Literasi Teknologi di Lingkungan Keluarga
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah teknologi yang mencangkup seluruh peralatan teknis untuk memproses menyampaikan informasi. Terlebih di masa kini saat kemajuan teknologi telah memasuki era industri 4.0 yang semua serba cepat. Berlatar belakang hal tersebut generasi cakap TIK sudah harus dipersiapkan dengan baik karena ilmu, dan keterampilan TIK sangat diperlukan seseorang dalam menjalani peran sebagai individu, sebagai anggota keluarga, menjadi seorang pekerja dan lain-lain. Adalah tempat bernama keluarga dimana seseorang pertama kali mengenal dunia, yang bisa menjadi tempat pertama seseorang dalam memperlajari TIK.
Melalui keluarga seorang anak belajar cara berkomunikasi pertama kali dengan Ayah dan Ibunya atau orang yang mengasuhnya. Meskipun kondisi setiap keluarga berbeda-beda secara situasi emosi, situasi sosial dan ekonomi namun literasi teknologi tetap harus dilakukan sejak usia dini. Berikut ini beberapa cara untuk mencetak generasi cakap TIK dari rumah,
- Orangtua yang Kompak dalam mengelola Value TIK
Dikutip dari Websitie Kominfo Tahun 2019, bahwa Para Ahli Teknologi seperti Bill Gates dan Steve Jobs tidak memberikan gadget kepada anaknya sampai usia 13 tahun. Mengambil contoh cerita tersebut, orang tua yaitu Ayah dan Ibu beserta orang yang mengasuh seorang anak (baby sitter dan keluarga terdekat) harus memiliki value yang sama terkait cara memandang teknologi dan mengelolanya. Contohnya adalah waktu penggunaan gadget dan cara penggunaan teknologi lainnya.
- Menyediakan Infratsruktur TIK yang sesuai
Jika boleh kilas balik saat Pandemi Covid-19 pada tahun 2020 lalu, Indonesia sempat mengalami situasi dimana harus menjaga jarak yang mengakibatkan seorang anak harus menjalankan sekolah secara online. Situasi ini membuat para orang tua juga harus tau bagaimana caranya sekolah online. Beberapa cara sigap sekolah online yakni dengan menyiapkan fasilitas infrsatruktur TIK seperti laptop yang bisa untuk meeting online, gadget yang mumpuni serta fasilitas pendukung lainnya seperti camera, lighter, microphone dan lain-lain.
- Orangtua sebagai Guru TIK dirumah
Tak hanya memberikan fasilitas TIK tetapi orang tua juga harus tau bagaimana cara menggunakannya. Tidak cukup dengan bisa menggunakan dengan cara menghidupkan dan mematikan tetapi bagaimana mengelola informasi yang setiap hari selalu baru. Seperti misalnya cara menggunakan aplikasi zoom, keterampilan desain dengan berbagai aplikasi, ilmu melakukan video editing dan lain-lain. Beberapa orang tua di Indonesia yang saya temui ada yang sudah bisa, tetapi tidak sedikit yang malah lebih pinter anak-anaknya dari pada orangtuanya dalam hal penguasaan TIK.
Literasi teknologi dilingkungan keluarga sangat diperlukan untuk menyiapkan generasi cakap IT yang siap menemui tantangan di masa mendatang. Seperti yang dilakukan keponakan saya Hanindya (7 tahun) yang saat ini sudah tau bagaimana cara menghidupkan dan mematikan laptop, bahkan ia sudah bisa browsing di internet. Beberapa hari yang lalu ia bercerita kalau menemukan cara membuat website dengan membuka website https://www.gabut-it.com/. Ibunya juga senang sekarang Ia bisa mandiri sekolah online atau sekolah offline yang terpenting mahir dalam TIK.
Jika menyiapkan anak cakap dalam TIK kita akan mencetak generasi yang terus cakap dalam TIK. Hal tersebut akan membantu dunia ini utnuk lebih efisien dalam menjalani berbagai lini dalam kehidupan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Tak hanya itu, seorang anak yang cakap TIK juga akan menjadi inspirasi dan bermanfaat bagi lingkungan disekitarnya dimanapun mereka berada. Yuk Ayah Bunda ajarkan keterampilan TIK kepada anak-anak sejak dini.
Penulis,
Laksita Gama Rukmana
081234559512
0 Comments