Zakat digital Optimal Indoensia Maju

Uploaded by ZakaFahmi

May 21, 2023

Zakat digital Optimal Indoensia Maju

Oleh : Alni Cahya kamila

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Menurut  laporan The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC) tahun 2022, populasi muslim di Indonesia  diperkirakan sebanyak 237,56 juta jiwa. Jumlah penduduk muslim tersebut setara dengan 86,7%  populasi di dalam negeri. Persentase Muslim Indonesia di kalangan Muslim di dunia adalah 12,30%.  Dengan jumlah tersebut, negara Indonesia masih dirundung masalah kehidupan yang kompleks  termasuk masalah ekonomi. Masalah di bidang ekonomi terkait dengan kemiskinan yang tidak kunjung  hilang. Tingginya angka pengangguran, ditambah dengan bertambahnya jumlah penduduk dan  terbatasnya lapangan pekerjaan di Indonesia. Hal ini juga menimbulkan masalah di bidang ekonomi  seperti kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan. Kemiskinan merupakan salah satu penyebab  ketimpangan sosial. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada sebtember 2022, jumlah penduduk  miskin di Indonesia mencapai 9,57 % atau 26,36 juta jiwa, jumlah tersebut meningkat 0,20 juta jiwa  terhadap Maret 2022. Dalam hal ini, sumber daya yang signifikan diperlukan untuk mengurangi  kemiskinan. Karena jumlah penduduk muslim yang besar, potensi pendapatan zakat di Indonesia  sebagai penyeimbang sektor ekonomi juga cukup besar.  

Menurut lughah (bahasa), zakat berarti kesuburan, kebersihan, keberkahan, dan penyucian.  Dalam bahasa Islam, zakat mengacu pada kumpulan hal-hal yang diwajibkan Allah untuk diberikan  kepada penerima. Ini tersedia untuk delapan kelompok atau asnaf. Infak dan sedekah memiliki arti  yang beragam. Al-Infaqu menyiratkan biaya dalam bahasa Arab. Dalam hal infak, itu adalah salah satu  harta yang dikeluarkan untuk kebaikan bersama. Sadaqah berasal dari fi’il madli shadaqah, yang berarti  kebenaran, fakta, dan mengatakan kebenaran dalam bahasa Arab. Sadaqatu, yang artinya “kebaikan,  sedekah”, Dalam istilah shadaqah, segala sesuatu yang dipersembahkan dengan mengharap keridhaan  Allah SWT dianggap shadaqah. 

Munzir Qahaf mendefinisikan wakaf sebagai “memegang harta baik secara tetap maupun  sementara, menggunakannya secara langsung atau tidak langsung, dan memanfaatkan hasilnya  dengan cara yang baik secara berulang-ulang, baik secara umum maupun khusus.” Kesenjangan yang  baik akan terbentuk oleh zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Kesenjangan kaya-miskin akan semakin  menyempit jika zakat berperan aktif dalam ekonomi Islam. Ibadah zakat mendorong orang untuk saling  mendukung. Perhitungan zakat seringkali diperlukan, yang mencakup jenis kepemilikan produk setelah  nishab, jumlah kepemilikan zakat, dan jangka waktu kepemilikan. Zakat maal adalah contoh  perhitungan zakat; ketika seseorang memiliki harta lebih dari cukup dan telah memasuki haul, maka  diklaim wajib zakat.

Baca juga :   6 Alasan OpenSUSE Sistem Operasi Linux yang Kuat dan Terpercaya

Teknologi informasi adalah suatu disiplin ilmu yang luas yang dikembangkan untuk membantu  individu dalam menciptakan, mengubah, menyimpan, mengkomunikasikan, dan menyebarkan  informasi. Saat ini, kemajuan teknologi informasi memberikan pengaruh yang signifikan pada semua  bagian kehidupan. Salah satu aspek terpenting untuk mengurangi sampah dan meningkatkan  kesejahteraan mental adalah administrasi ZISWAF (Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf). Kemajuan  teknologi dan informasi saat ini begitu pesat sehingga manusia tidak dapat lagi diisolasi darinya. Salah  satunya adalah perkembangan teknologi informasi mobile yang saat ini semakin berkembang pesat,  dan tingkat aktivitas setiap orang semakin meningkat, sehingga tingkat mobilitasnya juga semakin  meningkat. Namun terkadang kita tidak sempat untuk sekadar membaca materi ZISWAF atau  menyempatkan diri untuk bertanya kepada ustadz setempat, sehingga membuat pengetahuan tentang  syarat dan cara menghitung pembayaran ZISWAF menjadi kurang penting. Tentu saja, umat Islam di  zaman modern ini tidak boleh menjadikan kelemahannya sebagai alasan untuk mengabaikan perintah  zakat. 

Dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknis, penulis mengusulkan untuk  Mengoptimalkan pemanfaatan teknologi untuk pengumpulan dan pendistribusian zakat melalui situs  web yang disebarluaskan. Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang bekerja pada berbagai  perangkat seluler. Tujuan utama Android adalah untuk mempercepat inovasi seluler sehingga  pengguna dapat menjelajahi fitur dan menambahkan lebih banyak pengalaman daripada platform  seluler lainnya. Hingga saat ini, Android telah berkembang baik dalam sistem maupun aplikasi. Tujuan  utama Android adalah untuk mempercepat kemajuan inovasi telepon sehingga konsumen dapat  menemukan lebih banyak pilihan dan pengalaman dibandingkan dengan platform seluler lainnya.  Hingga saat ini, Android telah berkembang baik dari segi platform maupun aplikasi. 

Dengan pesatnya perkembangan android yang sudah berjalan, maka masyaratakan sudah  harus diberikan leterasi tentang perkembangan yang sudah ada untuk mencapai target pengumpulan  dana Ziswaf yang lebih optimal. Dari uraian tersebut maka penulis akan menawarkan beberapa cara  Mengoptimalkan pemanfaatan teknologi untuk pengumpulan dan pendistribusian zakat melalui  tegnologi atau yang dikenal dengan zakat digital. 

Untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi dalam pengumpulan dan pendistribusian,  berikut adalah beberapa cara yang dapat diambils: 

  1. Membangun platform digital 

Membangun platform digital adalah langkah penting dalam era digital saat ini.  Platform ini dapat berupa situs web, aplikasi seluler, atau portal online yang mempermudah  masyarakat dalam mengumpulkan dan membayar zakat secara mudah dan aman. Dengan 

adanya platform ini, masyarakat dapat mengakses informasi yang jelas tentang zakat,  termasuk hukum dan jenis zakat yang diperlukan. Selain itu, platform tersebut juga harus  dilengkapi dengan fitur perhitungan zakat secara otomatis, sehingga pengguna dapat dengan  mudah mengetahui jumlah zakat yang harus mereka bayarkan berdasarkan pendapatan dan  aset yang dimiliki. Selain itu, penting juga untuk menyediakan fitur pembayaran online yang  aman dan terpercaya agar masyarakat dapat melakukan pembayaran zakat dengan mudah dan  tanpa hambatan administratif. 

Baca juga :   5 Teknologi yang akan mengubah masa depan. Kesempatan atau ancaman?

Dengan adanya platform digital untuk pengumpulan zakat, masyarakat dapat lebih  mudah berpartisipasi dalam pelaksanaan kewajiban agama ini. Mereka tidak perlu lagi repot  mencari lembaga atau tempat untuk membayar zakat secara konvensional. Melalui platform  digital, masyarakat dapat mengakses dan mengelola zakat mereka dengan fleksibilitas dan  kenyamanan. Selain itu, platform ini juga dapat meningkatkan transparansi dalam  pengumpulan dan pengelolaan dana zakat. Informasi tentang penggunaan dana zakat dapat  disajikan dengan lebih terbuka, sehingga masyarakat dapat memiliki kepercayaan yang lebih  besar dalam sistem pengumpulan zakat. Dengan demikian, membangun platform digital untuk  pengumpulan zakat merupakan langkah strategis untuk memfasilitasi partisipasi masyarakat,  meningkatkan efisiensi, dan menjaga integritas dalam pengelolaan dana zakat. 

  1. Penggunaan aplikasi mobile 

Mengembangkan aplikasi seluler yang mudah digunakan merupakan salah satu cara  yang efektif untuk mempermudah pengumpulan zakat. Aplikasi ini harus dirancang dengan  antarmuka yang intuitif dan ramah pengguna agar dapat diakses oleh berbagai kalangan  masyarakat. Fitur-fitur yang menjadi kebutuhan utama dalam aplikasi zakat tersebut meliputi  perhitungan zakat otomatis, notifikasi pembayaran zakat, riwayat pembayaran, dan  kemudahan berdonasi untuk program-program sosial yang didukung oleh zakat. 

  1. Pemberdayaan media sosial 

Gunakan media sosial untuk meningkatkan kesadaran tentang zakat dan  mempromosikan platform atau aplikasi yang telah dibangun. Lakukan kampanye pemasaran  yang tepat sasaran melalui media sosial untuk mencapai lebih banyak orang. 4. Kolaborasi dengan lembaga keuangan 

Bekerjasama dengan lembaga keuangan, seperti bank atau lembaga keuangan syariah,  adalah langkah yang dapat mempermudah proses pengumpulan zakat. Melalui kolaborasi ini,  pengumpulan zakat dapat dilakukan secara langsung melalui akun bank atau melalui fitur-fitur  perbankan online yang sudah tersedia.

Dengan adanya kerjasama ini, masyarakat dapat dengan mudah melakukan  pembayaran zakat melalui akun bank mereka. Lembaga keuangan dapat menyediakan fasilitas  khusus yang memungkinkan masyarakat untuk mengalokasikan dana zakat secara langsung  melalui transfer atau pembayaran melalui platform perbankan. Dalam hal ini, proses  pembayaran zakat menjadi lebih efisien dan terintegrasi dengan sistem perbankan yang sudah  ada. 

  1. Transparansi dan pelaporan 

Pastikan platform atau aplikasi yang digunakan memberikan transparansi yang tinggi  dalam pengelolaan dana zakat. Sediakan laporan secara terbuka tentang penggunaan dana  zakat dan dampak sosial yang telah dicapai. Hal ini akan membantu membangun kepercayaan  dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengumpulan zakat. 

  1. Edukasi dan dukungan 
Baca juga :   BERPIKIR KRITIS SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMAKNAI KEHADIRAN TEKNOLOGI INFORMASI

Untuk memaksimalkan penggunaan teknologi dalam pengumpulan zakat, ada dua hal  penting yang perlu diperhatikan. Pertama, penting untuk menyediakan materi edukasi yang  lengkap tentang zakat melalui platform atau aplikasi yang dibangun. Dengan menyediakan  materi edukasi yang komprehensif, pengguna dapat memperoleh pemahaman yang baik  tentang konsep, hukum, dan tata cara pengumpulan zakat. Materi edukasi ini dapat berupa  artikel, video, infografis, atau sumber informasi lainnya yang mudah diakses dan dipahami oleh  pengguna. Dengan adanya materi edukasi yang lengkap, masyarakat dapat membuat  keputusan yang lebih tepat dan terinformasi saat membayar zakat. 

Dengan menyediakan materi edukasi yang lengkap dan tim dukungan yang responsif,  pengguna dapat merasa lebih percaya diri dan terbantu dalam melakukan pengumpulan zakat  melalui platform atau aplikasi yang telah dibangun. Kombinasi antara pemahaman yang baik  tentang zakat dan akses ke bantuan yang tepat akan meningkatkan kesadaran, kepatuhan, dan  kenyamanan masyarakat dalam melaksanakan kewajiban zakat mereka. 

Simpulan  

Penggunaan teknologi dapat memaksimalkan pengumpulan zakat dengan meningkatkan  keterjangkauan, kenyamanan, dan kepercayaan masyarakat. Dengan membangun platform digital,  mengembangkan aplikasi seluler yang mudah digunakan, dan mengintegrasikannya dengan sistem  pembayaran yang sudah ada, masyarakat dapat dengan mudah menghitung, membayar, dan melacak  zakat mereka secara elektronik. Kolaborasi dengan lembaga keuangan juga mempermudah  pengumpulan zakat melalui saluran perbankan yang aman dan terpercaya.

Selain itu, melalui pemanfaatan media sosial, kampanye pemasaran yang efektif dapat  meningkatkan kesadaran masyarakat tentang zakat dan mempromosikan penggunaan platform atau  aplikasi yang telah dibangun. Penting juga untuk memberikan transparansi yang tinggi dalam  pengelolaan dana zakat, dengan memberikan laporan terbuka tentang penggunaan dan dampak sosial  yang telah dicapai. asEdukasi yang komprehensif tentang zakat dan dukungan yang responsif juga  penting dalam memaksimalkan penggunaan teknologi. Dengan menyediakan materi edukasi yang  lengkap dan memastikan adanya tim dukungan yang siap membantu pengguna, masyarakat akan  merasa lebih percaya diri dan terbantu dalam mengatasi pertanyaan atau masalah terkait zakat.  Dengan mengimplementasikan langkah-langkah ini, penggunaan teknologi dalam pengumpulan zakat  dapat memberikan manfaat signifikan, termasuk efisiensi operasional, meningkatkan partisipasi  masyarakat, dan meningkatkan transparansi dalam pengelolaan dana zakat.

Referensi: 

The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC) – Laporan tahun 2022. Sumber: https://rissc.jo/en/reports/islamic-architecture-in-indonesia/ 

Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS) – Data kemiskinan di Indonesia. 

Sumber: https://www.bps.go.id/indicator/47/224/1/persentase-penduduk-dan-orang miskin-menurut-provinsi.html 

“Economic Development and Poverty Alleviation through Zakat in Indonesia” oleh M.  Afifuddin dan Aida Sijabat. 

 Sumber: Journal of Indonesian Economy and Business, Vol. 32, No. 2, 2017.

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *