Obligasi Perdana vs Pasar Sekunder: Beli Saham (Eh, Obligasi) Seperti Pro!

Uploaded by ZakaFahmi

September 6, 2025

Halo, Gabuters! 👋

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Kalo lo lagi scroll timeline Instagram atau baca-baca berita ekonomi, pasti sering nemu istilah “Obligasi Negara ditawarswasta dengan yield menarik” atau “Beli Obligasi XYZ di pasar sekunder”. Eh, tapi apa sih bedanya? Kok harganya bisa beda? Mana yang lebih untung?

Tenang, jangan bingung dulu. Di artikel ini, Gabut IT bakal bahas dengan bahasa yang santai dan mudah dicerna. Bayangin kita lagi ngobrol di warung kopi, ya!

Analoginya: Lo Mau Beli Motor Baru vs Motor Second

Biar gampang, kita pake analogi aja. Anggap obligasi itu seperti motor.

  • Obligasi Perdana itu kayak lo beli motor baru langsung dari showroom. Lo dapet unit baru, harga pasti (sesuai harga pasaran dari pabrik), dan lo jadi pemilik pertama.

  • Pasar Sekunder itu kayak lo beli motor bekas dari orang lain atau marketplace. Harganya bisa naik atau turun tergantung permintaan, kondisi motor, dan reputasi si penjual. Transaksinya terjadi antara lo dan si pemilik motor lama, bukan dengan showroom.

Nah, kira-kira begitu konsepnya. Sekarang, kita bahas yang lebih detail.

1. Obligasi Perdana: Pesta Panen Pertama

Apa itu?
Obligasi Perdana (primary market) adalah pasar tempat obligasi diterbitkan dan dijual untuk pertama kalinya langsung oleh si penerbit (bisa pemerintah lewat SUN/ORI atau perusahaan lewat obligasi korporasi).

Gimana Cara Kerjanya?

  1. Penerbit butuh uang untuk membiayai proyek atau operasi.

  2. Mereka menawarkan obligasi ini ke publik melalui penjamin emisi (underwriter).

  3. Investor (kayak lo) bisa ikut membeli dalam periode penawaran yang sudah ditentukan.

  4. Lo beli dengan harga yang sudah ditetapkan, biasanya Rp 1 juta per unit (nilai nominal).

  5. Setelah periode penawaran selesai, dana lo masuk ke penerbit, dan lo dapet obligasinya.

Baca juga :   Transformasi Digital Onboarding ke E-commerce UMKM

Ciri-ciri Obligasi Perdana:

  • Harga Fixed: Selalu sama dengan nilai nominal (kecuali mekanisme lelang tertentu).

  • Yield Tetap: Tingkat bunga (kupon) yang akan lo terima sudah ditentukan dari awal.

  • Pembeli Pertama: Lo adalah pemilik pertama obligasi tersebut.

  • Tersedia Waktu Tertentu: Cuma bisa dibeli selama masa penawaran berlangsung.

Keuntungan:

  • Kepastian harga dan yield.

  • Prosesnya relatif straightforward.

2. Pasar Sekunder: Pasar Loak yang Super Canggih

Apa itu?
Pasar Sekunder (secondary market) adalah tempat di mana obligasi yang sudah diterbitkan di pasar perdana diperjualbelikan kembali antar investor. Di sini, penerbit obligasi sudah tidak terlibat lagi. Yang bertransaksi adalah investor dengan investor lain.

Gimana Cara Kerjanya?

  1. Si A sudah memegang Obligasi XYZ yang dia beli di pasar perdana.

  2. Tiba-tiba, Si A butuh uang tunai cepat, atau dia mau ambil untung karena harga naik.

  3. Si A lalu menawarkan obligasi itu untuk dijual di Bursa Efek melalui sekuritas.

  4. Lo (Si B) melihat tawaran itu dan tertarik untuk membelinya.

  5. Transaksi terjadi. Lo bayar ke Si A, dan kepemilikan obligasi pindah ke lo.

Ciri-ciri Pasar Sekunder:

  • Harga Fluktuatif: Harganya bisa naik (at premium) atau turun (at discount) dari harga perdana, tergantung suku bunga bank sentral, kondisi ekonomi, dan rating penerbit.

  • Yield Berubah: Karena harga belinya berubah, yield yang lo dapatkan juga ikut berubah. Ini yang disebut Current Yield.

  • Likuid: Lo bisa jual atau beli kapan saja selama jam pasar buka, tidak perlu nunggu masa penawaran.

  • Pemilik Bisa Berganti-ganti: Satu obligasi bisa punya banyak pemilik sepanjang masa berlakunya.

Keuntungan:

  • Likuiditas: Lo bisa cairin investasi kapan aja.

  • Peluang Capital Gain: Lo bisa beli obligasi di harga diskon (di bawah Rp 1 juta) dan dapat yield yang lebih tinggi.

  • Fleksibilitas: Bisa memilih dari banyak sekali obligasi yang sudah beredar.

Baca juga :   Perbandingan Hard Wallet dan Soft Wallet di Dunia Kripto: Keamanan vs Kemudahan

Tabel Perbandingan: Biar Lebih Cling!

Aspek Obligasi Perdana Pasar Sekunder
Pelaku Investor ↔ Penerbit Investor ↔ Investor Lain
Harga Tetap (Harga Nominal) Berfluktuasi (Diskon/Premium)
Tujuan Penerbit Mendapatkan Dana Segar Tidak Terlibat Langsung
Waktu Transaksi Periode Tertentu Setiap Saat (Jam Bursa)
Sumber Dana Mengalir ke Penerbit Mengalir ke Investor Penjual
Fokus Investor Dapat Kupon Dapat Capital Gain + Kupon

Jadi, Pilih yang Mana? Tips buat Gabuters

Gak ada yang lebih baik, yang ada adalah yang lebih sesuai dengan strategi dan kebutuhan lo.

  • Pilih Obligasi Perdana jika:

    • Lo ingin kepastian dan simpan sampai jatuh tempo (buy and hold).

    • Lo baru mau mulai investasi obligasi dan suka dengan yang straightforward.

    • Yield yang ditawarkan dirasa sangat menarik.

  • Pilih Pasar Sekunder jika:

    • Lo butuh likuiditas dan ingin bisa jual cepat.

    • Lo mau “berburu” obligasi yang harganya lagi diskon buat dapetin yield tinggi.

    • Lo adalah investor yang aktif dan mau memanfaatkan fluktuasi harga.

Tips Penting: Selalu cek rating obligasi (dari Pefindo atau Kasnic) baik di perdana maupun sekunder. Rating yang bagus menandakan risiko gagal bayar yang rendah.

Kesimpulan

Memahami perbedaan antara Obligasi Perdana dan Pasar Sekunder itu kunci jadi investor yang cerdas. Pasar Perdana adalah gerbang awal sebuah obligasi “lahir”, sementara Pasar Sekunder adalah “taman bermain” di mana obligasi itu hidup dan diperdagangkan hingga jatuh tempo.

Dengan pemahaman ini, lo bisa lebih percaya diri buat melangkah ke dunia fixed income. Jadi, tertarik buat coba yang mana dulu, Gabuters?

Yuk, share pengalaman lo pertama kali beli obligasi di kolom komentar below! 👇

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *