ChatGPT: “Doi” Baru yang Bisa Bantu Selesaikan Tugas-Tugas dengan Asyik

Uploaded by ZakaFahmi

January 15, 2023

ChatGPT: “Doi” Baru yang Bisa Bantu Selesaikan Tugas-Tugas dengan Asyik

Ditulis oleh : Eky Zupaldry

Email : ekyzupaldry@gmail.com

Mengenal Artificial Intelligence

Teknologi Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) atau yang lebih akrab kita kenal dengan sebutan AI adalah jenis teknologi canggih yang diminati banyak orang dalam kalangan apa pun pada masa kini. AI hadir dan menolong kita dalam berbagai aspek kehidupan. Face ID dan fingerprint pada smartphone, media-media sosial, e-market, e-payment, serta beragam produk Google, seperti Google Translate, Google Maps, Google Assistant, dan produk lainnya merupakan sedikit dari banyaknya contoh penerapan AI pada aplikasi yang memudahkan kehidupan kita sehari-hari. Sadar atau tidak, AI adalah teknologi yang melekat dalam alat komunikasi dan informasi yang sering kita gunakan.

Kemunculan ChatGPT: Si Pesaing Google

Pada 30 November 2022 yang lalu, OpenAI (sebuah perusahaan riset dan penyebaran AI) merilis produk terbaru mereka yang disebut ChatGPT (GPT merupakan akronim dari Generative Pre-trained Transformer). Kemunculannya membuat banyak orang, khususnya para pencinta teknologi tercengang. Bagaimana tidak, ChatGPT disebut-sebut bakal menyaingi popularitas mesin pencari Google.

Teknologi ini merupakan teknologi AI dalam bentuk model bahasa untuk dialog. Jadi, kita dapat berinteraksi dengannya melalui dialog atau percakapan. Hal inilah yang membuatnya lebih unggul dibandingkan Google. Jika kita ingin mencari sesuatu lewat Google, biasanya kita akan mengetikkan keywords (kata-kata kunci) dari informasi yang ingin kita cari, misalnya “cara memasak nasi goreng”. Selanjutnya, Google akan menampilkan daftar link (tautan) yang terhubung ke situs-situs web yang menyediakan informasi tersebut. Jadi, Google mengumpulkan karya digital orang lain dan membagikannya kepada kita saat diminta.

Beda halnya dengan ChatGPT, ketika kita mengetikkan “cara memasak nasi goreng”, maka ChatGPT akan langsung memberitahunya kepada kita secara langsung. Ibarat kata, kita saling berbalas chat dengan si “doi” melalui WA/DM. Bedanya, kita tidak perlu menunggu lama sebab ChatGPT mampu memberikan informasi yang kita butuh secara real-time atau pada saat itu juga. Singkat cerita, ChatGPT yang tahu banyak hal ini siap melayani selama 24 jam penuh.

Baca juga :   Pemanfaatan media sosial sebagai media komunikasi

Mahasiswa dan ChatGPT

Dari keunggulan yang diuraikan di atas, kita dapat melihat bahwa ChatGPT ini mampu membantu menyelesaikan beragam tugas dari berbagai kalangan berdasarkan umur, profesi dan sebagainya. Efisiensi dan efektivitas yang ditawarkannya sangat mudah sekali didapatkan, bahkan oleh orang yang awam teknologi sekalipun. Secara khusus bagi mahasiswa, ChatGPT dapat digunakan untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas kuliah lebih mudah. 

Sebelum dapat mengaksesnya, kita harus mendaftar terlebih dahulu di situs resminya, yaitu https://chat.openai.com. Kita dapat memilih ingin mendaftar menggunakan alamat e-mail, akun Google atau akun Microsoft. Setelah itu, kita sudah bisa mengaksesnya. Kita hanya perlu mengetikkan topik apa yang sedang kita cari, lalu mengembangkan ide berdasarkan jawaban darinya. Pahami saja bahwa ChatGPT dapat menjawab dan melakukan apa pun yang kita minta selagi itu berhubungan dengan teks.

Sebagai mahasiswa, kita bisa membuat struktur dari karya tulis, mulai dari artikel-artikel, papers, esai-esai, makalah-makalah, hingga skripsi atau bentuk tugas akhir lainnya dengan menggunakan ChatGPT. ChatGPT bahkan dapat membantu menuliskan kode-kode program untuk membuat program sederhanan hingga yang lebih kompleks, seperti game. Mengenai hal ini, sudah ada youtuber yang membuktikannya secara langsung. Hal ini menunjukkan betapa powerful-nya teknologi AI satu ini. Asalkan mahir dalam menentukan keywords yang dibutuhkan, maka ChatGPT akan menjadi “senjata” yang berguna untuk menunjang proses perkuliahan kita.

Namun, perlu dipahami bahwa ChatGPT bukan manusia, melainkan hanyalah sebuah teknologi; sebuah alat yang membantu manusia. ChatGPT tidak sepenuhnya benar. Jadi, jangan telan bulat-bulat setiap informasi yang diberikannya.. ChatGPT memang mampu membuatkan kita karya-karya tulis yang sudah disebutkan di atas. Lalu, dengan kemampuannya dalam berbahasa, maka kalimat yang diberikannya pun cenderung aman dari plagiarisme, tetapi bagaimana pun juga alat tetaplah alat, tidak begitu saja benar sepenuhnya, sebab kemampuan berbahasanya ini pula yang membuatnya menulis kalimat yang muluk-muluk yang pastinya tidak akan disukai oleh para dosen. Selain itu, dalam karya tulis biasanya mahasiswa dituntut untuk mencari referensi dan menuliskannya dalam bentuk catatan kaki, sitasi, maupun daftar pustaka. Hal ini juga tidak dapat dikerjakan oleh ChatGPT, sehingga tulisan kita tidak dapat dipertanggungjawabkan secara kaidah ilmiah. Oleh karena itu, alih-alih menyuruhnya membuatkan karya tulis yang langsung jadi, lebih baik menyuruhnya menolong kita mengembangkan ide tulisan.

Baca juga :   Gemini AI: Melampaui Batas AI Konvensional dengan Kemampuan Multimedia yang Revolusioner

Kelebihan dan Kekurangan ChatGPT

Sebagai gambaran sebelum menggunakannya, berikut ini disampaikan kelebihan-kelebihan dari ChatGPT:

  1. Langsung menindaklanjuti setiap pertanyaan kita secara real-time
  2. Mengakui kesalahan atau ketidakmampuannya bila informasi yang kita minta tidak dapat diberikan olehnya
  3. Berani menantang premis yang salah
  4. Tidak menyediakan akses ke informasi yang tidak pantas, seperti tindakan ilegal, pornografi, dan informasi lain yang sejenis
  5. Mampu mengingat apa yang kita katakan dalam chat sebelumnya
  6. Kita dimungkinkan untuk memberikan koreksi atau feedback atas pernyataannya

Saat ini, ChatGPT masih dalam tahap pengembangan atau versi beta, sehingga masih terdapat beberapa kekurangan untuk saat ini, di antaranya:

  1. Persoalan bias terkait dengan data yang digunakan untuk melatihnya
  2. Timbul masalah terkait privasi dan keamanan data, apabila digunakan dalam skala besar
  3. Kadangkala menampilkan informasi yang terlihat logis, tetapi sebenarnya salah
  4. Kadangkala instruksi yang berbahaya atau konten yang bias masih ditampilkannya
  5. Pengetahuannya tentang dunia dan peristiwa di atas tahun 2021 terbatas

Kesimpulan

Semua yang disampaikan dalam artikel ini hanyalah segelintir dari kemampuan ChatGPT dan itu pun masih terbatas dalam konteks kebutuhan para mahasiswa, belum lagi kalau kita bicara bagaimana ChatGPT bisa digunakan oleh para pekerja, khususnya pekerja di industri kreatif, sehingga tidak berlebihan jika jargon “apa pun pekerjaannya, ChatGPT solusinya” atau lebih spesifik bagi mahasiswa “apa pun materi dan tugas kuliahnya, ChatGPT solusinya”. Dengan pertimbangan bahwa ChatGPT versi beta saja sudah memiliki beragam kemampuan yang luar biasa, maka tidak menutup kemungkinan OpenAI akan mengembangkan versi asli dan versi premium (berbayar) yang pastinya memiliki fitur-fitur yang jauh lebih canggih lagi.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk lebih melek lagi dalam literasi digital dan teknologi. Hal ini penting agar kiranya manfaat positif penggunaaan teknologilah yang kita rasakan. Sementara, dampak negatifnya dapat kita hindari. Jangan sampai kemampuan ChatGPT kita manfaatkan dengan salah, sehingga malah berdampak negatif bagi diri kita. Teknologi untuk manusia, bukan manusia untuk teknologi. Jadi, jangan sampai kemudahan yang diberikan membuat kita menjadi candu dan terikat dengan teknologi. Akhir kata, berkreativitaslah menggunakan teknologi, bahkan jadilah orang yang mendukung kemajuan teknologi dengan kontribusimu dalam bentuk apa pun itu!

Baca juga :   KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN LAUT  UNTUK MENUNJANG KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA MELALUI PENGGUNAAN TEKNOLOGI KREATIF 

Referensi

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *