Ketahanan Siber dan Peran Masyarakat Dalam Mengatasi Penyebaran  Berita Hoax di Media Sosial 

Uploaded by ZakaFahmi

March 13, 2023

Ketahanan Siber dan Peran Masyarakat Dalam Mengatasi Penyebaran  Berita Hoax di Media Sosial 

Oleh : Chintara Lutfiah Muliani

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Perkembangan teknologi yang semakin cepat guna melakukan berbagai  aktivitas, tidak hanya menimbulkan dampak positif namun juga dapat menimbulkan  dampak negatif. Salah satunya kejahatan dunia maya atau cyber crime. Menyebarkan berita bohong atau hoax merupakan salah satu bentuk dari cyber  crime. Media sosial menjadi saluran tertinggi dalam penyebaran berita hoax yaitu  sebesar 92,40 persen. Hoax yaitu usaha memutarbalikan fakta menggunakan  informasi seakan-akan dapat dipercaya namun tidak bisa diperiksa kebenarannya.  Berita hoax dapat tersebar di seluruh bidang seperti dunia hiburan, pemerintahan,  keuangan, perbankan, dan masih banyak lagi bideng yang sering disalahgunakan  melalui hoax. 

Penyebaran informasi hoax tentunya mengakibatkan ketidaktenangan di  masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat butuh diingatkan supaya memanfaatkan  media sosial dengan bijak serta jangan mudah dipengaruhi kabar yang tidak benar.  Media sosial hendaknya dimanfaatkan untuk hal-hal yang berkaitan dengan sinergi  dan bersifat mendidik. Maka dari itu, pemerintah melalui Kominfo gencar  mengadakan gerakan nasional anti hoax ke seluruh masyarakat Indonesia. Caranya  dengan menggabungkan kekuatan relawan dari semua daerah di penjuru Indonesia  untuk serentak menjadi pendorong selaku perwakilan anti hoax. 

Ketahanan siber juga diperlukan untuk mengatasi tersebarnya berita hoax.  Indonesia harus bersama-sama memusatkan perhatian dalam membangun dasar  ketahanan siber. Dasar-dasar ketahanan siber yang perlu dibangun adalah : 

Pertama, keamanan siber yang berkaitan dengan empat hal, yaitu kualitas  infrastruktur siber yang didukun riset teknis mutakhir. Dasar kedua adalah  manajemen risiko, menjamin kemanan siber di Indonesia memperhatikan  perkembangan siber terkini. Dasar ketiga berhubungan dengan kelanjutan proses  bisnis yang mesti dilaksanakan bersama-sama dengan lingkungan pemerintah.  Dasar keempat berhubungan dengan kemampuan guna memulihkan jika terjadi  masalah pada dunia maya.

Baca juga :   Teknologi Ajaib di Balik Layar Anime Jujutsu Kaisen Mengungkap Rahasia Produksi yang Modern dan Canggih!

Saat ini kita hidup di Era Pasca-Kebenaran (Era Post Truth) dimana  orang lebih mengandalkan berita yang mereka sukai daripada melihat fakta  dan sumber. Untuk memeriksa apakah suatu informasi hoax atau bukan,  masyarakat bisa memeriksanya melalui laman seperti cekfakta.com,  stophoax.id, dan turnbackhoax.id. Jika menemukan informasi hoax,  masyarakat juga bisa melaporkannya langsung ke Kementrian Kominfo  melalui Aduankonten.id. 

Jika hoax bersifat politik, Anda bisa melaporkannya ke Bawaslu.  Anda juga bisa melaporkan hoax melalui Mafindo dengan mendownload  aplikasi Hoax Busters Tools, atau aplikasi Patroli Cyber yang dibuat oleh  Mabes Polri. 

Untuk mencegah meluasnya penyebaran hoax, masyarakat  dihimbau untuk menyajikan informasi-informasi positif yang bermanfaat  bagi banyak orang. Misalnya, membangun komunitas amal di media sosial,  promosi produk lokal UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), mendirikan  komunitas belajar daring, dan membuat komunitas pecinta lingkungan.  Dalam membuat informasi yang positif, masyarakat terlebih dahulu perlu  bijak memilih informasi yang patut di era digital.  

Cara-cara bijak memilih informasi yang patut di era digital  diantaranya baca informasi dengan cermat, bukan hanya judul dan intinya,  bandingkan melalui laman lain dengan tema bahasan yang sama, baca  menurut sumber yang paling dipercaya, menyaring informasi dengan tema  tertentu melalui fungsi filter media sosial, tidak boleh menyebar informasi  SARA, pornografi, dan informasi pribadi.  

Beberapa tips yang bisa dilakukan untuk melindungi privasi dan data  pribadi di media sosial yaitu aktifkan mode pribadi pada media sosial, saat  memilih permintaan pertemanan, hanya terima akun yang betul-betul Anda  kenal, jangan pernah saling menghubungkan akun media sosial Anda,  hindari share location di media sosial supaya terhindar dari kejadian yang  tidak diinginkan seperti kriminalitas, gunakan kata sandi yang berbeda  untuk setiap akun.

Baca juga :   Mendekonstruksi Keamanan Cyber: Menggunakan Teknologi Artificial  Intelligence untuk Mendeteksi Serangan 

Dalam mengatasi penyebaran hoax, sistem ketahanan siber tetap  perlu peran manusia, dalam hal ini masyarakat untuk mendukung kampanye  anti-hoax serta perlu kesadaran dari masing-masing individu supaya  melindungi serta menjaga data-data pribadinya agar tidak tersebar dan  disalahgunakan di media sosial. Maka dari itu, ketahanan siber tidak dapat  terlepas dari peran manusia, keduanya harus berjalan beriringan.

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *