Metaverse Sebagai Solusi Menjawab Tantangan Pendidikan di Era Society 5.0
Era revolusi industri 4.0 mendisrupsi segala bidang kehidupan, termasuk pendidikan. Pada era ini terjadi transformasi digital yang mewajibkan guru untuk melek dan berkawan dengan teknologi. Hal ini memberikan manfaat dan juga tantangan.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, bapak Nadiem Makarim, memberikan sambutan terkait pendidikan 4.0. Pada peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2021, sambutan bapak Nadiem Makarim berisikan apresiasi atas perjuangan guru di Indonesia pada masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
PJJ telah menjadikan guru lebih inovatif dalam pembelajaran, utamanya dalam pemakaian teknologi dalam pembelajaran. Guru Indonesia berjuang bagaimana cara memberikan pembelajaran tanpa menambah tekanan psikologis untuk murid. Kurikulum Merdeka yang awalnya adalah sebuah kebijakan, kini menjadi sebuah gerakan. Guru Indonesia bergerak bersama-sama untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pernyataan di atas menunjukkan bahwa pelaksanaan pendidikan tidak hanya berfokus pada Artificial Intelligence, namun juga pada guru sebagai motor pendidikan. Konsep ini sangat sesuai dengan pendidikan di era society 5.0, dimana internet tidak hanya sebagai informasi melainkan untuk menjalankan kehidupan dan manusia menjadi bagian di dalamnya.
Pendidikan di Era Society 5.0
Era Society 5.0 didefinisikan sebagai masyarakat yang berpusat pada manusia dalam menyeimbangkan ekonomi dengan permasalahan sosial melalui dunia virtual dan dunia nyata. Harapannya Artificial Intelligence dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan manusia dalam membuka peluang-peluang dalam kehidupan.
Pendidikan di Indonesia saat ini tengah memasuki era pendidikan 4.0. Pembelajaran menggunakan internet sebagai penghubung antara guru dan murid, atau lebih dikenal dengan istilah online learning. Pada masa PJJ, online learning dilakukan secara full time.
Meski PJJ telah usai dan murid telah kembali ke sekolah untuk pembelajaran tatap muka, namun online learning masih digunakan, metode ini lebih dikenal dengan istilah Blended Learning. Digitalisasi juga dilaksanakan pada penerimaan murid baru, ujian online, dan bimbingan belajar online.
Pendidikan 4.0 yang mengintegrasikan teknologi, mampu menggantikan peran guru dalam transfer ilmu. Namun, hakikatnya pendidikan tidak hanya berfokus pada transfer ilmu, ada hal yang lebih penting terkait karakter dan moral. Teknologi tidak akan bisa menggantikan penumbuhan hardskill dan softskill murid.
Peran guru dalam mengajarkan karakter dan moral yang tidak bisa tergantikan oleh teknologi ini sesuai dengan konsep society 5.0. Pendidikan pada era society 5.0 memungkin proses pembelajaran dilakukan secara virtual yang terasa seperti pada ruang nyata. Murid akan bisa melakukan pembelajaran kapanpun dan dimanapun dengan dikendalikan guru dari jarak jauh.
Hal-hal yang perlu dilakukan institusi pendidikan untuk memasuki era society 5.0 diantaranya kemudahan akses internet, adanya guru yang memiliki keterampilan digital dan kreatif, mempersiapkan murid sesuai kebutuhan dunia kerja, dan mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran.
Metaverse Untuk Kemudahan Pembelajaran
Metaverse adalah teknologi virtual tiga dimensi yang mengangkat teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR). Metaverse memungkinkan penggunanya terhubung dan berkomunikasi dengan pengguna internet yang lainnya.
Pada era society 5.0, guru harus memiliki keterampilan digital serta mengaplikasikannya dalam pembelajaran. Metaverse menjadi salah satu teknologi digital yang sangat mendukung kemajuan pendidikan di era society 5.0.
Murid akan mendapatkan pengalaman yang berbeda ketika belajar menggunakan media metaverse. Konsep pembelajaran virtual menggunakan metaverse akan lebih interaktif. Penggunaan metaverse sebagai media pembelajaran akan bisa menekan waktu, biaya, dan ruang.
Contoh pembelajaran dengan memanfaatkan metaverse, yaitu pada pelajaran geografi, guru bisa mengajak murid-muridnya untuk melihat fenomena gunung meletus secara virtual. Pada pelajaran sejarah, guru bisa mengajak murid-muridnya untuk berkunjung ke museum secara virtual.
Metaverse juga bisa mendukung pengembangan soft skill melalui simulasi dalam aplikasi yang dibuat. Kemudahan belajar menggunakan metaverse kapanpun dan dimanapun mendukung gerakan Kurikulum Merdeka Belajar sebagai bentuk dari Pendidikan Era Society 5.0.
Karya : Muashofa Efida
Email : efichems12@gmail.com
0 Comments