Menuju Manusia Transcendental: Mengembangkan Potensi Manusia  Melalui Transhumanisme dan Teknologi Masa Depa

Uploaded by ZakaFahmi

March 23, 2023

Gambar 1. Transhumanisme (Sumber : Buzzwebzine.) 

 

“Menuju Manusia Transcendental: Mengembangkan Potensi Manusia  Melalui Transhumanisme dan Teknologi Masa Depan” 

Oleh: Jestin Prima Agli 

Saat ini kita sudah memasuki era transhumanisme yang dilihat dari  ketergantungan manusia terhadap teknologi, baik dalam aktivitas sehari-hari  maupun dalam pekerjaan. Transhumanisme adalah gerakan intelektual yang  mempercayai bahwa manusia dapat dimodifikasi melalui penggunaan teknologi  untuk memiliki kemampuan fisik, psikologis, dan biologis yang luar biasa. Konsep  “transhumanisme” ini menjadi topik hangat di kalangan ilmuwan dan filosof, yang  mempertimbangkan potensi teknologi untuk meningkatkan potensi manusia secara  dramatis. Di tandai sejak abad ke-20, dimana manusia telah berhasil  mengembangkan teknologi yang memungkinkan kita untuk mengatasi berbagai  tantangan dan memperbaiki kualitas hidup, seperti penemuan obat-obatan dan  vaksin yang membantu manusia melawan penyakit mematikan. Para ilmuwan  sekarang sedang mengembangkan teknologi nano untuk mentransformasi DNA  manusia, yang menjadi tahap awal dalam fenomena era transhumanisme. 

Perkembangan teknologi komputer dan internet yang semakin cepat dan  berevolusi telah mengubah cara manusia berkomunikasi dan berinteraksi melalui  mesin. Artinya manusia akan selalu bergantung pada teknologi dan ketergantungan 

ini membutuhkan modal sosial dan finansial untuk mengaksesnya. Selain itu,  meningkatnya kapasitas manusia hanya dapat dinikmati oleh kelas elit karena hanya  mereka yang mampu mengakses teknologi transhumanisme. Terlebih lagi,  meskipun idealnya nilai-nilai transhumanisme seharusnya menjadi pencerahan bagi  manusia, namun faktanya masih banyak masalah global yang belum dapat diatasi  oleh teknologi saat ini, seperti perubahan iklim, kemiskinan, ketidakadilan sosial,  dan ketidaksetaraan ekonomi. Selain itu, masalah yang berkaitan dengan tubuh dan  pikiran manusia, seperti penuaan, kelemahan fisik, dan gangguan kesehatan mental,  juga masih belum dapat diatasi sepenuhnya oleh teknologi. 

Baca juga :   Pengembangan dan Pemanfaatan Sektor Pariwisata Pantai Sendiki Melalui Program Kapal Matahari yang Didukung oleh Website OTrash

Meskipun teknologi telah membawa banyak manfaat, peran teknologi semakin  kompleks dan diperdebatkan dalam kasus transhumanisme. Teknologi yang  digunakan untuk memodifikasi tubuh manusia meliputi teknologi digital, rekayasa  hayati, nanoteknologi, dan kecerdasan buatan dapat membantu para ilmuwan dalam  melakukan eksperimen dan menciptakan inovasi teknologi. Tubuh manusia yang  telah diimplan dengan teknologi tersebut disebut sebagai transhuman atau  transmanusia, sedangkan orang yang mendukung gerakan ini disebut sebagai  transhumanis. Dengan menggunakan teknologi implan, manusia dapat  meminimalisasi masalah yang mereka hadapi seperti penyakit dan mempersingkat  proses dalam pekerjaan. 

Namun, perlu diperhatikan bahwa meskipun teknologi memiliki potensi besar  dalam meningkatkan kemampuan manusia di masa depan, penggunaannya harus  diatur dengan baik untuk menghindari terjadinya ketimpangan sosial dan keberatan.  Dimana, pemerintah, ilmuwan, dan penyedia layanan transhumanisme harus  berusaha memberikan akses kepada semua orang tanpa memandang status sosial.  Hal ini menjadi tantangan bagi negara berkembang karena pusat teknologi antara  negara maju dan berkembang akan semakin terlihat. Oleh karena itu,  transhumanisme harus dilakukan dengan bijak dan diatur dengan baik agar tidak  menimbulkan masalah sosial. 

Dalam artikel ini, penulis membahas berbagai aspek tentang transhumanisme  dan teknologi masa depan, termasuk augmentasi tubuh manusia, peningkatan  kemampuan berpikir manusia, dan perubahan perilaku individu. Tak hanya itu, 

penulis juga menjelaskan bagaimana manusia dapat mencapai bentuk transendental  melalui penggunaan teknologi canggih dan biologi sintetik, serta mengeksplorasi  manfaat dan risiko perubahan radikal ini terhadap masyarakat dan individu. 

Selanjutnya, penulis juga membahas mengenai peningkatan potensi  kemampuan fisik, kognitif, dan adaptasi, serta terwujudnya sosial dan etika yang  terkait dengan penggunaan teknologi ini. Dimana, menurut Sarwant Singh, Senior  Partner dari Frost & Sullivan, gerakan transhumanisme akan mempengaruhi tiga  aspek, yaitu tubuh, pikiran, dan perilaku, sebagai berikut: 

Baca juga :   Begini cara kerjanya reksa dana

A.Augmentasi Tubuh Manusia 

Dalam gerakan transhumanisme, teknologi dan mesin yang ditanamkan pada  tubuh manusia menjadi hal yang penting. Transhumanis percaya bahwa teknologi  dapat meningkatkan kemampuan manusia secara biologis dan menemukan  kapasitas manusia. Beberapa contoh modifikasi tubuh melalui teknologi termasuk  pemasangan lensa kontak yang dapat mengambil foto dan video, penerjemah  earbud bahasa universal, body hacking, implan otak, dan banyak lagi.

B.Peningkatan Kemampuan Berpikir Manusia 

Rekayasa teknologi dalam gerakan transhumanisme juga digunakan untuk  meningkatkan kemampuan pikiran manusia. Contohnya, Brain-Machine Interface (BMI) yang memungkinkan komunikasi lebih lancar dan tanpa kesalahan.  Teknologi lain seperti neurostimulator, nootropika, dan realitas virtual juga dapat  meningkatkan kapasitas otak manusia. Di masa depan, manusia bahkan dapat  mentransfer pikirannya ke orang lain dan mesin.

C.Perubahan tingkah laku 

Menurut Singh, perilaku juga menjadi aspek penting di era transhumanisme.  Perilaku manusia akan dipengaruhi oleh studi kolaboratif dari perilaku, gamifikasi,  dan kecerdasan buatan. Pemerintah dan korporasi akan menerapkan kolaborasi  tersebut kepada masyarakat dengan harapan manusia menjadi lebih efisien, optimal,  empatik, kolaboratif, dan termotivasi. 

Ketiga elemen dalam gerakan transhumanisme saling terkait. Tujuan utama  para transhumanis adalah untuk meningkatkan kemampuan manusia melebihi  standar yang ada sehingga manusia dapat menyelesaikan berbagai permasalahan di 

masa lalu. Para transhumanis percaya bahwa di masa depan, semua tugas dapat  diselesaikan dengan lebih cepat, akurat, dan efisien karena mereka meyakini bahwa  ini akan menjadi sebuah kepastian. 

Gerakan transhumanisme sebagai sebuah upaya untuk meningkatkan  kemampuan manusia melalui penggabungan teknologi dan tubuh manusia.  Transhumanisme menawarkan banyak kemungkinan di masa depan, namun perlu  diwaspadai akan dampak sosial dan etis yang mungkin timbul. Salah satu  kekhawatiran utama adalah bahwa transhumanisme akan memperlebar kesenjangan  sosial antara kelompok kaya dan miskin serta menimbulkan pertanyaan tentang  kelas manusia baru. 

Baca juga :   Technology Virtual reality (VR)  

Dalam konteks ini, perlu adanya pemahaman dan kesadaran yang utuh  mengenai masalah etika yang terkait dengan perkembangan teknologi dan transhumanisme. Sementara itu, transhumanisme juga membawa potensi besar  dalam mengatasi berbagai permasalahan yang ada di masa lalu dan memberikan  kemampuan manusia yang lebih baik dalam menyelesaikan berbagai masalah di  masa depan. Meskipun ada banyak tantangan dan risiko yang harus dihadapi  nantinya. Dilandasi dengan pengembangan teknologi yang tepat, penulis yakin  bahwa kita dapat mencapai kemajuan yang luar biasa dalam meningkatkan kualitas  hidup manusia dan mewujudkan potensi manusia yang sejati. Oleh karena itu, perlu  adanya upaya untuk mengembangkan teknologi dan transhumanisme dengan  memperhatikan implikasi etis dan sosialnya agar dapat memberikan manfaat yang  lebih besar bagi masyarakat secara keseluruhan.

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *