“DUNIA DIGITAL DI MASA SEKARANG”

OLEH : YUNITA NGGALAAMAH 

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

          Dimasa sekarang ini teknologi sudah sangat canggih, Kita bisa saja bertemu dan berbincang melalui social media misalnya melalui WhatsApp,Facebook ataupun Instagram.Bahkan,virus COVID-19 yang melanda Indonesia membuat semua kegiatan serba online.Kegiatan kantor,kegiatan belajar mengajar di sekolah dan juga beribadah melalui online dikarenakan virus COVID-19 yang sangat menular dan berbahaya.

        Teknologi sekarang ini semakin modern,seakan dunia sekarang ini sangat bergantung/tidak bisa terlepas dari apa yang namanya teknologi.Karena teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini sangat mempermudah manusia,kita bisa mengetahui kejadian/peristiwa yang terjadi di negara/daerah lain melalui media social.

       Aplikasi yang sedang booming dikalangan anak-anak ataupun orang tua khususnya remaja ialah TikTok,aplikasi ini sangatlah menarik karena kita bisa membuat video dengan berbagai efek,music ataupun fitur lainnya.Adapun dampak positif dari TikTok  yaitu kita dapat mengekspresikan kreatifitas kita.Tetapi berdampak negative juga pada remaja misalnya, terdapat banyak video yang tidak pantas menjadi contoh yang tidak baik bagi perilaku remaja dan anak jaman sekarang.

       Data Kementerian Komunikasi dan Informatika menyebutkan bahwa jumlah pengguna internet sebanyak 112,6 juta jiwa, yang ternyata sebagian besar dari jumlah tersebut merupakan usia 17-23 tahun. Ini menunjukkan bahwa penduduk usia produktif di Indonesia mayoritas merupakan pengguna internet.Sedangkan, Indonesia menempati peringkat kedua dengan jumlah pengguna TikTok terbanyak dunia yakni mencapai 109,9 juta pengguna.

      

      Bukan hanya TikTok saja tetapi di masa sekarang sudah banyak game-game online yang dimainkan oleh anak-anak bahkan orang dewasa seperti FreeFire,Mobile Legend,PUBG,dan masih banyak lagi.Dibandingkan dengan game online dulu dan sekarang,game online dulu pilihannya lebih sedikit,sedangkan sekarang ini sangat beragam.

      Dari sisi positif menurut saya,game online memang dapat menghibur atau mengisi waktu luang kita.Sedangkan,dilihat dari sisi negatif yaitu terjadi kecanduan khususnya di kalangan remaja.Biasanya jika kita kecanduan bisa sampai melupakan waktu makan,waktu belajar bahkan merelakan waktu tidur untuk bermain game saja.Memang boleh saja bermain game online asalkan jangan sampai lupa waktu.

      Untuk itu,ada juga cara untuk mencegah kecanduan misalnya dari pihak sekolah memberikan sosialisasi dampak dari bermain game online.Dari pihak pemerintah juga bisa mengadakan kegiatan yang bermanfaat untuk kalangan remaja agar dapat mengembangkan kreatifitas tanpa menggunakan internet misalnya,kegiatan budaya.Sebagai orang tua juga dapat memperhatikan atau memberi batasan waktu supaya anaknya tidak menganggap bahwa game online dan teman online lebih seru dibandingkan dengan teman seusianya di sekitar.

               

     Menurut hasil studi oleh Pokkt,Decision Lab dan Mobile Marketing Asscociation(MMA) mencatat jumlah gamers(pemain game online) di negara Indonesia mencapai 60 Juta.Sedangkan,menurut Peta ekosistem Industri Game Indonesia  di tahun 2021,Semuel menyatakan bahwa jumlah pemain game di Indonesia mencapai lebih dari 170 Juta orang di berbagai macam platform.Untuk itu,dengan cara di atas orang tua,pihak sekolah dan pemerintah dapat mengurangi jumlah pemain game online.

        Di era digital ini juga membuat manusia lebih nyaman sendiri atau menjadi manusia yang individualisme bahkan lebih mementingkan diri sendiri dan mengingkari kodrat manusia sebagai makhkluk social.Manusia bahkan menjadi malas melakukan kegiatan secara nyata karena kecanduan dengan handpone sebagai perangkat di gital.

      Dengan begitu kita harus mengarahkan diri kita untuk menggunakan perangkat dan media digital secara bijak,mengimbangi penggunaan media digital dengan bijaksana agar kita tidak kecanduan  menggunakan perangkat dan media digital.Adapun cara lain yaitu lebih menekuni hobi atau minat kita secara nyata yang tidak menggunakan internet misalnya,kegiatan olahraga atau kegiatan budaya yang dapat melestarikan budaya negara Indonesia.