Riset Kata Kunci dengan Teknologi Chat GPT untuk SEO by Faris Yudza Ghifari

Uploaded by ZakaFahmi

January 4, 2023

Riset Kata Kunci dengan Teknologi Chat GPT untuk SEO

Sejak kemunculan Chat GPT yang merupakan aplikasi chatbot yang bisa diajak berbicara secara virtual layaknya kita chatting dengan teman di media sosial. 

Banyak sekali pertanyaan yang dilontarkan kepada Chat GPT, mulai dari pertanyaan receh seperti soal matematika level sekolah dasar sampai dengan level profesional seperti membuat marketing plan dan optimisasi situs (SEO). 

Di dunia SEO (bagian dari digital marketing), Chat GPT dikhawatirkan akan menggantikan peran penulis konten. Padahal, harusnya teknologi Chat GPT ini seharusnya dimanfaatkan untuk membantu kita dalam SEO.

Bagaiamana cara riset kata kunci dengan Chat GPT untuk SEO? Apakah Chat GPT akan menggantikan peran content writer?

1. Minta Ide sesuai dengan Niche Situs Anda

Minta Ide sesuai dengan Niche Situsmu, Pusing memikirkan ide konten atau kata kunci untuk mendapatkan organic traffic ke dalam situsmu? Nah, solusi yang bisa kamu terapkan adalah meminta ide kata kunci kepada Chat GPT. Berikut contoh kasusnya.

Dari gambar di atas, penulis mencoba untuk mencari ide kata kunci untuk SEO situs jasa ekspedisi, namun ide kata kunci masih menggunakan bahasa Inggris. Hal ini akan menyulitkan karena kata kunci dengan bahasa Inggris akan menambah persaingan di hasil pencarian Google.

 

2. Gunakan Bahasa yang Ingin Digunakan

Solusi untuk masalah jawaban Chat GPT yang menggunakan bahasa Inggris? Berikan instruksi kepada Chat GPT untuk memakai bahasa Indonesia. Berikut hasilnya.

3. Jangan Lupa Cantumkan Jumlah Ide Kata Kunci yang Kamu Butuhkan

Penulis sudah mencoba memberikan pertanyaan serupa dan memang setiap jawaban akan dibatasi hanya sampai dengan sepuluh ide kata kunci saja. Bagaimana jika butuh ide tambahan? Cukup berikan perintah yang bermakna minta ide lagi seperti di bawah ini.

Baca juga :   Mahasiswa Nggak Lulus Gara-Gara Pakai Aplikasi AI By: Nafi’ah al-Ma’rab

Bagaimana kalau butuh lebih dari 10 kata kunci tapi malas mengetik lagi dan lagi? Langsung sebutkan saja berapa ide kata kunci yang kamu inginkan. Di bawah ini, penulis meminta 15 ide kata kunci untuk SEO kepada Chat GPT.

4. Lakukan Analisa Volume, Kompetisi, Search Intent, dan Hasil Pencarian di Google (SERP) dan Buat Kesimpulan dari Analisanya

Lakukan Analisa Volume, Kompetisi, Search Intent, dan Hasil Pencarian di Google (SERP), serta Buat Kesimpulan dari Analisanya, Praktis sekali bukan? Jangan lupa untuk mengecek parameter dari kata kunci tersebut mulai dari volume pencarian, search intent, dan kompetisinya.

Penulis menjadikan “jasa pengiriman barang” sebagai contoh kata kunci untuk dipelajari. Berikut hasil dari Ubersuggest.

Di Indonesia, kata kunci ini memiliki volume 6600 pencarian pada bulan lalu dengan kompetisi sennilai 31 dari skala 1-100. Dari search intent juga cukup jelas bahwa sesorang yang mencari kata kunci tersebut sedang membutuhkan jasa pengiriman barang.

Bagaimana dengan hasil pencariannya di Google?

Menurut hasil pencarian di Google, terlihat bahwa perusahaan jasa pengiriman barang yang mengincar kata kunci ini sebaiknya memanfaatkan SEO lokal (pemanfaatan SEO untuk hasil pencarian di daerah tertentu. Contohnya adalah: restoran ayam panggang di DKI Jakarta).

Daripada pusing memikirkan ide kata kunci untuk konten yang tidak jelas terlihat kapan munculnya di pikiran, lebih baik gunakan teknologi Chat GPT untuk membantu pekerjaanmu di SEO.

Apakah Teknologi Chat GPT akan Menggantikan Peran Content Writer dalam SEO? 

Meski simpel dan praktis, teknologi Chat GPT tidak bisa menggantikan peran content writer dalam SEO. Alasannya? Dikutip dari searchenginejournal, menurut John Mueller (search advocate Google), konten yang ditulis oleh AI akan dianggap sebagai spam oleh Google.

Baca juga :   Merevolusi Cara Kita Bekerja: Bagaimana Teknologi Mengubah Masa Depan Kerja Jarak Jauh

Dengan kata lain, menggunakan AI untuk membuat konten dengan kanal SEO termasuk ke dalam teknik black-hat (menyalahi search engine’s webmaster guidelines).

Jadi, jangan mencoba untuk membuat blog dengan Chat GPT. Risiko seperti diberikan oleh penalti oleh Google ditanggung penumpang.

Untuk para content writer, kamu tidak perlu khawatir karena AI memiliki apa yang tidak dimiliki manusia, yaitu perasaan. Sementara, dalam teknik menulis, dibutuhkan perasaan untuk mengajak pembaca berinteraksi dan melakukan apa yang kita inginkan, misalnya membeli produk (copywriting).

Manfaatkan Teknologi Chat GPT, Bukan Malah Memusuhinya

Daripada marah dan benci dengan hadirnya teknologi Chat GPT karena dianggap akan menggantikan beberapa pekerjaan, sebaiknya pikirkan cara menggunakan teknologi tersebut agar bisa bermanfaat untuk dirimu dan orang lain.

Terus beradaptasi dalam hidup, termasuk dengan perkembangan teknologi. Maka, kamu akan terus berkembang ke arah yang jauh lebih baik.

Karya : Faris Yudza Ghifari

Email : faris.yudza@gmail.com

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *