Chat GPT vs Programmer

Oleh : Zulfiana Rahmi

Baru-baru ini kita dikejutkan dengan penemuan baru yang siapapun pasti mengetahuinya. Tak hanya itu kecanggihan teknologi ini pun tak usah diragukan. 

Chat GPT adalah teknologi AI (Artificial Inteligence) yang dapat menjawab semua pertanyaan yang akan diajukan oleh pemakainya. Tampilan mereka seperti obrolan, tapi keunggulan dari Chat GPT itu bahasa yang digunakan.

Teknologi ini booming karena bahasa yang digunakan mereka sudah mirip dengan bahasa manusia yang ada unsur emosional, jadi akan mudah dimengerti.

Tak hanya itu Chat GPT juga menjawab pertanyaan dengan detail dalam beberapa paragraf. Berbeda dengan Google yang mana kita harus membuka tab berisi beberapa website untuk menemukan jawaban dari pertanyaan. 

Bahkan beberapa pertanyaan yang bersifat pribadi mengenai perasaan seperti ‘Saya marah dengan A bagaimana saran kamu?’ mereka jawab dengan dasar yang baik. Secara emosional. Jadi seperti berbicara dengan seorang yang sangat pintar.

Metode RLHF (Reinforcement Learning From Human Feedback) merupakan salah satu metode yang digunakan dalam teknologi AI ini. Jadi kita mendapatkan jawaban seperti jawaban manusia yang pastinya mudah dimengerti.

Hal ini sangatlah berbeda dengan Google yang masih menggunakan Bahasa baku. Beberapa orang menghindari bahasa baku karena terlalu ribet untuk dimengerti.

Saking canggih Chat GPT dengar-dengar akan menggantikan banyak profesi. Apakah ini menjadi salah satu ancaman bagi kita manusia? 

Dalam satu sisi mungkin ada ketakutan karena mereka dapat menggantikan kita. Namun, tidak sepenuhnya benar karena secanggih apapun teknologi tidak bisa menggantikan peran manusia.

Programmer merupakan mereka yang menuliskan baris kode agar dieksekusi oleh komputer. Biasanya disebut coding.  Bahasa yang mereka gunakan seperti Java, C++, Golang dan lainnya.

Scr : unsplash.com/mohammad rahmani

Para programmer ini berguna untuk membantu teknologi semakin maju dengan berbagai penemuan baru mereka. Kita patut berterima kasih. 

Tidak mungkin kita dapat menikmati berbagai teknologi canggih seperti sekarang tanpa campur tangan dari seorang programmer. 

Pada dasarnya komputer tidak paham apapun, dengan programmer mereka menuliskan perintah yang akan dilakukan untuk komputer atau robot. 

Apakah Chat GPT akan menggantikan programmer? 

Kemungkinan tidak. Karena sekeras apapun menyamai otak manusia tentu jelas lebih unggul manusia. 

Sebagaimana diketahui bahwa manusia berkembang dari masa ke masa, maka dari itu pengetahuan mereka bertambah. Sementara Chat GPT tidak dinamis. Mereka menunggu instruksi dari manusia juga.

Chat GPT bersifat statis walaupun terlihat sangat kompleks juga interaktif mereka mengambil database dari sebuah penyimpanan yang dibuat juga oleh manusia. 

Sementara manusia yang harus memperbaharui data hingga melakukan perbaikan jika ada kerusakan dalam data. 

Boleh kita lihat seberapa bertahan Chat GPT yang akan dilakukan kedepannya. Apakah 5-20 tahun? Entahlah. Jika tidak diperbaharui maka mereka pun akan mati. Karena teknologi itu berkembang pesat.

Seorang programmer merupakan mereka yang istimewa kemampuannya karena dapat memberikan instruksi kepada komputer dan melakukan perubahan, perbaikan serta memperbaharui teknologi. 

Mereka juga tidak muncul begitu saja, melalui belajar hingga pengalaman mereka baru dilihat sebagai tenaga programmer yang profesional.

Chat GPT hanya melakukan perintah, Ia tidak berpengalaman sebagai programmer.

Jadi mustahil bisa menggantikan peran manusia sebagai programmer. Namun tidak salah jika kita manusia terus mengembangkan potensi diri kita. 

Tenang saja Chat GPT tidak akan menggantikan programmer karena instruksi dari manusia menjadi kunci sebuah teknologi tetapi jangan kita berpuas diri untuk tidak belajar lebih ya.