Teknologi Digital bagi Generasi Milenial di Era Society 5.0

Teknologi sudah tidaklah asing lagi ditelinga kita, khususnya di era saat ini. Disisi lain, teknologi pun memiliki dampak positif dan negatif bagi generasi milenial. Namun tidak hanya itu, bahkan teknologi juga dapat menjadi modal yang kuat bagi generasi milenial untuk berkarir, sebagaimana jika hal itu dapat digunakan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, dengan teknologi kita dapat mengetahui informasi-informasi yang begitu luas tanpa adanya filter. Disisi lain pun teknologi sangatlah penting bagi para generasi milenial, teknologi juga harus benar-benar ditanamkan dalam diri mereka, sehingga nantinya generasi milenial dapat menggunakan dan memanfaatkan teknologi yang ada dengan pengaruh positif. Terlebih sebesar 75% pekerjaan saat ini tentunya akan melibatkan kemampuan dalam hal sains, teknologi, teknik, dan matematika. Maka disinilah mengapa teknologi sangat penting bagi generasi milenial untuk menguasai kemampuan tersebut. 

Kemudian tanpa kita sadari, kita telah memasuki ke dalam Era Society 5.0. dengan peradaban manusia yang baru, mulai digaungkan oleh Jepang sebagaimana dalam pertemuan Tahunan Forum Ekonomi Dunia 2019 di Davos, Swiss, pada Rabu 23 Januari 2021. Era Society 5.0 sendiri merupakan suatu komponen utama dimana manusia mampu menciptakan nilai baru yang humanis dalam perkembangan teknologi. Maka dari itu, disini dapat dibuktikan bahwa peran manusia itu sangat penting, diikarenakan nantinya manusialah yang menjadi komponen dalam keberlanjutan Society 5.0 sendiri. Khususnya peran generasi milenial, dan sudah saatnya kita peduli terhadap perkembangan teknologi di Era Society 5.0. Disisi lain, generasi muda juga sebagai pemegang peran strategis penerus pembangunan negara memiliki peran yang begitu penting dalam menghadapi Era Society 5.0, yaitu sebagai agent of change. Dengan begitu, generasi milenial pun harus memiliki daya kritis yang tinggi serta karakter yang kolaboratif, kreatif dan inovatif. 

Dapat diketahui di era society 5.0 sangat bergantung pada cyberspace (ruang visual) dan physical space (ruang nyata). Sedangkan pada era 4.0 sendiri, ekosistem sosial dapat mengakses sebuah database di cyberspace dari internet dan mencari, mengambil, serta menganalisis informasi atau data tersebut. Namun disisi lain, pada society 5.0 informasi yang sudah ada di physical space akan diakumulasikan ke dalam cyberspace. Kemudian berbagai data besar pun akan dianalisis oleh Artificial Intelligence (bidang ilmu computer untuk memecahkan masalah kognitif manusia) dan analisisnya pun akan dikembalikan ke manusia di physical space dalam bentuk yang bermacam-macam. 

Terbukti bahwa konsep Society 5.0 sebagai penyempurnaan dari konsep-konsep yang telah ada sebelumnya. Kita ketahui bersama, berawal dari society 1.0 adalah dimana saat manusia masih berada di era berburu dan mengenal tulisan, lalu society 2.0 merupakan era pertanian manusia yang sudah mengenal bercocok tanam, di era society 3.0 sudah memasuki era industri, sedangkan era society 4.0  dikenal dengan budaya digitalnya, dan kemudian pada era society 5.0 era dimana semua teknologi itu bagian dari manusia itu sendiri terutama generasi milenial. Di era society sendiri adalah ruang maya dan ruang fisik yang saling berintegrasi, bahkan semua aspek kehidupan kita akan serba praktis dan otomatis. 

Oleh karena itu dengan adanya teknologi di era society yang semakin berkembang, maka akan meningkatkan generasi milenial dalam bersaing di kacah dunia. Dengan begitu, memanfaatkan teknologi yang semakin canggih terhadap hal positif, tidak menutup kemungkinan negara Indonesia akan lebih memumpuni dalam segala hal. Kita sebagai generasi milenial,  dengan kehadiran teknologi digital dalam society 5.0 seharusnya mampu meningkatkan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki terutama di bidang teknologi. 

_____

Biodata penulis

Kenalin aku Riska Dwi Lestari, mahasiswi IAIN Metro Lampung. Berbicara perihal menulis, itu merupakan hobi aku sedari SMA. Selain menulis, aku juga suka mendengarkan music dan podcast, serta membuat podcast. “Mencoba hal baru bagi kita itu memanglah sulit, akan tetapi disitu kamu akan paham. Dengan hal baru tersebut, kamu akan mengetahui skill yang selama ini kamu pendam. Jadi, jangan pernah menyerah ya. Gagal, coba lagi. Sampai kamu terbentur, terbentur, hingga terbentuk”. Oke, segitu dulu dari aku. Jangan lupa mampir di IG aku, riskareal_25. See you…

Karya : Riska Dwi Lestari

Email : riskadwilestari76@gmail.com