Belajar Menggunakan Gadget Sejak Dini: Benarkah Berdampak Positif bagi Anak Kecil?
Ditulis Oleh: Nur Aziz – Mahasiswa STITNU Al-Farabi Pangandaran
“Orang tua yang bijak akan selalu membimbing anak dengan cara memberi contoh yang tepat sehingga mereka dapat menirunya dengan baik.”
Semuanya berawal dari kita selaku orang terdahulu yang diam dimuka bumi ini, ditengah gempuran inovasi teknologi yang semakin canggih, membuat manusia tidak bisa berkutik apapun. Aktifitas manusia hampir terpenuhi dengan teknologi yang hadir, ketika kaum rebahan mau makan tinggal pesan lewat aplikasi, ketika mau pergi tidak harus ke pangkalan ojek tapi cukup klik di aplikasi, bahkan ketika virus covid-19 kemarin teknologi pun semakin diandalkan, pembelajaran disekolah, bisnis dan sebagainya hampir menggunakan teknologi yang ada (Moralista & Oducado, 2020).
Kebayang kan kedepannya mau bagaimana dunia ini? Bagaimana generasi nanti bisa menghadapi dunia yang serba teknologi, kita selaku orang dewasa harus berpikir perlukah anak-anak sekarang belajar gadget buat bekal nanti? Dalam artikel ini akan dibahas dari berbagai perspektif agar bisa menemukan titik temu dan bisa mengambil tindakan yang baik dan benar.
Manfaat Penggunaan Gadget pada Anak-Anak
Lebih Menyenangkan untuk Anak-Anak
Gadget memang menyenangkan bagi anak-anak karena mereka bisa bermain game di dalamnya. Ada banyak jenis game yang bisa dimainkan seperti teka-teki, balapan, puzzle, atau permainan penembak orang pertama yang sederhana. Selain bisa bersenang-senang, anak-anak juga bisa belajar karena game di gadget memiliki cara yang lebih menarik dan menyenangkan dibandingkan dengan buku atau metode belajar yang lebih kuno. Melalui gadget, anak-anak bisa belajar aspek sederhana seperti sebab dan akibat, aksi dan reaksi. Jadi, perangkat elektronik memang memiliki opsi belajar yang lebih canggih untuk anak-anak dengan cara yang menyenangkan.
Mempermudah akses informasi dan pembelajaran
Teknologi sangat membantu dalam memberikan pendidikan kepada siswa. Anak-anak sekarang bisa menggunakan situs web pendidikan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan mudah. Dengan teknologi, segalanya menjadi lebih mudah karena mereka memiliki akses ke berbagai bahan bacaan yang bisa sangat membantu dalam melakukan penelitian dan memahami berbagai topik dengan lebih baik. Ada presentasi visual, video edukasi, program interaktif, tutorial pembelajaran dan berbagai buku yang tersedia di internet kapan saja (M, 2017) .
Semua ini telah mengubah cara kita belajar menjadi lebih baik. Anak-anak juga belajar menggunakan alat dan metode modern dengan cara mereka sendiri. Game edukatif membantu mereka meningkatkan prestasi akademik mereka dengan menyediakan kuis online, tutorial, dan teka-teki yang bisa meningkatkan kemampuan mereka dalam berpikir dan memahami konsep secara lebih baik.
Meningkatkan kemampuan motorik halus anak
Keterampilan motorik adalah kemampuan untuk menggunakan otot-otot kecil dalam tubuh, seperti jari tangan, bibir, pergelangan tangan, lidah, dan kaki. Ketika anak-anak bermain game di tablet atau gadget lainnya, mereka melatih jari dan tangan mereka, yang sehat untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka. Penggunaan keyboard dan perangkat genggam modern tidak memiliki risiko cedera atau bahaya yang dapat membahayakan anak, sehingga anak-anak menjadi lebih terampil dalam menggunakan tangan dan jari mereka, dan bisa lebih efisien dalam waktu yang singkat (Zain et al., 2022).
Meningkatkan Daya Saing Anak
Anak-anak suka bermain video game, terutama saat mereka bisa bermain bersama teman-teman dan orang lain di seluruh dunia. Bermain game bersama orang lain bisa meningkatkan keterampilan persaingan mereka dan membuat mereka lebih bisa mengatur diri dalam lingkungan persaingan. Dalam game, mereka bisa merasakan persaingan yang lebih menantang dan hal ini bisa meningkatkan keterampilan mereka dalam bersaing. Selain itu, bermain game bersama orang lain juga bisa membuat mereka merasa lebih terhubung dan akrab dengan orang lain, baik itu kerabat, teman, atau orang baru dari seluruh dunia.
Risiko Penggunaan Gadget pada Anak-Anak
Membuat anak kecanduan gadget
Beberapa kasus yang terjadi yaitu anak menjad kecanduan gadget, karena dengan seringnya bermain gadget ternyata ada dampak nyaman dan terpengaruh terhadap gadget tersebut. Terutama anak yang sudah kenal dengan game online dan main bareng (mabar) bersama teman-temannya akan keterusan bermain gadget, efeknya jika gadget tersebut diambil atau tidak diberikan oleh orang dewasa maka akan reaktif dengan menangis atau marah.
Mengurangi interaksi sosial anak
Anak yang awalnya sering berinteraksi dengan teman-temaannya, dengan menyambangi temannya satu persatu diajak bermain entah pergi ke sungai, hutan maupun lapangan. Tapi saat ini sudah jarang sekali ada anak-anak bergerombolan dan bermain bareng di halaman rumah. Karena memang prilaku anak sudah terkontaminasi dengan gadget, hampir setiap anak sepulang sekolah langsung pegang gadget, bermain sampai bertemu malam. Itu merupakan kebiasaan buruk yang sebaiknya dihindari. Karena jika secara terus menerus begitu anak akan memiliki sikap anti sosial, tidak kenal teman-temannya, dan tidak ada interaksi antar personal.
Terlambatnya Kemampuan Berbicara
Dalam memahami masalah keterlambatan bicara atau bahasa pada anak, kita harus memahami perbedaan antara bicara dan bahasa. Bicara mengacu pada cara seseorang berkomunikasi secara lisan, sedangkan bahasa mengacu pada sistem komunikasi keseluruhan yang mencakup komunikasi lisan dan tulisan serta bahasa tubuh. Anak dengan keterlambatan bahasa mungkin bisa mengucapkan kata dengan benar, tetapi hanya bisa menggabungkan dua kata. Sedangkan anak dengan keterlambatan bicara mungkin menggunakan kata dan frasa, tetapi sulit dipahami oleh orang lain. Kedua masalah ini seringkali saling berhubungan (Wati, 2021).
Penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak waktu anak-anak menghabiskan waktu dengan gadget seperti ponsel pintar, tablet, dan permainan elektronik, semakin besar kemungkinan mereka mengalami keterlambatan bicara dan bahasa. Peneliti menggunakan alat skrining untuk mempelajari masalah ini dan menemukan hubungan antara penggunaan gadget dan keterlambatan bicara dan bahasa pada anak.
Meningkatkan risiko terpapar konten yang tidak sesuai dengan usia anak
Konten-konten sudah bertebaran dimana-mana, hampir setiap konten susah dibedakan mana yang positif mana yang negatif. Sehingga konten tersebut bisa saja menyusup ke anak-anak yang seharusnye tidak mereka konsumsi. Dari konten langsung dipraktikan dilingkungan sekitar, dari praktik tersebut jadilah kebiasaan, masih mending jika kontennya positif, jika negatif? Ya otak anak sudah terpapar konten yang tidak sesuai dengan usianya, dan ini berbahaya bagi kesehatan mental mereka (Lase & Halawa, 2022).
Tidakan Apa yang Perlu Diterapkan?
Berikut ini beberapa tips yang bisa diikuti oleh orang tua ketika memberikan gadget kepada anak-anak mereka.
Dorong anak agar bermain diluar: Ajak anak-anak untuk bermain di luar rumah dengan teman dan saudara mereka, seperti bermain bola atau bersepeda. Ini akan membantu mereka belajar berinteraksi dengan anak-anak lain dan mengurangi risiko gangguan penglihatan seperti miopia.
Buat durasi anak bermain gadget: Batasi waktu anak-anak untuk menonton TV dan menggunakan gadget, seperti satu jam sehari untuk anak-anak kecil dan dua jam sehari untuk anak sekolah. Setelah waktu yang ditentukan habis, pastikan untuk menghentikan penggunaan gadget dan jangan biarkan anak-anak menggunakannya terus-menerus.
Gadget sebagai babysitter: Jangan gunakan gadget sebagai pengganti pengasuh anak Anda, karena anak-anak membutuhkan mainan kreatif, buku cerita, dan buku mewarnai untuk mengembangkan imajinasi dan keterampilan mereka.
Pastikan anak-anak Anda memiliki waktu tidur yang cukup setiap hari: Sekitar 10 jam, untuk menjaga kesehatan mereka secara keseluruhan. Dengan mengikuti tips ini, orang tua dapat membantu anak-anak mereka memanfaatkan gadget dengan cara yang sehat dan aman.
Kesimpulan
Semua benda bisa jadi baik atau buruk tergantung cara kita menggunakannya. Nah, untuk membantu para orang tua mengatur penggunaan gadget pada anak-anak mereka, ada beberapa saran yang bisa diikuti. Meskipun sulit menjauhkan anak-anak dari gadget, kita bisa membatasi waktu penggunaannya. Selain itu, mendorong anak-anak untuk menggunakan gadget untuk hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan atau belajar bisa memberikan perubahan positif dalam hidup mereka. Selain itu, penggunaan gadget secara positif juga bisa membantu meningkatkan keterampilan mereka. Banyak penelitian telah dilakukan untuk memahami bagaimana gadget mempengaruhi anak-anak dengan cara yang berbeda-beda.
Referensi
Lase, F., & Halawa, N. (2022). Menjaga Dan Mendidik Anak Di Era Digital Terhadap Bahaya Pornografi. Zadama: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1). https://doi.org/10.56248/zadama.v1i1.21
M, S. (2017). The Impact of using Gadgets on Children. Journal of Depression and Anxiety, 07(01). https://doi.org/10.4172/2167-1044.1000296
Moralista, R. B., & Oducado, R. M. F. (2020). Faculty perception toward online education in a state college in the Philippines during the coronavirus disease 19 (COVID-19) pandemic. Universal Journal of Educational Research, 8(10), 4736–4742. https://doi.org/10.13189/ujer.2020.081044
Wati, D. R. (2021). Gadget Dan Pengaruhnya Pada Keterlambatan Berbicara (Speech Delay) Pada Anak Usia Dini: Literature Review. Jurnal Kesehatan Tujuh Belas (Jurkes 17), 2(2).
Zain, Z. M., Jasmani, F. N. N., Haris, N. H., & Nurudin, S. M. (2022). Gadgets and Their Impact on Child Development. https://doi.org/10.3390/proceedings2022082006
0 Comments