PENGARUH TEKNOLOGI ARTIFICIAL INTELLIGENCE TERHADAP PARADIGMA BERMASYARAKAT
Risi Siti Fatimah
Prodi Manajemen Informatika, Universitas Teknologi Digital
Abstrak
Artificial Intelligence (AI) telah memberikan dampak yang signifikan bagi paradigma kehidupan bermasyarakat. Maka dari itu dengan adanya artificial Intelligence dikhawatirkan dapat menggantikan peran manusia sebagai makhluk yang memiliki potensi didalam dirinya masing-masing. Maka dari itu ada beberapa hal yang harus diketahui oleh masyarakat mengenai dampak positif dan dampak positif artificial Intelligence, agar masyarakat bisa beradaptasi dengan teknologi yang semakin berkembang. Memang tidak semua masyarakat bisa menciptakan artificial Intelligence namun setidak nya masyarakat tahu mengenai pengaruh teknologi artificial intelligence terhadap paradigma bermasyarakat.
Kata kunci: Artificial Intelligence, dampak yang signifikan, paradigma bermasyarakat.
1.Pendahuluan
Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah bidang ilmu komputer yang bertujuan untuk menciptakan mesin atau program yang dapat melakukan tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia, seperti belajar, memecahkan masalah, mengambil keputusan, dan memahami bahasa alami.
Teknologi AI didasarkan pada konsep bahwa komputer dapat diprogram untuk meniru kemampuan otak manusia, seperti memproses informasi, belajar dari pengalaman, dan menghasilkan keputusan yang berdasarkan pada data yang tersedia. Teknologi AI dapat diterapkan pada berbagai bidang, seperti kesehatan, transportasi, bisnis, dan industri manufaktur.
Artificial Intelligence (AI) telah menjadi salah satu topik yang paling banyak dibicarakan dalam beberapa tahun terakhir. Dalam beberapa dekade terakhir, teknologi ini telah berkembang pesat dan memberikan dampak yang signifikan dalam banyak aspek kehidupan manusia, termasuk dalam paradigma bermasyarakat.
2.Pembahasan
Sejarah Artificial Intelligence (AI) dimulai pada tahun 1956 ketika konferensi Dartmouth diadakan oleh John McCarthy, Marvin Minsky, Nathaniel Rochester, dan Claude Shannon. Konferensi ini dianggap sebagai awal dari perkembangan AI sebagai sebuah bidang ilmu. Berikut adalah tahapan perkembangan sejarah AI:
Awal 1940-an: Alan Turing mengembangkan mesin Enigma yang membantu memecahkan kode Jerman selama Perang Dunia II.
Tahun 1950: John McCarthy menciptakan istilah “Artificial Intelligence” dan melakukan penelitian tentang pemrograman mesin untuk berpikir seperti manusia.
Tahun 1956: Konferensi Dartmouth diadakan dan dihadiri oleh para ilmuwan terkemuka di bidang AI.
Tahun 1960-an: AI mulai digunakan dalam aplikasi bisnis, seperti pengenalan karakter optik dan sistem penerjemah bahasa.
Tahun 1970-an: Fokus pengembangan AI bergeser dari pemrograman logika ke sistem berbasis pengetahuan.
Tahun 1980-an: Neural network mulai digunakan dalam pengembangan AI.
Tahun 1990-an: AI mulai digunakan dalam aplikasi praktis, seperti pengenalan wajah dan suara.
Tahun 2000-an: AI semakin digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk permainan komputer, robotika, dan kendaraan otonom.
Selain sejarah nya, masyarakat juga harus mengetahui pengaruh dari AI di berbagai bidang seperti:
Dalam bidang pemerintahan, AI dapat membantu mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam pengambilan keputusan. Teknologi ini dapat digunakan untuk menganalisis data yang berkaitan dengan kebijakan publik dan memberikan saran berdasarkan data. Hal ini dapat membantu pemerintah untuk membuat keputusan yang lebih baik dan lebih transparan, serta menghindari keputusan yang berdasarkan asumsi atau preferensi subjektif.
Dalam bidang kesehatan, AI dapat membantu dalam diagnosa penyakit dan perawatan pasien. AI dapat memproses data medis yang sangat besar dan memberikan hasil yang lebih akurat dan cepat daripada manusia. Hal ini dapat membantu dokter dalam menentukan diagnosis dan memberikan perawatan yang tepat dengan lebih efektif dan efisien.
Dalam bidang pendidikan, AI dapat membantu dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Teknologi ini dapat digunakan untuk membuat pengalaman belajar yang lebih personal dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing siswa. AI juga dapat digunakan untuk memonitor dan mengevaluasi kemajuan siswa dan memberikan umpan balik yang tepat dan spesifik.
Namun, perkembangan AI juga menimbulkan beberapa tantangan dan pertanyaan etis yang perlu dijawab. Salah satunya adalah tentang pengaruh teknologi ini terhadap tenaga kerja manusia. Dalam beberapa tahun terakhir, AI telah digunakan dalam berbagai industri untuk menggantikan pekerjaan manusia yang repetitif dan berulang-ulang. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran tentang hilangnya lapangan kerja bagi pekerja manusia dan meningkatnya total pengangguran
Selain itu, penggunaan AI juga menimbulkan pertanyaan tentang privasi dan keamanan data. AI mengumpulkan dan memproses data yang sangat sensitif dan pribadi, dan terkadang dapat menimbulkan risiko bagi privasi dan keamanan data tersebut.
Berikut adalah beberapa riset yang membahas pengaruh Artificial Intelligence (AI) terhadap paradigma masyarakat:
- Riset oleh Pew Research Center pada tahun 2018 menyimpulkan bahwa mayoritas masyarakat Amerika Serikat merasa khawatir dengan perkembangan AI dan efeknya terhadap pekerjaan manusia.
- Riset oleh McKinsey Global Institute pada tahun 2017 menunjukkan bahwa AI dapat meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dapat memperdalam kesenjangan antara pekerjaan yang membutuhkan keterampilan tinggi dan rendah.
- Riset oleh Pew Research Center pada tahun 2017 menemukan bahwa mayoritas masyarakat Amerika Serikat setuju bahwa AI dapat memberikan manfaat pada bidang kesehatan dan pendidikan, tetapi kurang setuju bahwa AI dapat memperbaiki masalah sosial dan lingkungan.
Oleh karena itu, diperlukan regulasi dan kebijakan yang tepat untuk memastikan bahwa penggunaan AI tidak mengancam privasi, keamanan, dan hak asasi manusia lainnya. Selain itu, juga perlu ada upaya untuk meningkatkan literasi teknologi dan pemahaman tentang AI bagi masyarakat umum, agar manusia mampu beradaptasi dengan keberadaan AI.
3.Kesimpulan
AI telah memberikan dampak yang signifikan dalam banyak aspek kehidupan manusia, termasuk dalam paradigma bermasyarakat. Namun, juga perlu diwaspadai dan diatasi tantangan dan masalah yang muncul akibat perkembangan teknologi ini. Di bawah ini adalah beberapa dampak utama yang dihasilkan AI:
1.Perubahan dalam cara bekerja
AI telah membantu mengotomatisasi banyak proses bisnis, mengurangi waktu dan biaya produksi serta mempercepat pengambilan keputusan. Namun, ini juga dapat mengakibatkan pengurangan tenaga kerja manusia di beberapa sektor industri.
2.Perubahan dalam cara hidup
AI telah memungkinkan adopsi teknologi canggih dalam kehidupan sehari-hari, seperti perangkat pintar, sistem pengenalan suara, dan asisten virtual. Hal ini mempermudah tugas sehari-hari, namun juga dapat mengakibatkan isolasi sosial dan kurangnya interaksi manusia ke manusia.
3.Perubahan dalam cara berpikir
AI telah membantu mempercepat kemajuan dalam penelitian, kesehatan, dan pendidikan. AI juga membantu manusia dalam pemecahan masalah kompleks dan memberikan solusi yang lebih akurat. Namun, teknologi ini juga dapat membuat manusia kurang kreatif dan mengubah cara kita memahami dan memecahkan masalah.
Daftar Pustaka
Americans Feel Positive About the Impact of Technology on their Lives but Worry About its Effect on Society”, Pew Research Center.
Artificial Intelligence: A Modern Approach, oleh Stuart Russell dan Peter Norvig
Jobs Lost, Jobs Gained: What the Future of Work will Mean for Jobs, Skills, and Wages”, McKinsey Global Institute.
Public Attitudes Toward Computer Algorithms”, Pew Research Center.
The History of Artificial Intelligence, oleh Ray Kurzweil.
0 Comments