PENGGUNAAN DRONE DI PERPUSTAKAAN SEBAGAI ALAT PENGANTAR DAN PENJEMPUT BUKU
Seiring dengan perkembangan zaman, kini dunia berjalan dengan sangat cepat dan manusia seolah hidup terburu-buru oleh waktu yang pada kenyataannya setiap hari memiliki durasi yang sama, yakni 24 jam. Dengan begitu, manusia juga ingin semua hal dapat dilakukan dengan cepat atau instan. Selain bisa menghemat waktu, juga bisa menghemat tenaga.
Perpustakaan sebagai lembaga penyedia sumber informasi tidak boleh dan tidak mau ketinggalan zaman. Selain karena adanya tuntutan dari perkembangan dunia, perpustakaan juga mendapatkan tuntutan dari pemustaka untuk selalu bisa mengikuti zaman agar keeksistensiannya terus terjaga.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh perpustakaan agar bisa menjaga keeksistensiannya di tengah dunia yang serba teknologi ini adalah dengan mengadakan layanan atau alat teknologi di perpustakaannya. Contohnya seperti adanya drone. Drone adalah pesawat tanpa awak yang bisa terbang dengan dikendalikan dari jarak jauh memakai remote control atau komputer canggih.
Drone atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV) juga menjadi salah satu kontribusi yang berkembang di era teknologi ini. Drone sebelumnya hanya digunakan untuk operasi militer tetapi kemudian beberapa perusahaan atau organisasi multinasional mulai menggunakannya untuk mengirimkan paket mereka kepada pelanggan mereka untuk tujuan komersial. Perpustakaan selalu bersaing dengan perubahan teknologi dengan mengadopsi perangkat teknologi yang berbeda. Teknologi drone juga merupakan salah satu teknologi yang muncul, yang penggunaannya untuk dibidang perpustakaan telah mendapat beberapa perhatian dengan beberapa penelitian yang membahasnya sebelumnya.
Drone biasa mempunyai berbagai macam jenis ukuran, bentuk, dan fungsi. Bahan materialnya drone terbuat dari bahan yang ringan, sehingga bisa terbang dengan cepat dan terbang pada ketinggian yang rendah maupun ketinggian tertentu. Drone sendiri memiliki kamera, infra merah, GPS, sensor, dan alat pendukung lainnya.
IMPLEMENTASI DRONE DI PERPUSTAKAAN
Dikutip dari website resminya, American Librarian Association atau ALA membahas mengenai drone dan hubungannya dengan dunia kepustakawanan. Menurut ALA (2019), Drone atau ‘Unmanned Aerial Vehicles’ (UAV) akan menjadi bagian dari kehidupan, karena digunakan dalam penelitian, transportasi dan pengiriman, produksi artistik, liputan dan pelaporan berita, penegakan hukum dan pengawasan, serta hiburan.
ALA juga menjelaskan pentingnya drone di perpustakaan untuk mendukung kegiatan perpustakaan. ALA juga menekankan fakta bahwa drone akan menciptakan peluang baru untuk pembuatan konten dan penelitian. Jadi bagian dari teknologi berharga di dunia informasi dan akademisi itu menyatakan bahwa kita harus melihatnya lebih sering di perpustakaan sebagai bagian dari sumber dayanya.
Berbagai studi atau penelitian telah dilakukan dengan menghubungkan perpustakaan dan drone. Penggabungan antara drone dengan perpustakaan ini bisa digunakan untuk meningkatkan layanan yang telah disediakan perpustakaan. Layanan tersebut contohnya seperti layanan sirkulasi yang bisa dimodifikasi menjadi layanan antar jemput drone.
Perpustakaan pertama yang menambahkan drone di dalam layanannya adalah perpustakaan sekolah umum Montgomery County. Ide ini pertama kali digagas oleh Kelly Passek. Kelly Passek adalah salah satu pelanggan pertama dari layanan pengiriman drone yang diluncurkan di Christiansburg, Va., tahun lalu oleh Wing.
Wing, anak perusahaan Alphabet, adalah layanan pengiriman drone on-demand pertama di dunia langsung ke rumah dan bisnis. Tersedia di tiga benua, Wing bekerja dengan bisnis lokal dan mitra global utama untuk mengirimkan makanan, barang, obat-obatan, dan parsel melalui drone. Wing juga memainkan peran integral dalam memungkinkan akses otomatis ke langit melalui aplikasi selebaran drone-nya, OpenSky.
Drone Wing dirancang khusus untuk mengirimkan paket dengan aman, andal, dan sangat cepat. Sederhananya setelah pelanggan mengirimkan pesanan melalui aplikasi seluler Wing, drone Wing terbang untuk mengambil paket di fasilitas pengiriman Wing. Drone kemudian naik ke ketinggian jelajah rata-rata sekitar 45 meter (150 kaki) di atas tanah, terbang ke tujuan pengiriman yang ditentukan dalam beberapa menit. Begitu tiba di tujuan pelanggan, drone melambat, melayang, turun ke ketinggian pengiriman 7 meter (23 kaki) di atas tanah, lalu menurunkan tambatan dan secara otomatis melepaskan paket di area pengiriman yang diinginkan. Tidak perlu membuka klip atau membantu pengiriman paket. Drone kemudian naik kembali ke ketinggian jelajah dan kembali ke situs Wing.
Pesawat Wing dirancang untuk mengirimkan paket kecil yang beratnya sekitar 1,2 kg (2,6 lbs) atau kurang. Wing telah mengirimkan makanan segar, obat-obatan, barang-barang rumah tangga, dan peralatan kepada pengguna sejauh ini, dan Wing berharap dapat mengirimkan barang apa pun yang menurut komunitas berguna di masa mendatang.
Setelah menggunakan layanan dari Wing, Passek yang berprofesi sebagai pustakawan di salah satu sekolah umum di kota Virginia, Amerika Serikat, memiliki gagasan atau ide untuk bekerja sama dengan Wing dan memasukkannya ke dalam layanan di perpustakaan yang dikelolanya. Dengan begitu, Passek mengajukan proposal kerjasama ke perusahaan Wing untuk mengirim buku-buku perpustakaan juga.
Passek mengoordinasikan proses pengiriman dengan Wing. Siswa dapat meminta untuk mengambil buku perpustakaan menggunakan formulir online. Passek kemudian mengemas buku-buku itu dalam kotak pengiriman khusus, lalu mengantarnya ke Wing, yang menangani pengiriman.
Semenjak adanya pandemi dan aktivitas di perpustakaan juga ikut terhenti, kini dengan adanya inovasi drone delivery pertama di dunia yang dimiliki oleh sekolah umum Montgomery County para siswanya dapat memilih dari lebih dari 150.000 judul buku di perpustakaan, dan buku-buku mereka dikirim langsung ke halaman depan rumah mereka.
Adanya pandemi Covid-19, semua sektor dan aktivitas di dunia sempat terpaksa terhenti. Tidak terkecuali di bidang perpustakaan. Pustakawan yang memegang peran sebagai tokoh dari pergerakan perpustakaan pun dituntut untuk memiliki inovasi yang bisa menjaga keeksistensian perpustakaan yang dikelolanya.
Hal tersebut membuat Kelly Passek mempunyai ide untuk menambahkan drone ke dalam layanan perpustakaan. Dengan berawal dari Passek mencoba layanan Wing, berlanjut dengan ia mengajukan proposal kerjasama kepada Wing. Passek mengajak Wing bekerjasama dengan mengadakan layanan drone delivery ke pada siswa yang memesan atau mengembalikan koleksi perpustakaan yang telah dipinjamnya.
REFERENSI
About delivery. Wing. (n.d.). Retrieved June 11, 2022, from https://wing.com/about-delivery/
Erabaru. (2020, June 21). Pustakawan sekolah menggunakan drone Untuk Mengirimkan Buku Ke Murid-Muridnya Sepanjang Musim Panas. Erabaru. Retrieved June 11, 2022, from https://erabaru.net/2020/06/21/pustakawan-sekolah-menggunakan-drone-untuk-mengirimkan-buku-ke-murid-muridnya-sepanjang-musim-panas/
Mfigueroa. (2019, March 5). Drones. Tools, Publications & Resources. Retrieved June 11, 2022, from https://www.ala.org/tools/future/trends/drones
Karya : Aisha Rachmalia Rayhan
Email : aisharrayhan@gmail.com
0 Comments