direktur HAFECS (High Perfomance Educational Consulting Service). Di era masyarakat 5.0, dosen harus mengajar lebih inovatif dan dinamis dikelas (Alimuddin,2019). Oleh karena itu, ada tiga hal yang harus dimanfaatkan dosen di era society 5.0 termasuk Internet Of Things (IoT), Virtual/Augmented Reality, dan penggunaan kecerdasan buatan dalam pendidikan untuk meneliti dan mengidentifikasi kebutuhan belajar mahasiswa.

          Menurut kajian World Economic Forum (WEF) 2020, ada 10 keterampilan utama yang paling dibutuhkan untuk menyongsong era society 5.0, yakni kemampuan memecahkaan masalah yang kompleks, memiliki keterampilan memimpin, kemampuan koordinasi dengan orang lain, kecerdasan emosional, penilaian dan pengambilan keputusan, orientasi layanan, keterampilan negoisasi dan fleksibilitas kognitif. Memberikan ruang kepada mahasiswa untuk mengeksplorasi konsep pengetahuan dan kreativitas, pendidik dapat memilih berbagai model pembelajaran seperti discovery learning, project based learming, problem based learning dan inquiry learning. Berbagai model ini mendorong mahasiswa untuk mengembangkan kreativitas dan berpikir kritis.

          Inovasi pembelajaran dalam menyongsong era society 5.0 khususnya di masa pandemi covid-19, dapat menerapkan pembelajaran hybrid/blended learning. Dikti juga menawarkan platform untuk pembelajaran daring seperti bekerja sama dengan penyedia layanan telekomunikasi, kesempataan untuk menyelenggarakan program pengakuan kredit antar universitas melalui pembelajaran online dengan tujuan mencapai biaya internet yang rendah, dikti juga terus melatih tenaga pengajar agar dapat menciptakan materi e-learning yang berkelanjutan.

 

REFERENSI

Dimas Setiawan, Mei Lenawati, (2020) Peran dan strategi dalam menghadapi era society 5.0, Journal of computer and technology management, Vol. 3 No. 1, Pages 1-7

Nora Deselia Saragih, (2022) Menyiapkan pendidikan dalam pembelajaran di era society 5.0, Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Karya : Tegar Sukma Permadi

Email : tegarsukma369@gmail.com

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *