MENGANTISIPASI KECELAKAAN NUKLIR MELALUI TEKNOLOGI ARTIFICIAL INTELLIGENCE 

Uploaded by ZakaFahmi

March 22, 2023

MENGANTISIPASI KECELAKAAN NUKLIR MELALUI TEKNOLOGI ARTIFICIAL INTELLIGENCE 

Oleh : Najma Nur Dzikrillah 

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

 Sumber foto : iStock

   Kecelakaan nuklir banyak terjadi di mana-mana, mulai dari Fukushima (Jepang) pada tahun 2011, Three Mile (Amerika) pada tahun 1979, hingga Chernobyl (Ukraina) yang disebut paling buruk dalam sejarah pada tahun 1986. Kecelakaan tersebut memberikan dampak yang buruk bagi penduduk setempat. Banyak penduduk yang harus kehilangan tempat tinggal, terkena berbagai penyakit, bahkan meninggal dunia akibat paparan radiasi nuklir. Paparan radiasi ini juga berdampak buruk pada ekosistem wilayah setempat. Hal tersebut pada akhirnya membuat banyak orang trauma terhadap nuklir. 

   Secara garis besar, penyebab utama dari kecelakaan nuklir tersebut adalah faktor kelalaian teknisi nuklir dan kurangnya sistem keamanan yang memadai. Selain itu, penggunaan kontrol yang manual dari teknisi nuklir dinilai kurang efektif dalam sistem kerja dan keamanan pabrik nuklir. Lantas, adakah solusi untuk mengatasi masalah tersebut? 

   Kini, masalah tersebut dapat diselesaikan dengan sebuah teknologi bernama Artificial Intelligence (AI). Artificial Intelligence (AI) atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai “Kecerdasan Buatan” adalah sistem komputer yang mampu melakukan tugas-tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia (Lubis, 2021). Artificial Intelligence (AI) dapat digunakan sebagai sistem untuk menambah proteksi terhadap radiasi nuklir. 

Bagaimana kinerja Artificial Intelligence (AI) dalam menambah proteksi terhadap radiasi nuklir? 

   Dikutip dari situs resmi Badan Energi Atom Internasional (IAEA) , Artificial Intelligence (Al) bekerja dengan cara sistem deteksi radiasi melalui perangkat lunak atau komputer. Sistem deteksi radiasi ini dapat mendeteksi bahan –  bahan radioaktif nuklir. Selain itu, sistem ini juga dapat diterapkan untuk menganalisis data dari sistem perlindungan fisik untuk mendeteksi penyusup dan menemukan anomali yang dapat mengindikasi serangan dunia maya pada fasilitas nuklir. Sistem perlindungan fisik ini bergantung pada data yang diambil dari citra satelit, pengambilan sampel lingkungan, spektroskopi, sinar gamma, dan pengawasan video. 

Baca juga :   Software cracking password gratis John the Ripper

Apakah teknologi Artificial Intelligence (AI) dapat berfungsi optimal di pabrik nuklir? 

   Sementara, dikutip dari situs resmi Laboratorium Argonne, di pabrik nuklir, perangkat lunak atau komputer dapat mendeteksi masalah dan menandainya ke operator pabrik sedini mungkin, membantu mengoptimalkan kontrol dan juga mencegah perbaikan yang lebih mahal di kemudian hari. Pada saat yang sama, komputer dapat mencegah perawatan yang tidak perlu pada peralatan yang tidak membutuhkannya. Jadi, adanya Artificial Intelligence (AI) ini dapat mempermudah pekerjaan di pabrik nuklir. 

Selain untuk proteksi nuklir adakah manfaat lain Artificial Intelligence (AI) untuk para teknisi dan perusahaan nuklir? 

     Teknologi ini juga dapat mempermudah pekerjaan teknisi nuklir dalam mengawasi dan mengantisipasi adanya kebocoran pada reaktor nuklir. Jadi, kecelakaan nuklir dapat diminimalisir dengan adanya teknologi Artificial Intelligence (AI). Para teknisi nuklir juga tidak perlu mengecek reaktor secara terus menerus. Bagi perusahaan nuklir, Artificial Intelligence (AI) ini dapat mengurangi jumlah biaya yang dikeluarkan terhadap perawatan operator nuklir. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, Artificial Intelligence (AI) dapat mengoptimalkan kontrol dan mencegah perbaikan yang memerlukan banyak biaya. 

   Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa Artificial Intelligence (AI) dapat membantu proteksi radiasi nuklir terhadap manusia maupun lingkungan disekitarnya. Jadi, dampak – dampak negatif dari radiasi nuklir  dapat diantisipasi dengan adanya sistem deteksi radiasi pada Artificial Intelligence (AI). Selain itu, Sistem deteksi ini juga dapat mencegah terjadinya sabotase nuklir yang dilakukan oleh oknum – oknum tak bertanggung jawab. Dengan diciptakannya teknologi ini, diharapkan dapat mengurangi kekhawatiran masyarakat setempat terhadap adanya pabrik nuklir di wilayah tersebut. 

Sumber referensi :

Vlasov, Artem dan Matteo Barbarino. 2022. Seven Ways AI Will Change Nuclear Science and Technology.  https://www.iaea.org/newscenter/news/seven-ways-ai-will-change-nuclear-science-and-technology (Diakses tanggal 19 Maret 2023) 

Baca juga :   Mengenal Cpanel web hosting lanjut (part 2)

Nunez, Christina. 2022. How Artificial Intelligence Could Lower Nuclear Energy Costs. https://www.anl.gov/article/how-artificial-intelligence-could-lower-nuclear-energy-costs ( Diakses tanggal 19 Maret 2023) 

Lubis, M. Sobron Yamin. Implementasi Artificial Intelligence Pada System Manufaktur Terpadu. Seminar Nasional Teknik (SEMNASTEK) UISU. Vol. 4. No. 1. 2021.

 

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *