Pengembangan Sistem Teknologi Internet Of Things (IoT) di Negara Indonesia
Zaman sekarang ini digital technology telah berkembang luas ke seluruh dunia yang membuat segala sesuatunya terasa instan dan serba cepat dalam memudahkan pekerjaan manusia. Hal tersebut telah menunjukkan bahwa dunia merujuk ke revolusi industry 4.0 yang memindahkan posisi tenaga manusia menjadi serba mesin teknologi canggih. Perubahan yang mengakomodasikan tenaga fisik dan tenaga mesin juga membawa dampak positif maupun negatif bagi kehidupan manusia. Dampak positif yang timbul dari adanya revolusi industri ini di antaranya memudahkan aktivitas manusia,meningkatkan intensitas komunikasi baik jarak jauh maupun dekat, dan memudahkan memperoleh informasi. Sedangkan dampak negatifnya menimbulkan sifat individualisme dan mengurangi sifat berbaur bersama dengan lingkungan sekitar.
Lahirnya teknologi serba digital diiringi dengan perkembangan dunia internet yang semakin canggih dalam mengolah data-data besar. Menurut penelitian Mckinsey tercatat pengguna smartphone pada tahun 2014 sebesar 33%, sedangkan pada tahun 2017 meningkat sebesar 57% atau naik 1,7 kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya. Revolusi perkembangan internet menjadi daya tarik ketika dapat mengumpulkan data-data secara praktis baik data pengguna, website, aplikasi, dan perangkat yang sudah terhubung. Semua proses sistem dalam internet tersebut tidak lain adalah peran dari Internet Of Things (IoT). Internet Of Things merupakan teknologi pada suatu objek yang memiliki kemampuan untuk mengirim atau mentransfer data melalui koneksi jaringan tanpa melalui interaksi manusia dan sistem komputer. IoT sudah berkembang luas di berbagai aspek/bidang kehidupan manusia di antaranya dalam bidang pendidikan, kesehatan, keamanan, transportasi dan ekonomi. Di bidang pendidikan, sistem IoT digunakan dalam pembelajaran termasuk cara perlindungan dan keamanan data dalam sebuah penyimpanan berbentuk digital technology.
Dikutip dari data Forbes, perkembangan koneksi suatu perangkat dengan sistem jaringan pada tahun 2015 sampai tahun 2019 selalu mengalami peningkatan dari 15,41 hingga 26,66 milyar unit. Sistem IoT memungkinkan keseluruhan data informasi dikelola dan dikendalikan dengan baik. Tidak jarang jika penggunaan sistem IoT ini sudah diterapkan di berbagai tempat umum seperti rumah sakit, perusahaan, pabrik, dan masih banyak lagi yang dapat membantu manajemen informasi. Dalam jaringan IoT memiliki tiga komponen penting yang dapat menjalankan perintah melalui cara (Clark, 2016), perangkat akan terhubung dengan platform IoT, perangkat mengintegrasikan data-data dari berbagai perangkat dengan bantuan internet, penerapan cara analisis terhadap data yang diperoleh, platform IoT yang kuat dapat menunjukkan dengan tepat informasi apa yang berguna dan apa yang perlu diabaikan dengan aman, dan informasi dapat digunakan untuk mendeteksi pola atau membuat rekomendasi masalah sebelum terjadi pada sistem.
Implementasi penggunaan sistem IoT salah satunya di bidang pendidikan yaitu sebagai sistem pembelajaran e-learning (Electronic Learning). Pengembangan sistem pembelajaran tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar bagi siswa maupun guru. Selain itu, pembelajaran sistem e-learning ini dapat memudahkan siswa apabila dalam kondisi darurat seperti berhalangan mengikuti pembelajaran di kelas. Kondisi darurat itu tidak bisa diprediksi sehingga membuat siswa dapat tertinggal materi pembelajaran, maka dengan penggunaan e-learning melalui sistem IoT akan lebih memudahkan siswa yang tertinggal pelajaran. Penerapan IoT bagi sistem pendidikan sangat berperan penting dalam mengakses kemudahan siswa dalam pembelajaran.
Terlepas dari adanya perkembangan teknologi IoT dalam berbagai aspek kehidupan, tingkat penelitian terhadap IoT di Indonesia masih standar dan diperlukan pengembangan lebih luas lagi. Berdasarkan pembahasan di atas membuktikan bahwa sistem IoT sangat dibutuhkan di lembaga atau tempat umum. Namun, hanya saja penerapan IoT beserta penelitiannya masih jarang dibahas lebih detail tentang bagaimana dampak yang terjadi maupun realisasi teknologi tersebut dalam memberikan akses kemudahan bagi setiap manusia. Ada beberapa faktor yang mungkin saja menyebabkan konstruksi penerapan IoT di Indonesia masih tergolong rendah yaitu anggaran biaya yang digunakan dalam penelitian relatif kecil jika dibandingkan dengan negara-negara maju seperti China dan Jepang. Indonesia sendiri menjadi negara yang akhir-akhir ini menerapkan sistem IoT dalam ranah industri dengan ditandai adanya penelitian karya ilmiah dari beberapa ahli. Pemerintah Indonesia juga masih kurang dalam investasi proses pengembangan penelitian sehingga implementasi sistem IoT tergolong belum maksimal secara merata. Diharapkan Indonesia dapat meningkatkan konstruksi penelitian mengenai IoT sehingga banyak temua-temuan baru hasil dari karya ilmiah yang diteliti lebih dalam. Sebab, teknologi tersebut sudah menjadi tren di berbagai negara dalam memudahkan aktivitas sehari-hari terutama pada aspek yang berkaitan dengan kehidupan manusia.
Karya : Maulina Respita Dewi
Email : mauresaja@gmail.com
0 Comments