MEDIA SOSIAL PEMBERANTAS KEMISKINAN
Selfia Prastika
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!
Teknologi memiliki bentuk yang sangat beragam, baik dapat berupa teknologi komunikasi, teknologi transportasi, teknologi pendidikan, atau teknologi industri. Semakin berkembangnya sumber daya manusia (SDM), maka dapat menyebabkan teknologi ikut berkembang, yang ditandai dengan adanya revolusi industri 1.0 hingga saat ini menjadi revolusi industri 5.0. Penggunaan teknologi menjadi pilihan utama untuk mempermudah kegiatan manusia, apalagi didukung dengan adanya peningkatan penggunaan alat komunikasi oleh setiap masyarakat di seluruh Dunia. Salah satu contoh pemanfaatan teknologi komunikasi sebagai media promosi yang dilakukan oleh penjual barang maupun jasa.
Kegiatan promosi tidak hanya dapat dilakukan dengan menyebar selembaran kertas berupa brosur, tetapi dapat juga dengan memanfaatkan media sosial. Seperti yang telah diketahui, pemanfaatan teknologi di Indonesia bahkan Dunia, tidak hanya didasarkan atas kebutuhan namun lebih dari itu. Akibatnya hampir seluruh lapisan masyarakat menggunakan teknologi sebagai alat komunikasi, peluang tersebut tidak disia-siakan begitu saja oleh sebagian pihak. Yakni dapat dijadikan sebagai media untuk mempromosikan jasa maupun barang dagangan yang tengah dikelola. Seperti yang dilakukan oleh beberapa content creator di Indonesia, misalnya Erika Ricardo dan Kak Jill, dua content creator tersebut mengemas promosi produk dengan pembuatan konten yang menarik untuk dinikmati, sehingga tidak mengherankan banyak dari masyarakat Indonesia menyaksikan video yang telah mereka buat.
Konten yang menarik dapat dengan mudah dikenal atau viral di Indonesia, sehingga semakin meningkatkan followers dari content creator yang bersangkutan. Pengemasan konten menarik dipadukan dengan produk berkualitas baik dapat menjadi alasan tersendiri terhadap peningkatan penjualan dari produk tersebut. Tidak hanya dua content creator tersebut yang melakukan promosi penjualan dengan memanfaatkan komunikasi, namun masih banyak lagi content creator yang lainnya. Kemudahan yang diberikan dengan memanfaatkan komunikasi sebagai media promosi, tentu dapat meningkatkan perekonomian dari pihak yang bersangkutan.
Peningkatan ekonomi dalam hal ini dapat terjadi ketika seseorang mempromosikan barang dagangan, tentu dapat menarik perhatian khalayak ramai untuk membeli barang dagangan tersebut. Selain itu, pembuatan konten dalam media sosial, jika memenuhi beberapa persyaratan seperti jumlah pengikut, penonton, suka, dan komentar, dapat menjadi alasan tersendiri, seorang content creator mendapatkan endorse maupun fee dari setiap video yang sudah dibuat. Oleh karena itu, pekerjaan menjadi seorang content creator sangat diburu oleh seluruh masyarakat saat ini, tidak hanya anak muda, anak kecil bahkan orang tua juga tertarik untuk membuat konten yang dapat menarik perhatian masyarakat luas. Didukung dengan adanya penggunaan media sosial di Indonesia sangat tinggi, menurut Kompas (2023) pada tahun 2023 terdapat 212,9 juta masyarakat Indonesia menggunakan internet. Jumlah tersebut menunjukkan peningkatan jumlah pengguna internet pada tahun 2022 sebanyak 202 juta, sehingga pemanfaatan media social sebagai media promosi dapat menjadi pilihan utama.
Pengadaan promosi melalui media sosial juga memungkinkan lebih banyak orang yang dapat mengetahui mengenai produk yang tengah dibuat, berbeda dengan promosi yang dilakukan dengan memanfaatkan media cetak seperti brosur, leaflet, dan lain sebagainya. Dengan penggunaan media cetak, hanya memungkinkan masyarakat di daerah tertentu yang dapat mengetahui mengenai produk yang sedang dijajakan oleh penjual. Sedangkan jika menggunakan jasa promosi berupa iklan di televisi, radio, dan lain sebagainya membutuhkan dana yang cukup besar. Sehingga dengan adanya inovasi promosi online dengan memanfaatkan media sosial, dapat menjadi jawaban dari permasalahan yang sedang dialami oleh para pelaku penjualan.
Promosi online sendiri berupa promosi penjualan dengan menggunakan media elektronik, memungkinkan adanya interaksi interaktif antara penjual dengan pembeli (Kotler dan Armstrong, 2012). Interaksi interaktif dapat diartikan sebagai suatu interaksi sosial antara beberapa pihak dengan adanya timbal balik dari beberapa pihak tersebut. Sehingga promosi yang dilakukan tidak hanya terjadi secara satu arah, seperti ketika mempromosikan barang dagangan melalui media cetak maupun media elektronik seperti televisi atau radio. Dengan memanfaatkan media sosial, calon pembeli dapat memberikan kritik, saran, dan tanggapannya di kolom komentar, sehingga calon pembeli dapat mengetahui kualitas barang dagangan dari komentar tersebut.
Perkembangan teknologi yang sangat pesat dapat dimanfaatkan sebagai media untuk menambah penghasilan, bisa dengan membuat konten yang bermanfaat bagi khalayak ramai ataupun sebagai media promosi. Melihat jumlah pengguna media social yang sangat tinggi di Indonesia, menjadi peluang tersendiri bagi para content creator untuk menghasilkan uang. Dibuktikan dengan banyaknya content creator dapat membeli beberapa aset dari hasil pembuatan konten tersebut. Jadi, penggunaan media social tidak selamanya berdampak negatif, tergantung dengan setiap individu sebagai pengguna. Jika dimanfaatkan semaksimal mungkin dapat menjadi peluang yang cukup menjanjikan.
Daftar Pustaka:
Clinten, Bill. 2023. Pengguna Internet di Indonesia Tembus 212, 9 juta di Awal 2023. Kompas.com, 13 Februari 2023.
Kotler dan Armstrong. 2012. Principle of Marketing 14th Edition. New Jersey: Pearson Education Inc.
0 Comments