Kenyamanan dalam Berteknologi adalah Perbudakaan yang Nyata By : Nova Rio Redondo

Uploaded by ZakaFahmi

January 9, 2023

Kenyamanan dalam Berteknologi adalah Perbudakaan yang Nyata

Kenyamanan setiap individu dalam berteknologi tentunya semakin meresahkan seiring berkembangnya zaman. Dikeadaan yang membuat kita nyaman biasanya seseorang cenderung santai dan merasa baik-baik saja, nyatanya keadaan nyamaan sesorang adalah perbudakaan yang hakiki.

Dengan munculnya teknologi yang semakin canggih, sesorang tentunya dapat dengan mudah mengerjakan sesuatu hal dengan efisien, tetapi di balik itu semua, teknologi juga mengubah pola pikir bagi umat manusia.

Kenyamanaan dalam berteknologi sering kali membuat manusia lupa dengan waktu. Selain itu manusia juga bersikap sombong karena menunda-nunda waktu, seakan semua pekerjaan bisa dikerjakan dalam waktu yang cukup dengan bantuan teknologi.

Jika zaman dulu perbudakan objeknya adalah manusia, maka di zaman sekarang manusia yang diperbudak oleh teknologi yang membuat waktu berjalan begitu cepat tanpa kita sadari.

Perbudakaan modern ini sebenarnya tidak hanya dalam bidang teknologi saja, melainkan juga politik, ekonomi, pendidikan dan sektor industri.

Cara yang paling ampuh untuk tidak diperbudak oleh kenyamanan teknologi sebenarnya adalah diri kita sendiri. Sebab hanya kita yang dapat mengkontrol secara sadar apa-apa saja yang kita lakukan. Bukan orang lain.

Agar kita dapat mengkontrol diri kita dari kenyamanan berteknologi yang mengakibatkan perbudakaan, tentunya kita harus selalu memiliki pikiran yang jelas dan terarah tentang teknologi yang sedang kita kerjakan.

Sebagai contoh misalnya, saat kita memegang sebuh gawai kita harus tau apa tujuan utama kita menggunakan gawai tersebut. Jangan menggunakan gawai terlalu berlebih usahakan selalu tanamkan dalam pikiran kita bahwa kita harus menggunakan gawai secukupnya.

Gunakan gawai cukup 2 sampai 4 jam saja dalam sehari, rasanya sudah sangat cukup. Dan ada juga satu hal yang paling penting, yaitu menggunakan waktu dengan efisien dan jangan menunda sebuah pekerjaan.

Baca juga :   Cara menambahkan subdomain ke cpanel web hosting

Karena awal dari perbudakaan berteknologi sebenarnya adalah menunda waktu. Contohnya saat kita scroll media sosial seperti tik tok, Instagram, facebook, atau semacamnya lah. Kita sering kali lupa diri, lupa waktu, sampai kadang lupa akan kewajiban yang harus dikerjakaan.

Dipikiran kita pasti ada “scroll sebentar lagi bisa kali ya” atau “nanti aja deh sholatnya  masih jam 15:15 nunggu sampai jam 15:30” eh tapi nantinya udah jam setengah empat masih belum sholat, malah sholatnya jam empat.

Masih sedikit lebih baik walaupun telat tetapi masih mengerjakan suatu kewajiban. Dari pada tidak mengerjakannya sama sekali. 

Seberapa majunya teknologi sekalipun saya rasa tidak akan ada yang seseorang atau perusahaan besar yang menciptakan mesin waktu, atau mesin penghenti waktu meskipun itu cuma sepersekian detik.

Kenyamaanan menggunakan teknologi hingga sampai lupa waktu sebenarnya adalah kesiasiaan atau bahkan menjadi sebuah kerugian.

Memang benar dan sangat benar teknologi membuat pekerjaan manusia mejadi sangat mudah dan efisien. Tapi kita harus tetap mencari tahu makna yang sebenar benarnya tentang kata benar.

Ditambah lagi sekarang teknologi AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasaan buatan semakin dikembangkan, tentunya hal tersebut dapat membuat manusia semakin mudah melakukan sesuatu pekerjaan dan semakin lalai.

Akibat kelalaian manusia atau ketidak mampuan manusia dalam bersaing deng teknologi ciptaan manusia sendiri, hal itu malah akan menjadi boomerang bagi umat manusia dan masa yang akan datang.

Bahkan Albert Einstain perah berkata “I fear the day that technology will surpass our human interaction. The world will have a generation of idiot.” Atau jika dibahasa Indonesiakan kurang lebih memiliki arti seperti dibawah.

“Saya takut pada hari dimana teknologi akan melampaui interaksi manusia kita. Dunia akan menjadi generasi idiot”

Karya : Nova Rio Redondo

Email : rioredondo27@gmail.com

 

Baca juga :   Teknologi Gen Editing CRISPR: Membuka Era Baru dalam Terapi Genetik

 

 

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *