Human Learning : Upaya meningkatkan kualitas generasi milenial dan menciptakan keseimbangan hidup berkelanjutan pasca pandemi.

Uploaded by ZakaFahmi

January 15, 2023

Human Learning : Upaya meningkatkan kualitas generasi milenial dan menciptakan keseimbangan hidup berkelanjutan pasca pandemi.

Karya : Desi Rahma Utami 

Email : deasyrahma676@gmail.com

 

Generasi milenial merupakan generasi penerus bangsa yang sejak lahir telah berada pada perkembangan lingkungan sosial yang serba cepat, luas, dan mudah. Perkembangan lingkungan sosial yang lebih banyak berinteraksi dengan teknologi, terutama media sosial memiliki tantangan tersendiri bagi generasi milenial. Generasi milenial harus lebih cermat dalam menghadapi dan menjawab setiap tantangan yang tercipta, terutama dalam menghadapi situasi pemulihan pasca pandemi. 

Zaman yang serba cepat menuntut generasi milenial untuk memberikan tanggapan yang lebih cermat. Zaman yang serba luas, menuntut ketangkasan generasi milenial yang lebih selektif lagi. Dan zaman yang serba mudah, menuntut kesadaran generasi  milenial yang lebih nyata lagi. Generasi milenial membutuhkan suatu pola pendidikan dan pengembangan diri yang membuat generasi milenial dapat belajar lebih nyaman, bebas tanpa kelewatan, dan terikat tanpa kekangan. Sehingga, generasi milenial mampu menciptakan perubahan yang lebih baik, pembangunan yang lebih menjawab kebutuhan dan pembaruan yang lebih bernilai.

Pandemi covid 19 merupakan situasi yang memerlukan perhatian khusus. Pandemi covid 19, tidaklah menjadi tantangan beberapa orang ataupun kelompok saja. Bukan menjadi permasalahan yang harus ditangani oleh pemerintah saja, melainkan seluruh elemen masyarakat bangsa Indonesia. Masyarakat harus saling berkolaborasi bersama mengatasi dampak buruk yang telah ditimbulkan. Begitu banyak dampak yang cukup mengkhawatirkan yang telah ditimbulkan, terutama di bidang pendidikan. 

Peralihan sistem belajar dan mengajar secara online, cukup menciptakan  ketidaknyamanan tersendiri bagi beberapa pelajar dan pengajar di Indonesia. Pemberhentian secara serentak beberapa aktifitas sosial akibat pandemi, juga membuat kebosanan tersendiri bagi mereka. Kebutuhan dasar sosial mereka menjadi tidak terpenuhi secara nyata (real life) akibat adanya pandemi, membuat mereka beralih kepada media sosialnya. Meskipun media sosial dapat menjawab ketidakterpenuhinya kebutuhan sosial mereka selama pandemi. Namun, media sosial yang memiliki akses begitu cepat, luas dan mudah. Ternyata, menciptakan dampak yang cukup mengkhawatirkan ketika tidak adanya pengendalian yang memadai.

Baca juga :   TEKNOLOGI DAN REMAJA HARUS SEIMBANG UNTUK BERKEMBANG

Pengendalian yang bijak dalam menyikapi segala akses dan informasi yang begitu cepat, luas dan mudah di media sosial sangatlah penting. Begitu banyak kasus kesehatan mental yang tercipta, akibat tidak bijaknya dalam menggunakan sosial media, terutama ketika kewajiban akses belajar online, pandemi covid berlangsung Belum lagi terciptanya ketidaknyamanan berproses dalam menuntut ilmu, terutama ketika tidak adanya atau hilangnya figur pengendali, seperti orang tua dan guru. Sehingga, membuat beberapa pelajar mencari kenyamanan berproses ke sosial medianya dan mengerjakan tugas ataupun tanggung jawabnya sebagai pelajar hanya sebuah formalitas saja.

Akses dan Informasi yang begitu cepat, luas dan mudah dalam dunia online. Secara sadar ataupun tidak, membuat dunia offline ataupun kehidupan nyata menjadi sedikit tergeser. Kenyamanan yang awalnya tercipta akibat ketidaknyamanan situasi dadakan pandemi covid 19 seakan menciptakan ledakan kesadaran pada generasi milenial. Ledakan kesadaran yang membuat generasi milenial merasa sangat nyaman dengan kecepatan, keluasan dan kemudahan dunia online. Menjadikan generasi milenial lebih cepat dalam menanggapi, dan lebih banyak melakukan sesuatu dalam satu waktu (multitasking). Namun, terkadang generasi milenial melupakan kecermatan, keselektifan dan rasionalitas dalam berpikir, bertindak dan berproses.

Kenyamanan hidup dalam dunia online seakan membuat generasi milenial lupa mempersiapkan diri, menciptakan perubahan, pembangunan dan pembaharuan di dunia nyata. Maka dari itu, diperlukan sebuah pola pendidikan dan pengembangan diri yang milenial banget. Pola pendidikan dan pengembangan diri yang membuat generasi milenial dapat belajar lebih nyaman, bebas tanpa kelewatan, dan terikat tanpa kekangan. 

Dengan akses yang lebih cepat, luas dan mudah, membuat generasi milenial lebih cepat, luas dan mudah juga dalam mencari dan menentukan apa yang mereka mau. Baik itu positif ataupun negative. Dengan kata lain, kesadaran tanggung jawab yang tinggi bagi generasi milenial sangat dibutuhkan. Kesadaran tanggung jawab yang tercipta karna pola pendidikan dan pengembangan diri yang tidak kalah cepat, luas dan mudah. Suatu pola yang akan melahirkan kembali kenyamanan dalam berproses, memberikan kebebasan tanpa kelewatan dan terikat tanpa kekangan. Suatu pola yang disebut dengan Human Learning.

Baca juga :   TEKNOLOGI: PELUANG DAN TANTANGAN BAGI INDONESIA

Human Learning adalah suatu pola pendampingan pendidikan yang mengajarkan manusia untuk terus-terusan belajar. Belajar bukan untuk memperoleh nilai, namun untuk menghasilkan apa yang telah mereka program dengan sendirinya. Belajar melakukan seleksi informasi, tentang informasi apa yang mereka butuhkan untuk hasil yang mereka inginkan. Mempersiapkan sedini mungkin  untuk pemrograman yang lebih canggih, sehingga mendapatkan hasil yang lebih berkelas. 

Human Learning merupakan sebuah program pendampingan dalam menjalani kehidupan di kehidupan sosial secara nyata dan sosial media. Generasi milenial diarahkan untuk dapat lebih cermat lagi dalam memberikan tanggapan, lebih selektif lagi dalam menentukan pilihan dan lebih nyata lagi dalam membangun kesadaran. Program ini, merupakan pendampingan pendidikan secara formal yang mengarahkan generasi milenial untuk dapat menentukan mau jadi seperti apa dia dalam kehidupan di dunia nyata untuk dapat diperkenalkan di sosial media. Apa yang perlu dia jalankan dikehidupan nyata dengan proses pembacaan dan pencarian di sosial media. Melakukan pengupgradean secara nyata dan membangun koneksi secara luas. 

Zaman yang serba cepat, luas dan mudah bukanlah menjadi alasan bagi kita untuk dapat menyalahkan dan mengutuknya. Seharusnya kesadaran untuk dapat menyimbanginya juga tak kalah cermat. Menjadi lebih cermat dalam kecepatan, menjadi lebih selektif dalam keluasan dan menjadi lebih nyata dalam kemudahan.

 

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *