Teknologi, Globalisasi dan Literasi

Pertumbuhan teknologi pada masa ini berkembang dengan pesat. Tidak menjadi rahasia umum lagi, penggunaan teknologi merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi untuk kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Keberadaan teknologi yang semakin hari semakin canggih menjadi magnet tersendiri bagi manusia untuk selalu menggunakannya, itulah salah satu alasannya mengapa eksistensi teknologi semakin terang dan tidak padam di dalam lingkup kehidupan. Lantas, apakah penggunaan teknologi hanya akan berdampak positif saja di lingkungan manusia? Tentu saja tidak. Selain membawa angin segar, teknologi juga dapat memberikan dampak negatif bagi manusia. Bagaimana tidak? Jikalau penggunaan teknologi disalahgunakan menjadi hal-hal yang tidak baik, maka akan berdampak negatif. Begitupun sebaliknya, ketika kita menggunakan teknologi dalam hal yang baik, maka akan berdampak positif juga. Pada dasarnya, efek dari teknologi dihasilkan dari bagaimana cara manusia menggunakannya.

Bicara mengenai teknologi, sudah pasti yang pertama kali tergambar adalah mengenai mesin, alat komunikasi ataupun alat transportasi. Betul sekali. Teknologi meliputi semua alat, mesin, aparat, perkakas, senjata, perumahan, pakaian, peranti pengangkut/pemindah dan pengomunikasi, dan keterampilan yang memungkinkan kita menghasilkan semua itu, tulis seorang sosiolog Amerika, Read Bain. Peralatan yang saat ini kita gunakan adalah hasil upgrade atau pembaruan dari teknologi, sehingga kita dapat menggunakannya dengan sebaik mungkin sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan.

Teknologi juga mempunyai rantai sehingga dapat terhubung dengan aspek-aspek kehidupan lainnya, diantaranya dengan globalisasi dan literasi. Dua kata itu mungkin sudah tidak asing lagi di telinga manusia, bahkan sering digaung-gaungkan entah itu di media massa, televisi, radio, majalah ataupun surat kabar. Menurut KBBI, globalisasi adalah proses masuknya ke ruang lingkup dunia. Dapat diuraikan kembali bahwa globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran dan aspek-aspek kebudayaan lainnya (Dikutip dari situs Wikipedia). Kemajuan teknologi terutama dalam bidang transportasi dan komunikasi menjadi faktor utama dalam globalisasi sehingga ketergantungan atau interdependensi antar negara semakin terjalin kuat dan erat. Namun, tetap saja, pemilahan dan pengawasan mengenai keluar masuknya suatu produk baik itu yang berbentuk pakaian, bahan pangan, alat komunikasi, alat transportasi ataupun produk lainnya harus diperhatikan, karena tidak semua produk yang masuk bernilai positif, misalnya saja penyelundupan senjata ilegal yang masuk secara diam-diam ke dalam suatu negara, hal itu sering terjadi. Oleh karena itu, perlu adanya pembentukan badan pengawas untuk menyaring segala sesuatu yang masuk untuk mengantisipasi hal-hal negatif yang mungkin saja dapat menjadi suatu ancaman.

Keterkaitan antara teknologi dan literasi pun terlihat dengan jelas. Saat ini, semua orang memiliki akses yang luas dan mudah untuk membaca ataupun menulis dengan menggunakan teknologi, yaitu mengaplikasikannya melalui internet, e-book ataupun aplikasi terkait lainnya. Menurut KBBI, definisi dari literasi adalah kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup, sejalan dengan salah satu fungsi internet yang dapat digunakan untuk mengetahui berbagai macam informasi dan membaca segudang pengetahuan yang dapat kita gali sedalam mungkin. Namun, kata literasi juga dapat diartikan sebagai kemampuan membaca dan menulis, entah itu dalam bentuk tulisan fiksi maupun non-fiksi. Hal ini dapat dibuktikan dengan keberadaan aplikasi e-book yang dapat digunakan untuk membaca buku menggunakan media online, ataupun dengan keberadaan internet yang memudahkan kita untuk mengetahui berbagai informasi terbaru dan memperluas pengetahuan.

Dapat disimpulkan bahwa teknologi, globalisasi dan literasi memiliki keterkaitan yang sangat erat dalam aspek kehidupan. Globalisasi membutuhkan teknologi sebagai media utama agar tetap terkoneksi dengan elemen atau pihak lainnya. Begitupun dengan literasi yang pastinya membutuhkan pembaruan teknologi yang cukup memadai agar budaya literasi tetap hidup dan terjaga dengan baik.