Isu Jaringan 5G di Indonesia Menimbulkan Pro Kontra, Apakah Sudah Efektif dan  Efisien? 

Uploaded by ZakaFahmi

January 16, 2023

Isu Jaringan 5G di Indonesia Menimbulkan Pro Kontra, Apakah Sudah Efektif dan  Efisien? 

Peningkatan akan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi memang tidak bisa  dihindari. Hal ini disebabkan karena kebutuhan manusia itu sendiri yang selalu merasa kurang  dan butuh upgrade untuk yang lebih baik lagi.  

Mengenal Lebih Dekat Jaringan 5G 

Teknologi 5G merupakan generasi kelima dari teknologi koneksi internet seluler yang  secara signifikan melebihi standar kualitas teknologi sebelumnya, yaitu 4G, baik dari segi  kecepatan maupun stabilitas. Berbagai sumber mengatakan bahwa jaringan 5G akan memiliki  throughput 16 Gbps, artinya transaksi data 16 GB hanya membutuhkan waktu 1 detik.  

Wah, tentu saja itu kabar baik bagi para pemburu film yang bisa mendownload film  dalam waktu singkat! Namun, manfaat kecepatan internet jauh lebih besar daripada  mengunduh film! Misalnya, adopsi teknologi virtual reality (VR) yang semakin masif di  berbagai sektor dan teknologi lain yang akan lebih terkait dengan Internet of Things (IoT).  

Internet of Things (IoT) adalah sebuah konsep yang menggambarkan objek yang dapat  mengirimkan data melalui jaringan tanpa interaksi manusia ke manusia atau manusia ke  komputer. Nah, untuk mengoptimalkan implementasi Internet of Things yang sangat  bergantung pada internet, keberadaan teknologi 5G jelas memegang peranan yang sangat  penting. Di balik kecepatan dan kualitas layanan yang ditawarkan, teknologi 5G tampaknya  masih terkait erat dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya. Ada beberapa aspek yang  masih dibahas saat teknologi ini diperkenalkan di Indonesia.

Dimana Sasaran Utama Jaringan 5G di Indonesia? 

Jaringan 5G hadir di Indonesia seiring peluncuran layanan 5G Telkomsel pada Kamis  (27/5/2021). Operator pelat merah ini merupakan provider pertama di Indonesia yang  menawarkan jaringan 5G.  

Baca juga :   Teknologi dan Selera Fashion By : Dhafa Bolla

Meskipun, Telkomsel sudah beroperasi di Indonesia, jangkauan layanan 5G-nya masih  terbatas di wilayah tertentu, yakni Jabodetabek. Area layanan 5G Telkomsel untuk sementara  mencakup enam lokasi, yakni Kelapa Gading, Pondok Indah, Pantai Indah Kapuk, Bumi  Serpong Damai (BSD), Widya Chandra, dan Alam Sutera. Telkomsel menggunakan frekuensi  2,3GHz sebagai data plane untuk menyediakan layanan 5G.  

Apakah Dampak Jaringan 5G di Indonesia? 

Meskipun jaringan 5G membuat kehidupan kita sehari-hari menjadi lebih mudah,  beberapa orang menganggapnya berpotensi membahayakan kesehatan. Banyak orang  mengkhawatirkan dampak penggunaan 5G dengan lebih banyak radiasi gelombang energi.  

Kenneth Foster, profesor bioteknologi di Pennsylvania State University, percaya bahwa  energi frekuensi radio berbahaya dan dapat menyebabkan luka bakar atau kerusakan termal  lainnya. Namun, kemungkinan berbahaya ini muncul saat orang berada di sekitar pemancar  frekuensi radio berkekuatan tinggi.  

Pada saat yang sama, jaringan 5G beroperasi pada frekuensi radio yang lebih tinggi.  Sebuah studi Program Toksikologi Nasional 2018 menemukan bukti peningkatan tumor otak  dan adrenal pada tikus jantan yang terpapar radiasi frekuensi radio dari ponsel 2G dan 3G,  tetapi tidak pada tikus betina. Selain itu, belum banyak studi toksikologi yang dilakukan pada  jaringan 5G ini.  

Ketakutan akan jaringan 5G juga mencengkeram masyarakat. Sudah di awal tahun  2020, pemerintah Belgia menghentikan pengujian jaringan 5G karena masalah radiasi. Swiss  juga memeriksa risiko jaringan 5G. Seorang anggota House of Commons Inggris  memperingatkan tentang konsekuensi yang tidak diinginkan dari peningkatan 5G ini.  

Beberapa bahkan mengatakan bahwa jaringan 5G akan memiliki gelombang radio yang  sama dengan yang biasa digunakan militer untuk menghancurkan kehidupan musuh. Namun,  ahli lain menepis kekhawatiran tersebut. Howard Jones, direktur teknologi komunikasi di 

Baca juga :   Mewujudkan Kendal Smart City

operator seluler Inggris EE, menjelaskan bahwa panjang gelombang yang digunakan oleh  jaringan 5G telah melewati tahap pengujian.  

Dia percaya bahwa panjang gelombang yang digunakan oleh 5G benar-benar aman dan  telah lulus penelitian dan pengujian. “Panjang gelombang yang digunakan dan akan digunakan  5G benar-benar aman dan telah diteliti dan diuji selama beberapa dekade,” kata Jones kepada  Guardian, seperti yang dilaporkan Science Alert pada Januari 2020. 

Apa Pengaruh Positif dan Negatifnya? 

Pengaruh negatif dari efek material dari segi ekologi belum dapat dinilai secara pasti,  mengingat teknologi 5g relatif baru di Indonesia selama satu tahun dan perlu penelitian lebih  lanjut. 

Pengaruh positif dapat mengurangi masalah emisi gas dan efek rumah kaca yang  mempengaruhi lapisan ozon. Bumi adalah salah satu hal yang menjadi pusat perhatian di  seluruh dunia saat ini, dan 5G juga memainkan peran penting dalam memperkenalkan praktik  industri hijau dan mengurangi efek berbahaya dari industri saat ini, yang selanjutnya  meningkatkan emisi karbon dan membuang polusi udara. untuk beberapa dan lainnya yang  dapat merusak lingkungan.

Karya : RIZKI TRI UTAMI

Email : rizkiutami1653@gmail.com

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *