Guru dan Artificial Intelligence: Kolaborasi Menghasilkan Generasi Emas yang Merdeka
Penulis: Monica Rini Widiastuti
Artificial intelligence (AI) yang berkembang saat ini membawa dampak pada berbagai aspek kehidupan maupun berbagai bidang. Artificial Intelligence (AI) menjadi topik yang begitu hangat, karena dampaknya yang sangat masif. Salah satu dampaknya adalah dalam dunia pendidikan. Banyak pertanyaan yang muncul, apakah AI menjadi tantangan atau justru peluang dalam dunia pendidikan?
Banyak pihak yang skeptis, bahwa perkembangan teknologi yang diwujudkan melalui kecerdasan buatan atau AI sangatlah mengkhawatirkan. Berbagai kemudahan yang ditawarkan seringkali membuat manusia menjadi begitu terlena, apalagi generasi muda yang ingin serba cepat alias instan dalam melakukan dan mendapatkan sesuatu. Namun, alangkah baiknya jika kita mencoba untuk melihat menggunakan kacamata berbeda guna memperluas perspektif kita terhadap kemajuan teknologi.
Kemajuan teknologi dewasa ini atau dikenal dengan era society 5.0 menggambarkan suatu konsep mengenai penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari hari. Tentunya, era society 5.0 membawa perubahan, termasuk perubahan dan pergeseran peran. Hal ini dibuktikan dengan tergantikannya beberapa profesi yang sudah tidak relevan dan akhirnya digantikan oleh teknologi.
Peran Guru di Era Society 5.0
Dalam dunia pendidikan, perubahan paradigma society 5.0 juga memberi penekanan pada pergeseran peran guru yang sebelumnya sebagai sumber utama dalam pembelajaran, tetapi kini di era society 5.0 guru berperan sebagai fasilitator. Melalui perkembangan teknologi, khususnya AI maka guru diharapkan mampu beradaptasi dengan berbagai perkembangan tersebut.
Dilansir dari website ppg.kemdikbud.go.id disebutkan bahwa AI memiliki peran yang penting dalam pembelajaran, misalnya alat pendidikan digital dan AI dapat membantu dalam mengumpulkan banyak data/informasi mengenai pembelajaran yang dapat membantu murid untuk memperoleh pemahaman yang mendalam. Dalam hal ini, maka guru bukan lagi sebagai sumber utama dalam pembelajaran, berbagai sumber belajar semakin terbuka dan dapat dimanfaatkan untuk memudahkan murid sekaligus guru. Sebagai fasilitator, maka yang perlu dilakukan oleh guru adalah mendampingi murid dan memberikan pemahaman kepada murid untuk bijak dalam menggunakan teknologi.
Perkembangan Teknologi Era Society 5.0
Artificial Intelligence (AI) membawa peran yang luar biasa dalam dunia pendidikan. Pemanfaatan AI dalam pembelajaran, misalnya:
- Mentor Virtual
Dilansir dari tvonenews.com fungsi AI sebagai mentor virtual sudah banyak diterapkan pada berbagai platform. AI atau kecerdasan buatan dapat memberikan feedback terkait aktivitas belajar murid berupa rekomendasi materi yang perlu dipelajari oleh murid seperti yang dilakukan oleh seorang mentor.
- Voice Assistant
Voice Assistant menyediakan berbagai fitur untuk meminimalisir waktu pencarian murid terhadap materi-materi tambahan serta memungkinkan murid memperoleh informasi yang akurat.
- Smart Content
Aplikasi Smart Content menyediakan berbagai data yang dibutuhkan termasuk menyediakan bahan bacaan dari buku-buku terbaru yang termuat dalam bidang pendidikan. Cram101 menawarkan fungsi untik membagi buku teks menjadi
beberapa bab guna memudahkan pembaca untuk memperdalam informasi yang mereka butuhkan.
- Presentation Translator
Sesuai dengan namanya, Presentation Translator berfungsi untuk mempresentasikan sebuah teks dari bahasa yang berbeda ke dalam bahasa yang diinginkan. Fasilitas ini tentunya mempermudah kita dalam memahami berbagai macam bentuk komunikasi tertulis (teks, artikel, buku) serta komunikasi lisan (pidato, presentasi, dan lainnya).
Kolaborasi Guru dan Artifiicial Intelligence di Era Society 5.0 Peran guru sebagai fasilitator pada paradigma society 5.0 tentunya membawa dampak positif dalam pembelajaran. Sebagai fasilitator, maka guru tetap memiliki peran penting dalam proses pembelajaran. Apabila menggunakan semboyan dari Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara maka peran guru tertuang dengan jelas:
Ing Ngarso Sung Tulodo
Ing Madyo Mangun Karso
Tut Wuri Handayani
Artinya:
Di depan memberi teladan
Di tengah membangun semangat
Di belakang memberikan dorongan
Berdasarkan semboyan tersebut, maka guru di era society 5.0 perlu terus belajar dan beradaptasi, karena pemberian teladan, semangat, dan dorongan bagi para murid perlu dimulai dari guru. Segala bentuk perkembangan teknologi termasuk Artificial Intelligence perlu disambut dengan baik. Kehadiran teknologi AI dalam bidang pendidikan apabila dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya tentu akan membantu murid sekaligus guru. Bagi murid, kemajuan teknologi dapat memberikan kebebasan untuk belajar dari berbagai sumber yang relevan dan mengembangkan dirinya. Kemandirian belajar dan kemerdekaan dalam belajar hendaknya dapat tercapai melalui kolaborasi guru dan teknologi AI. Melalui
kolaborasi yang baik, semangat, untuk terus belajar, dan sikap terbuka terhadap perubahan, niscaya generasi emas yang merdeka akan tercipta.
0 Comments