PLTS Sebagai Teknologi Ramah Lingkungan 

Uploaded by ZakaFahmi

May 22, 2023

PLTS Sebagai Teknologi Ramah Lingkungan 

Oleh : Javeni Eysama LG 

Menipisnya cadangan sumber daya fosil khususnya minyak bumi, dewasa ini membuat  manusia harus berfikir untuk menggunakan energi altenatif yang terbarukan, seperti tenaga  surya, energi angin, biomassa, panas bumi. Dewan Energi Nasional telah mengakselerasi  pencapaian target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23% pada tahun 2025.  

Energi surya merupakan sumber energi terbarukan yang tidak akan pernah habis meskipun  digunakan secara terus menerus oleh manusia. Sejak beberapa tahun terakhir, energi surya telah  dimanfaatkan di berbagai negara. Jika dieksploitasi dengan tepat, energi surya diprediksi  mampu menyediakan kebutuhan konsumsi energi dunia Indonesia merupakan negara tropis  yang akan selalu memperoleh sinar matahari sepanjang tahun, kondisi ini tentunya harus bisa  dimanfaatkan secara maksimal sebagai sumber energi. Energi surya memiliki kelebihan, yakni  dapat digunakan secara gratis dari alam, serta bebas CO2 sehingga ramah lingkungan. 

 

Tabel di atas memberikan informasi tentang potensi dan pemanfaatan energi terbarukan di  Indonesia dan pemanfaatan energi surya di Indonesia yang masih sangat rendah.

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah teknologi pembangkit listrik yang  memanfaatkan energi dari cahaya matahari untuk menghasilkan energi listrik. Komponen  utama dari PLTS adalah panel surya photovoltaic (PV) yang dapat megkonversi energi  matahari menjadi energi listrik dalam bentuk arus searah (DC) sehingga dapat digunakan untuk  kebutuhan listrik sehari-hari. Panel surya merupakan sejumlah sel surya yang dirangkai secara  seri dan paralel. Untuk mendapatkan keluaran energi listrik yang maksimum maka permukaan  panel surya harus selalu mengarah ke matahari.  

Prinsip Dasar PLTS: 

Berdasarkan SNI 8393:2017, PLTS adalah sistem yang pembangkit listrik yang energinya  bersumber dari radiasi matahari melalui konversi sel fotovoltaik. Sistem fotovoltaik dapat  dianalogikan dengan sistem penampungan air hujan. Jumlah air yang ditampung berubah  sesuai dengan cuaca, sehingga terkadang banyak air yang terkumpul , terkadang tidak ada sama  sekali. Pada sistem fotovoltaik, jumlah listrik yang dikumpulkan oleh sistem fotovoltaik  tergantung dengan cuaca. Saat hari cerah, banyak listrik yang dihasilkan, sedangkan saat  berawan sedikit listrik yang dihasilkan. 

Baca juga :   Internet of Behaviors (IoB) prilaku internet

Komponen Utama PLTS: 

  1. Panel Surya 

Panel surya berfungsi untuk mengubah cahaya matahari menjadi listrik. Komponen  utama panel surya adalah modul yang merupakan unit rakitan beberapa sel surya  fotovoltaik. 

  1. Solar Charge Controller 

Solar Chrge Controller (SCC) berfungsi untuk membatasi arus listrik yang masuk  maupun keluar dari baterai. SCC mencegah pengisisn daya yang berlebihan. 3. Baterai 

Baterai adalah komponen yang digunakan untuk menyimpan energi listrik yang  dihasilkan di siang hari agar nantinya dapat digunakan pada malam hari saat sistem  tidak lagi menghasilkan daya. 

  1. Inverter 

Inverter adalah komponen elektronik daya yang mengkonversi tegangan DC dari modul  fotovoltaik menjadi tegangan AC untuk menyimpan kelebihan daya ke dalam baterai. 5. Panel Distribusi 

Panel Distribusi adalah tempat terhubungnya solar charge controller, bank baterai, dan  inverter baterai. Panel ini mendistribusikan daya DC yang dikonversi dari solar charge  controller ke bank baterai dan dari bank baterai ke inverter baterai. 

  1. Jaringan Distribusi 

Jaringan distribusi mengalirkan listrik dari pembangkit ke rumah tangga melalui system  tegangan rendah, system satu fasa (230 V) atau tiga fasa (400 V).

Komponen utama PLTS 

Prinsip Kerja PLTS: 

Pada siang hari panel surya menerima cahaya  matahari yang kemudian diubah menjadi enrgi  listrik oleh sel-sel fotovoltaik. Listrik yang  dihasilkan oleh panel surya dapat langsung  disalurkan ke beban ataupun disimpan dalam  baterai sebelum disalurkan ke beban (lampu, TV,  dll). Pada malam hari, dimana panel surya tidak  menghasilkan listrik, listrik yang sudah tersimpan  

dalam baterai dapat digunakan untuk menyalakan  

  

peralatan listrik di rumah.  

PLTS menjadi teknologi konsentrator tenaga surya yang sedang di kembangkan untuk  implementasi energi terbarukan di masa depan. Selain diminati di skala perumahan,  kedepannya PLTS akan banyak diminati oleh skala industri dan pabrik. Diprediksi di masa  depan biaya listrik akan terus meningkat sehingga tagihan biayanya terus membengkak, untuk  itu perlu adanya penghematan biaya dan energi, PLTS akan menjadi teknologi yang banyak  diaplikasikan untuk kebutuhan penghematan energi listrik.

Baca juga :   Mengenal Windows File Recovery: Solusi Ampuh untuk Memulihkan Berkas yang Terhapus

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *