DAMPAK NEGATIF MEDIA SOSIAL INSTAGRAM TERHADAP ETIKA DAN GAYA HIDUP MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UIN SAIZU PURWOKERTO

Uploaded by ZakaFahmi

January 12, 2023

DAMPAK NEGATIF MEDIA SOSIAL INSTAGRAM TERHADAP ETIKA DAN GAYA HIDUP MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UIN SAIZU PURWOKERTO

 

Aistutika  Duriatul Khoeriyah

Perbankan Syariah/Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

aistutika2609@gmail.com

 

ABSTRAK

Instagram adalah salah satu media sosial yang banyak digunakan pada saat ini. Media sosial Instagram paling banyak diguanakan oleh kalangan muda, tak terkecuali para mahasiswa. Penggunaan media sosial Instagram dapat menimbulkan dampak positif dan negatif tergantung bagaimana si pengguna memanfaatkannya. Artikel ini ditulis dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana dampak negatif dari penggunaan media sosial Instagram serta akibat dari adanya media sosial Instagram terhadap etika dan gaya hidup mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto. Penelitian ini ditulis menggunakan rancangan penelitian kualitatif.  Untuk meningkatkan pengetahuan, artikel ini juga ditulis berdasarkan bahan referensi seperti jurnal, E-Book serta berupa web Internet.

Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh beberapa kesimpulan hasil pengamatan, yaitu : pertama, waktu penggunaan media sosial Instagram mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwoketo hampir 12 jam dalam sehari, minimal paling sebentar adalah 2 jam sehari. Tujuan dari penggunaan Instagram itu adalah sebagai hiburan, untuk mencari informasi serta membagikan momen kepada para followers di laman Instagramnya. Yang kedua yaitu faktor ketertarikan mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto untuk membuat akun Instagram dikarenakan sedang trend dan tidak mau ketinggalan zaman. Ketiga, mengenai dampak negatif dari penggunaan Instagram dikalangan mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto. Dampaknya yaitu mereka akan menjadi malas belajar, lambat dalam mengerjakan tugas serta membuat kurannya konsentrasi saat kuliah. Selain itu, dapat mempengaruhi gaya hidup dan etika mahasiswa. 

Kata Kunci : Instagram, Etika, Gaya Hidup

ABSTRACT

Social media Instagram is a trending social media at this time. Instagram is the most widely used social media by young people, including students. The use of Instagram social media can have positive and negative impacts depending on how the user uses it. This article was written with the aim of knowing how the negative impact of using Instagram social media and the impact of Instagram social media on the ethics and lifestyle of UIN Saizu Purwokerto students. This research was written using a qualitative research design. To increase knowledge, this article is also written based on reference materials such as journals, E-Books and in the form of the Internet.

Based on the results of data analysis, several conclusions were obtained from observations, namely: first, the time of using Instagram social media for UIN Saizu Purwoketo students is almost 12 hours a day, the minimum is 2 hours a day. The purpose of using Instagram is as entertainment, to find information and share moments with followers on their Instagram page. The second is the interest factor of UIN Saizu Purwokerto students to create Instagram accounts because they are trending and don’t want to be out of date. Third, regarding the negative impact of using Instagram among UIN Saizu Purwokerto students. The impact is that they will become lazy to study, slow in doing assignments and make their concentration less during college. In addition, it can affect the lifestyle and ethics of students.

Keywords : Instagram, Ethics, Lifestyle

PENDAHULUAN

Seiring berjalannya waktu, perkembangan zaman semakin pesat, perkembangan teknologi juga mengikuti alur perkembangan zaman. Dalam hal ini, masyarakat dengan mudahnya dapat mengakses informasi dari kemajuan teknologi tersebut. Kemudahan pengaksesan itu ditawarkan melalui munculnya banyak media sosial yang dapat digunakan oleh semua orang untuk berinteraksi atau sekedar mencari hiburan melalui dunia maya. Dengan adanya kemajuan teknologi, semua orang bisa memanfaatkannya, termasuk mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto. Hal ini dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk kepentingan belajar dan juga dijadikan sebagai hiburan. Namun, kemudahan yang ditawarkan oleh kemajuan teknologi dapat membawa dampak negatif terhadap waktu bermain dan belajar mahasiswa. Adanya kemajuan teknologi melalui media sosial dapat mengakibatkan memudarnya batasan-batasan perilaku (etika). Hal tersebut terjadi karena banyak faktor yang melatarbelakanginya, salah satunya yaitu  kurangnya pengawasan dari orang tua serta kurang berperannya pemerintah yang pada dasarnya memiliki otoritas untuk mengendalikan penggunaan media sosial.

Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi seperti media sosial, khususnya Instagram menyebabkan terjadi perubahan yang signifikan, mulai dari etika dan gaya hidup yang seringkali tidak dapat dihindari oleh penggunanya. Media sosial Instagram sedkit demi sedikit membawa masuk mahasiswa FEBI UIN Saizu Puwokerto ke suatu pola pikir dan perilaku yang baru. Disini, Instagram berberan sebagai media sosial dimana seseorang tidak melakukan komunikasi secara langsung, namun melalui sebuah chat atau saling berkomenta melalui foto yang diunggah oleh pengguna Instagram. Selain dampak positif yang ditimbulkan dari penggunaan Instagram, ada juga dampak negatifnya yaitu terjadi perubahan pola pikir dan perilaku. Wujud perubahan tersebut ditandai dengan kurangnya etika dan gaya hidup. Mereka bisa saja meniru gaya hidup yang diterapkan oleh artis idola mereka, sehingga dapat menyebabkan mereka jadi boros. Selain itu bisa terjadi Hyper realitas atau foto yang tidak sesuai dengan wajah asli alias menggunakan filter supaya terlihat lebih bagus (penipuan fisik).

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa media sosial Instagram cenderung lebih berpengaruh terhadap generasi muda, termasuk mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto. Secara sosio-psikologis, arus informasi yang terus diterima dalam kehidupan akan menimbulkan berbagai pengaruh terhadap perkembangan jiwa, khusunya anak-anak dan remaja tak terkecuali seorang mahasiswa. Pola perilaku mereka sedikit demi sedikit akan dipengaruhi oleh apa yang mereka terima yang mungkin menyimpang dari tahap perkembangan jiwa maupun norma-norma yang berlaku.

Baca juga :   Peran Teknologi dalam Meningkatkan Kualitas Hidup

Artikel ini ditulis berdasarkan pengamatan yang dilakukan mengenai bagaimana etika dan gaya hidup mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto akibat dari dampak negatif media sosial Instagram. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui apa itu media sosial, apa itu aplikasi instagram, bagaimana cara kita menerapkan etika yang baik dalam bermedia sosial, seperti apa gaya hidup mahasiswa FEBI UIN Saizu pada masa sekarang ini serta apa dampak negatif dari media sosial Instagram terhadap etika dan gaya hidup mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto. Artikel ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif yang dibantu dengan berbagai referensi dari internet seperti jurnal online, e-book serta web yang disediakan di Internet.

PEMBAHASAN

1.Pengertian Media Sosial

Menurut (Fahlepi, 2017) media sosial  adalah media online yang mendukung interaksi sosial. Media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Ada beberapa situs media sosial yang terkenal pada masa sekarang ini, yaitu: WhatsApp, BBM, Facebook, Instagram, Youtube, Twitter, Wikipedia, Blog, dll. Sedangkan menurut (Antony Mayfield, 2008), media sosial adalah media dimana penggunanya dengan mudah berpartisipasi didalamnya, berbagi dan menciptakan pesan. Termasuk blog, jejaring sosial online. Media sosial befungsi untuk memperluas interaksi sosial manusia menggunakan internet dan teknologi web. Selain itu, media sosial juga berfungsi untuk mendukung demokratisasi pengetahuan dan informasi. Sebenarnya, media sosial memliki banyak fungsi dan sisi positif bagi penggunanya, namun pada kenyataannya, banyak sekali oknum yang mengalihfungsikan media sosial dari positif menjadi negatif. 

Media sosial biasanya banyak sekali digunakan oleh kalangan remaja. Mereka mendominasi penggunaan media sosial yang memiliki cakupan luas. Dalam media sosial, siapapun dapat dengan mudah mengakses berabagai informasi yang telah tersebar di Internet. Mereka bisa mengetahui topik terkini yang sedang menjadi bahan pembicaraan dikalangan masyarakat. Namun, hal tersebut bisa memicu adanya tindak kejahatan, yaitu bisa berupa pemalsuan jati diri yang terlalu berlebihan (Hyper realitas). Mereka beranggapan jika semakin aktif di media sosial akan terlihat lebih keren dan lebih gaul daripada yang kurang update di media sosial. Sama seperti halnya kebanyakan orang, sebagian besar mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto pun ikut beranggapan demikian. Padahal, jika digunakan terus menerus akan mengakibatkan mereka menjadi malas dalam mengerjakan tugas.

2.Pengertian Instagram

Instagram adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk berbagi foto, video ataupun moment yang dapat dilihat oleh Followers dari pengunggah tersebut dan juga dapat saling memberikan komentar antar sesamanya. Dalam pengertian lain, Instagram adalah aplikasi yang didalamnya  berisi unggahan foto, video ataupun moment yang disajikan dalam bentu persegi seperti kamera Polaroid. Selain membagikan foto, video ataupun moment Instagram juga berfungsi untuk menyunting foto-foto yang memiliki 16 efek. Melalui aplikasi Instagram, sebagian besar mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto juga bisa mnecari berbagai informasi penting mengenai dunia luar. Namun, hal tersebut dapat memicu para mahasiswa untuk menyalahgunakan fungsi positif menjadi negatif, seperti mencari konten yang berisi hiburan semata, yang pada akhirnya mereka akan mengabaikan tujuan utama mereka membuka aplikasi Instagram tersebut. 

Instagram sama seperti jejaring sosial yang lainnya, namun lebih fokus kepada foto atau pengeditan foto. Instagram bisa dikatakan sebagai media sosial yang dapat dijadikan sebagai wadah penyaluran bagi orang-orang yang memiliki minat tentang foto, sebagagai tempat menyebarkan dan berbagi informasi, berinterakasi dengan orang banyak, serta dapat mengenal lebih dekat dengan sesama pengguna Instagram melalui foto-foto, video yang diunggah. Banyak menggunakan Instagram karena selain mudah menggunakannya, terdapat banyak efek foto tambahan didalamnya. Karena efek itulah banyak orang yang memanipulasi wajah menjadi beda dengan aslinya.

3.Etika Bermedia Sosial

Etika adalah sikap atau kebiasaan yang harus dijaga oleh para pengguna media sosial, termasuk pengguna media sosial Instagram. Hal inilah yang seharusnya dipegang kuat oleh khalayak umum yang mana mereka sering menggunakan media sosial Instagram termasuk bagi mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto. Ada beberapa etika yang harus dijaga saat menggunakan media sosial, yaitu sebagai berikut:

  1. Hindari mengunggah konten syarat atas issue SARA, Pornografi, Provokatif
  2. Membuka aib sendiri dan keluarga
  3. Mengunggah kabar, berita, issue yang tidak jelas kebenarannya alias hoax
  4. Mengcopy paste artikel atau  gambar milik orang lain tanpa izin

Dari uraian diatas, dapat diketahui bahwa sudah sepantasnya para pengguna media sosial memiliki etika atau kebiasaan yang baik dalam memanfaatkannya. Hal ini juga harus diterapkan oleh pengguna media sosial yang berstatus sebagai mahasiswa, termasuk mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto. Mereka dihimbau untuk bisa menerapkan etika yang baik artinya tidak menyimpang dari ketentuan yang telah ditetapkan oleh etika bermedia sosial. Namun, seiring berjalannya waktu, penerapan etika itu mulai pudar yang mengakibatkan banyak mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto ikut terbawa dengan hal yang demikian. Kurangnya kesadaran penggunaan media sosial Instagram yang sewajarnya menjadi salah satu pokok permasalahan pudarnya etika Mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto dalam bermedia sosial. Masih banyak dari mereka yang menyimpang dari etika yang telah ditetapkan.

4.Gaya Hidup

Gaya hidup atau lifestyle adalah cara hiduup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat dan pendapatnya. Dalam arti gaya hidup seseorang dapat dilihat dari aktivitas rutin yang dilakukan, pemikiran tentang segala hal disekitarnya dan seberapa jauh dai peduli dengan hal itu dan juga apa yang menjadi pemikiran tentang dirinya dan dunia luar. Adapun faktor internal yang membentuk gaya hidup yaitu sikap, pengalaman dan pengamatan, kepribadian, konse[ diri, motif, persepsi, selain faktor internal, ada juga faktor eksternal yang mempengaruhi pembentukan gaya hidup, meliputi kelompok referensi, keluarga, kelas sosial, dan kebudayaan. Islam mengharuskan pemeluknya menjaga penampilan dan kebersihan. apalagi pada setiap pertemuan. Inilah cara cara yang ditetapkan ilmu kesehatan (hygiene). Adapun sikap tidak berlebih-lebihan, ilmu pengetahuan modern telah menetapkan bahwa tubuh tidak menyerap semua makanan yang masuk, tetapi hanya mengambil ssecukupnya, kemudian berusaha membuang yang tersisa lebih dari kebutuhan. Disamping itu, lambung dan alat-alat pencernaan lainnya akan terporsir dan mengalami gangguan. 

Baca juga :   waspada , android kedatangan virus baru (Spyware predator)

Seringkali kita mengenakan fashion yang sedang terkenal pada saatu ini, namun gaya hidup dalam fashion pun harus mengikuti syariat islam. Ketika fashion telah menjadi suatu konsumsi masyarakat maka hal itu hanyalah berdasar pada kebutuhan semu. Banyaknya masyarakat yang gemar mengenakan busana muslim pada setiap aktivitasnya sehari-hari menjadikan busana muslim sebagai fashion dan lifestyle (gaya hidup). Busana muslim adalah pakaian atau busana yang dipakai semua umat Islam baik itu laki-laki (muslim) maupun perempuan (muslimah) dalam aktifitas keseharian. Busana muslim bertujuan untuk menutup aurat penggunanya yang tidak boleh (haram) dilihat oleh orang lain yang bukan mahramnya. Islam lebih banyak memperhatikan busana wanita dibandingkan dengan busana pria. Sehingga islam menerapkan syarat-syarat pola potongan busana dan tata cara memakai, juga memberlakukan syaratsyarat model busana yang bisa dipilih kaum Wanita.

Di era modern seperti ini mulai bermunculan trend dengan gaya hidup syar’i. Namun gaya hidup berhijab dilakukan hanya karena tuntutan zaman bukan atas dasar syariah. Padahal dalam islam diharuskan untuk hidup sesuai dengan seperangkat aturan yang ditetapkan pada Al-quran dan As-Sunnah. Berpakaian yang syar’i merupakan kewajiban bagi setiap muslimah yang telah balik dan tidak hanya dijadikan gaya hidup modern yang suatu saat akan hilang seiring berjalannya waktu. Tujuan berpakaian yang syar’i adalah sebagai pelindung kehormatan serta menandakan identitas sebagai seorang muslim bukan sebagai gaya hidup modern.

5.Dampak Negatif Media Sosial Instagram Terhadap Etika dan Gaya Hidup Mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto

Pada saat ini, kalangan muda tak terkecuali para mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto sering sekali menggunakan media sosial, khususnya Instagram. Hampir 12 jam sehari mereka memegang ponsel untuk membuka Aplikasi Instagram tersebut dengan alasan untuk memperbanyak pengetahuan mengenai dunia luar. Tak heran jika pengguna Instagram didominasi oleh kalangan muda. Media sosial merupakan tempat untuk mencari berbagai informasi yang sedang menjadi buah bibir dikalangan masyarakat. Informasi tersebut sering kali kita temui dalam media sosial Twitter, Facebook, Instagram, dan lain-lain. Instagram adalah aplikasi yang saat ini sedang digandrungi  oleh anak muda, karena didalamnya sudah membuat berbagai informasi serta bisa menggunakan aplikasi instagram ini untuk berfoto dilengkapi dengan efek yang tersedia. Sisi positif dari penggunaan media sosial Instagram adalah kita bisa terlihat lebih menarik saat foto di aplikasi Instagram tersebut, selain itu kita juga bisa belajar tentang hal-hal yang belum kita ketahui sebelumnya. Sebenarnya, hal ini dapat dilihat dari penggunanya, apakah dia memanfaatkan laman Instagram tersebut dengan sebaik-baik atau justru sebaliknya, mereka menyahgunakan fitur-fitur yang tersedia di laman Instagram.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, pada masa ini banyak sekali kalangan mahasiswa terkhusus di FEBI UIN Saizu Purwokerto yang menyalahgunakan manfaat dari Instagram, sehingga muncul Dampak Negatif. Dapat dilihat dari aktivitas sehari-hari mereka yang sepertinya tidak bisa lepas dari media sosial Instagram. Seolah-olah itu merupakan sebuah kebutuhan pokok yang mesti dilakukan setiap saat. Selain itu, terjadi pengabaian etika dalam penggunaan media sosial Instagram. Mereka sering sekali melontarkan kata-kata yang tidak sepantasnya diucapkan dikolom komentar ataupun dikolom status. Dalam hal ini juga terdapat pelanggaran hak cipta dalam penggunaan media sosial Instagram dikalangan mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto, dibuktikan dengan beberapa bukti ketika mengunggah foto atau konten lain tanpa meminta izin terlebih dahulu kepada seumbernya ataupun mencantumkan nama sumber dalam unggahan tersebut. Instagram menjadi salah satu media sosial yang banyak digemari oleh pengguna, tak terkecuali mhasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto. Disini mereka bebas mengakses apapun yang mereka inginkan, karena hal inilah sering terjadi pelanggaran etika berupa cyber bullying dalam penggunaan aplikasi tersebut. Dibuktikan dengan adanya unggahan yang berisi kata-kata negatif kepada orang yang dituju, yang mengakibatkan orang tersebut menjadi terluka secara mental dengan kalimat yang bermakna mengganggu, mengusik terus menerus, menyusahkan, membuat tidak nyaman si korban, diskriminasi, pengungkapan informasi/konten yang bersifat privasi dengan maksud mempermalukan/komentar yang menghina, menyinggung secara vulgar. Disisi lain, dalam penggunaan Instagram dikalangan mahasiswa FEBI UIN SAIZU Purwokerto juga terdapat pelanggaran etika berupa informasi yang tidak sesuai dengan kenyataan (hoax), misalnya ketika menggunggah foto atau konten lain dimana si pengunggah memalsukan lokasi yang sebenarnya dengan cara mencantumkan kata “Daegu, Korea”, Tokyo, Jepang”, dan lain-lain yang menyatakan seolah-olah mereka sedang berada disana. Dengan demikian, mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto dihimbau agar lebih memperhatikan kembali etika dalam menggunakan media sosial Instagram agar tidak terjadi hal-hal yang dapat merusak moral mereka secara perlahan.

Selain terjadi pelanggaran etika, Instagram juga dapat mempengaruhi gaya hidup mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto. Pengaruh gaya hidup inilah yang seringkali membuat mereka menjadi boros dalam menggunakan uang. Di Instagram sering memunculkan berbagai konten yang menyajikan produk penjualan, seperti tas, sepatu, baju, bahkan makanan pun sudah tersedia di Instagram. Tak heran jika banyak sekali mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto berbondong-bondong untuk membeli barang disana. Mereka tertarik untuk membeli produk yang ditawakan melalui akun Instagram tersebut. Ketertarikannya itulah yang menyebabkan Mahasiwa FEBI UIN Saizu Purwokerto mempunyai gaya hidup yang konsumtif akibat tuntutan dari pergaulan dan kemajuan teknologi. Gaya hidup adalah pola tingkah laku sehari-hari sekumpulan manusia didalam masyarakat. Gaya hidup berkaitan erat dengan perkembangan zaman dan teknologi. Gaya hidup atau lifestyle yang dihasilkan oleh media sosial itu adalah gaya hidup yang konsumtif, seperti hedonisme (mementingkan kesenangan) dan weisternisasi (gaya hidup yang mengikuti trend kebarat-baratan). Perilaku konsumtif ini lama-kelamaan akan menjadi sebuah kebiasaan yang pada akhirnya akan menjadi gaya hidup. Hal ini terjadi karena cakupan teknologi yang begitu luas dengan konten-konten menggiurkan yang dipaparkan dalam media sosial terutama Instagram. Saat ini, banyak dijumpai kalangan muda khususnya mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto gaya berpakaiannya mengikuti trend kebarat-baratan, meskipun mereka memakai busana yang tertutup. Tentunya hal tersebut dapat menyustkan identitas bangsa.

Baca juga :   MEMANFAATKAN TEKNOLOGI, BUKAN DIMANFAATKAN OLEH TEKNOLOGI

KESIMPULAN

Menurut (Fahlepi, 2017) media sosial  adalah media online yang mendukung interaksi sosial. Media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Ada beberapa situs media sosial yang terkenal pada masa sekarang ini, yaitu: WhatsApp, BBM, Facebook, Instagram, Youtube, Twitter, Wikipedia, Blog, dll. Sedangkan menurut (Antony Mayfield, 2008), media sosial adalah media dimana penggunanya dengan mudah berpartisipasi didalamnya, berbagi dan menciptakan pesan. Termasuk blog, jejaring sosial online. Media sosial befungsi untuk memperluas interaksi sosial manusia menggunakan internet dan teknologi web. Selain itu, media sosial juga berfungsi untuk mendukung demokratisasi pengetahuan dan informasi. Media sosial yang saat ini sering digunakan adalah Instagram. Instagram adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk berbagi foto, video ataupun moment yang dapat dilihat oleh Followers dari pengunggah tersebut dan juga dapat saling memberikan komentar antar sesamanya. Dalam pengertian lain, Instagram adalah aplikasi yang didalamnya  berisi unggahan foto, video ataupun moment yang disajikan dalam bentu persegi seperti kamera Polaroid. 

Dalam penggunaan media sosial Instagram, selain memiliki  dampak positif ada juga dampak negatif yang mempengaruhinya, yaitu dapat dilihat dari aktivitas sehari-hari mereka yang sepertinya tidak bisa lepas dari media sosial Instagram. Seolah-olah itu merupakan sebuah kebutuhan pokok yang mesti dilakukan setiap saat. Selain itu, terjadi pengabaian etika dalam penggunaan media sosial Instagram. Mereka sering sekali melontarkan kata-kata yang tidak sepantasnya diucapkan dikolom komentar ataupun dikolom status. Dalam hal ini juga terdapat pelanggaran hak cipta dalam penggunaan media sosial Instagram dikalangan mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto, sering terjadi pelanggaran etika berupa cyber bullying dalam penggunaan aplikasi tersebut, disisi lain dalam penggunaan Instagram dikalangan mahasiswa FEBI UIN SAIZU Purwokerto juga terdapat pelanggaran etika berupa informasi yang tidak sesuai dengan kenyataan (hoax). Dengan demikian, mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto dihimbau agar lebih memperhatikan kembali etika dalam menggunakan media sosial Instagram agar tidak terjadi hal-hal yang dapat merusak moral mereka secara perlahan.

Selain terjadi pelanggaran etika, Instagram juga dapat mempengaruhi gaya hidup mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto. Pengaruh gaya hidup inilah yang seringkali membuat mereka menjadi boros dalam menggunakan uang. Di Instagram sering memunculkan berbagai konten yang menyajikan produk penjualan, seperti tas, sepatu, baju, bahkan makanan pun sudah tersedia di Instagram. Tak heran jika banyak sekali mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto berbondong-bondong untuk membeli barang disana. Mereka tertarik untuk membeli produk yang ditawakan melalui akun Instagram tersebut. Ketertarikannya itulah yang menyebabkan Mahasiwa FEBI UIN Saizu Purwokerto mempunyai gaya hidup yang konsumtif akibat tuntutan dari pergaulan dan kemajuan teknologi.

SARAN

Dari uraian diatas, mengenai dampak negatif media sosial Instagram terhadap etika dan gaya hidup mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto, mereka disarankan untuk lebih memperhatikan etika bermedia sosial yang dengan memperhatikan norma-norma yang berlaku serta dapat menerapkan gaya hidup yang sesuai dengan ketentuan bangsa Indonesia. Merkea dihimbau untuk selalu mengunggah hal-hal positif dari kegiatan mereka tanpa adanya pelanggaran etika dan norma yang berlaku.

DAFTAR PUSTAKA

Apriyanti, Reka. (2020). “Pengaruh Media Sosial Instagram dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Pembelian Impulsif Menurut Perspektif Ekonomi Islam”. Program Studi Ekonomi Syariah. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Universitas Islam Negeri Raden Intan. Lampung

Arifin, Jamaluddin, dkk. (2016). “Konstuksi Sosial Media Komunikasi Instagram Terhadap Pola PIkir Perilaku Mahasiswa Pendidikan Sosiologi”. Jurnal Equilibrium Pendidikan Sosiologi. Vol. 4 No. 2

Drakel, Wahyuni Januarti. (2018). “Perilaku Mahasiswa dalam Menggunakan Media Sosial di Universitas SAM Ratulangi Manado”. Jurnal Holistik. Vol. 11 No. 21

Kamilah, Humaira, dkk.  (2020). “Fenomena Gaya Hidup Ala Selebgram Pada Mahasiswa di Instagram”, Jurnal Profesional FIS UNIVED.  Vol. 7 No. 2

Nissa, Fitri Khoiriyyah, dkk. (2022). “Pengaruh Instagram Terhadap Gaya Hidup Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Nusantara”. Kampret Journal. Vol. 1 No. 3

Reom, Elva Ronaning. (2016). “Perubahan Sosial dan Budaya Akibat Media Sosial Instagram Bagi Kalangan Mahasiswa di Kota Padang”. Jurnal Ilmu Komunikasi. Vol. 2 No. 2

Sari, Ade Nur Atika. (2021). “Dampak Media Sosial Instagram BEM Fisip UNISKA Terhadap Sikap Perilaku dan Prestasi Akademik S1 FISIP Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin”. Jurnal Ilmu Komunikasi. Vol. 4 No. 1

Timur, Andia Jingga Langit Persada, dkk. (2020). “Pelanggaran Etika Media Sosial dalam Penggunaan Instagram Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untag Surabaya”. Program Studi Ilmu Komunikasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas 17 Agustus 1945. Surabaya

 

 

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *