Penggunaan Teknologi Masa Kini(Gadget) Dalam Lingkungan  Pondok Pesantren Dengan Tujuan  Pembelajaran Yang Lebih Praktis Dan Efisien 

Uploaded by ZakaFahmi

March 15, 2023

Penggunaan Teknologi Masa Kini(Gadget) Dalam Lingkungan  Pondok Pesantren Dengan Tujuan  Pembelajaran Yang Lebih Praktis Dan Efisien 

Surya Augustio Ulis Putra1. MAN 1 Surakarta 

1suryaulisputra@gmail.com,  

mansurakarta.sch.id 

Abstrak 

Para anak-anak muda sekarang pastinya  sudah tidak asing lagi dengan yang  namanya gadget, sebuah alat elektronik yang berupa alat komunikasi yang sangat  berkembang pesat pada jagad ini. Dengan  adanya gadget kita dapat dengan mudah  mencari dan menganalisa informasi di  seluruh dunia ini dengan mudah, tidak  hanya dalam bidang informasi gadget juga  merupakan sarana anak-anak bahkan  dewasa untuk bersosialisasi, bermain game 

hingga mencari penghasilan berupa pundi pundi rupiah. Tetapi, dalam beberapa  jenjang pendidikan khususnya pada  pondok pesantren, gadget sangat dilarang  keras untuk digunakan, karena khawatir  akan zaman globalisai pada dunia ini  dimana banyaknya informasi yang dapat  kita peroleh dengan mudah. Tetapi  beberapa dari informasi tersebut justru  dimanfaatkan oleh beberapa pihak yang  tidak bertanggung jawab untuk melakukan  sebuah tindak kejahatan. Maka dari itu  beberapa pondok pesantren di Indonesia  melarang keras penggunaan gadget kepada santrinya. Meskipun hal tersebut  merupakan hal yang bijak, namun  beberapa santri yang sering menggunakan gadget pada saat hari perpulangan, mereka  

cenderung berketergantungan dengan  gadget “kecanduan”. Hal ini biasanya  disebabkan karena kurangnya pengawasan  gadget di dalam lingkup pondok pesantren,  sehingga menyebabkan santri berkembang  dengan sendirinya, karena sifat  penasaranya yang melebihi batas. 

1 Pendahuluan 

Pesantren adalah tempat para santri untuk  mengembang ilmu, terutama ilmu tentang  keagamaan Islam, biasanya tempat ini  sering disebut dengan nama “pondok  pesantren”, di dalam pondok pesantren  terdapat murid yang dinamakan “santri”,  menurut KBBI kata ini memiliki 2  pengertian yaitu ; 1orang yang beribadah  dengan sungguh-sungguh layaknya orang  saleh, 2orang yang mendalami pengajianya  dalam Agama Islam dengan berguru ke  tempat yang jauh. Para santri tinggal  bersama atau dalam asrama para santri ,  hal ini yang membedakan pendidikan  pondok pesantren dengan yang lainya. Di  dalam pondok, santri diberikan aturan  untuk tidak diperkenankan untuk keluar  atau tinggal diluar kompleks pondok  pesantren, dengan peraturan demikian  memungkinkan kyai untuk mengawasi  para santri secara intensif, tradisi dan  transmisi keilmuan di lingkungan  pesantren membentuk tiga pola sebagai  fungsi pokok pesantren. Sebagaimana  tugas dan peran kyai tidak hanya sebagai  guru, melainkan juga sebagai pengganti  ayah bagi para santrinya dan bertanggung  jawab penuh dalam membina mereka. 

Kegiatan pengajaran agama Islam dalam pondok pesantren di bawah bimbingan  kyai yang diikuti santri sebagai kegiatan  utamanya, pada umumnya pembelajaran  yang diberikan diantaranya, kajian kitab 

kitab klasik, ukhuwah Islamiyah,  Ubbudiyah atau ibadah, Fiqih,  Muammalah, dan kegiatan pendalaman  Islam lainya. Pesantren sekarang ini  merupakan lembaga pendidikan Islam  yang memiliki ciri khas tersendiri.  Lembaga pesantren ini sebagai lembaga  Islam tertua dalam sejarah Indonesia yang  memiliki peran besar dalam proses  keberlanjutan pendidikan nasional. KH.  Abdurrahman Wahid, mendefisinikan  pesantren secara teknis, pesantren adalah  tempat dimana santri tinggal. Ciri-ciri  pendidikan pondok pesantren dalam  perkembanganya diantaranya; 1adanya  hubungan akrab antara santri dengan  kyainya, 2kepatuhan terhadap kyainya, 3 hidup sehat dan sederhana, 4mempunyai  jiwa tolong-menolong dan suasana  persaudaraan(ukhuwah Islamiyah),  5kemandirian, 6disiplin, 7keperhatian untuk  mencapai hidup mulia, 8pemberian ijazah. (F. Fadhlullah, 2018) 

Baca juga :   BAGAIMANA TEKNOLOGI 5G AKAN MEMBENTUK MASA DEPAN  KONEKSI INTERNET 

Di era globalisasi ini pondok pesanten  mengalami banyak perubahan mulai dari  fasilitas hingga metode belajar. Pada abad  20 Teknologi informasi dan internet tidak  dapat dilepaskan dari bidang pendidikan,  termasuk dari pesantren. Di Amerika,  internet mulai tumbuh dari lingkungan  akademis. Demikian pula Internet di  Indonesia mulai tumbuh dari lingkungan  akademis seperti SMP, SMK, SMA,  hingga dalam lingkungan perkuliahan. Ke  depanya internetpun bisa berkembang di  lingkungan pesantren. Adanya internet di  pesantren memudahkan santri mengakses ilmu pengetahuan dan informasi. Dan  tentunya santri yang telah dibekali tentang  ilmu Islamiyah tentang akhlak semestinya  mengerti dan paham atas hal-hal negatif  dari internet dibandingkan siswa lain pada  umumnya. (Mohammad Arif, 2013) 

Tetapi beberapa santri yang baru  menginjak jenjang kehidupan pondok  pesantrenya, pada umumnya mereka  sebelum melanjutkan ke pondok pesantren  sering mengenakan teknologi berupa  gadget. Gadget merupakan istilah yang  merujuk pada perangkat elektronik yang  memiliki fungsi khusus. Kata gadget  berasal dari bahasa Inggris yang diartikan  sebagai gawai dalam bahasa Indonesia.  Kata gadget sendiri, kerap dihubungkan  dengan ponsel pintar atau smartphone.  Perkembangan gadget sebagai alat  elektronik dewasa ini menjadi kebutuhan.  Contohnya saja ponsel dulu sekadar  menjadi alat komunikasi, kini berkembang  untuk kebutuhan dan gaya hidup(Dwi  Latifatul Fajri, 2022). Gadget digunakan  untuk mencari informasi, namun beberapa  dari mereka belum dibekali dengan ilmu  pengetahuan agama Islam yang tinggi  sehingga, beberapa dari mereka sering  terjerumus dalam hal-hal negatif, dan  setelah mereka terjerumus, rasa ingin tahu  mereka tentang hal yang disukainya  tersebut semakin di luar batasanya, bahkan  mereka sampai melupakan tentang  kesehatan mereka. Karena problem  tersebut beberapa dari pondok pesantren  melarang untuk penggunaan barang  elektronik, karena dapat mengganggu  kegiatan pembelajaran pondok pesantren.  Namun, beberapa santri yang telah  terjerumus ke dalam problem tersebut,  cenderung tidak nyaman dengan aturan  yang telah diberikan pondok pesantren.  Sebab mereka akan ketinggalan informasi yang sedang terjadi di dalam jagad maya  tersebut. Sehingga membuat santri melakukan beberapa aksi demi  mendapatkan akses untuk mengenakan  gadgetnya tersebut. Bahkan beberapa  santri sampai menggunakan gadgetnya  tersebut dengan ilegal secara diam-diam, 

bahkan hingga keluar kompleks pondok  pesantren. Masalah ini pun menimbulkan  rasa kecemasan para guru di pondok  pesantren. Maka dari itu, beberapa pondok  pesantren melegalkan penggunaan gadget  tersebut tetapi dengan aturan tertentu  diantaranya, berkomunikasi dengan para  keluarga yang jauh, mencari informasi dan  pengetahuan melalui internet dengan  pengawasan para pengurus pondok.  Semakin berkembangnya zaman, sekarang  santri lebih cenderung untuk mengenakan  gadget untuk pembelajaran selain lebih  praktis, penggunaanya juga lebih efisien,  akan tetapi penggunaan gadget untuk  pembelajaran membutuhkan koneksi  internet yang sangat baik, karena itu  pondok pesantren menyediakan beberapa  wifi di lingkungan pondok pesantren yang  hanya bisa diakses dengan izin dari  pengurus pondok tersebut. Agar tak terjadi  hal yang fatal dari pencarian informasi  yang negatif pada internet, sistem ini  mengharuskan pengurus untuk menguasai  tentang dunia teknologi informasi zaman  sekarang sehingga dapat memantau apa  yang sedang dilakukan oleh para santri santrinya. Meskipun pondok pesantren  telah memberikan aturan tentang  pengenaan gadget, bukan berarti seorang  santri harus melupakan kajian tentang  kitab klasik. Kajian kitab klasik tersebut  dapat dilaksanakan dengan  menyeimbangkan jadwal penggunaan  gadget dalam lingkup pondok pesantren  sehingga terciptalah seorang santri yang  tidak hanya cakap dalam menggali dalam penulisan kitab klasik. 

Baca juga :   MENELISIK IMPLEMENTASI TEKNOLOGI E-HEALTH DI INDONESIA MENGUNTUNGKAN ATAU MERUMITKAN?

2 Hasil Dan Pembahasan 

Berdasarkan pendahuluan diatas, pondok  pesantren dapat berkembang menyesuaikan  dengan zaman menggunakan sistem  pendidikan-pendidikan Islami yang diajarkan  oleh para kyai sebagai komponen utama  dalam pondok pesantren. Meskipun zaman  telah mengalami banyak perubahan pondok  pesantren tetap memiliki ciri khas yang tak  terdapat dalam lembaga pendidikan lainya.  Yakni, para murid yang dinamakan “santri”,  tinggal di pondok bersama (asrama). Selain itu  mereka juga tetap mendapatkan kajian kitab  klasik yang menggali tentang kekayaan ilmu  seorang muslim mulai dari aqidah, akhlak,  muammalah, fiqih, ukhuwah Islamiyah dan  lainya.  

2.1 Hasil : Penggunaan Gadget Dalam  Penggalian Informasi Dan Pembelajaran  Bagi Santri 

Gadget adalah perangkat teknologi  canggih, terus berkembang, pada  umumnya mudah bawa, dirancang dan  dibuat untuk mempermudah aktivitas  manusia. Seiring berkembangnya  teknologi tentunya gadget akan semakin  berkembang baik itu dari segi spesifikasi,  fungsi, hingga ukurannya. Dengan adanya  pemakaian gadget oleh para santri. Santri tak  lagi dipandang sebagai seorang murid yang  “ketinggalan zaman”. Seorang santri dapat  memilah dan memilih informasi yang baik  untuknya dan agamanya sesuai dengan  pembekalan akhlak yang diberikan kyai pada  pondok pesantren. Selain itu, penggunaan  gadget untuk para santri juga akan dipantau  oleh para pengurus pondok pesantren  sehingga dapat teratasi apabila adaseorang  santri yang terjerumus ke dalam suatu  informasi negatif pada dunia maya. Pada  metode ini pun mengharuskan seorang  pengurus menguasai pengenaan gadjet dalam lingkungan pondok pensantren. Selain  penggalian informasi, gadget juga lebih memudahkan para santri untuk kegiatan 

belajar mengajar di madrasah karena seluruh  hal faktual bisa ditelusuri dengan penggunaan  gadget melalui internet. Hal ini akan merubah  pemikiran seorang santri, bahwa lulus dari  pondok pesantren tidak hanya dapat bekerja  dalam bidang agama dan sosial tetapi juga  dalam bidang teknologi, dan ilmu  pengetahuani sains. 

2.2 Hasil : Pengaruh Gadget Terhadap  Pembekalan Para Santri 

Umumnya santri sebelumnya berada dalam  lingkup asrama atau pondok pesantren yang  cenderung mengenakan gadget, akan tetapi  penggunaan itu tanpa adanya pantauan dari  pihak yang bertanggung jawab atas santri  tersebut. Sehingga menyebabkan santri  terlalu cepat berkembang dan menjadi  kecanduan untuk selalu menggunakan gadget,  dan sulit bagi mereka untuk beradaptasi di  lingkungan yang mengilegalkan  penggunanaan gadget. Santri bahkan merasa  tidak nyaman dalam keadaan tersebut  sehingga mempempengaruhi mental seorang  santri, maka dari itu penggunaan gadget  diperbolehkan pada pondok pesantren,  dengan metode tertentu agar para santri  tetap mendapatkan pembekalan ilmu. 

3 Kesimpulan 

Gadget merupakan perangkat elektronik  khusus yang berkembang mengikuti  perkembangan zaman, manusia tak dapat  lepas dari ketergantunganya dengan gadget.  Kita sebagai anak muda harus bisa memilah  dan memilih hal yang baik dan buruk bagi kita,  terutama informasi dalam era globalisasi.  Banyaknya informasi yang positif bahkan  negatif terdapat dalam gadget melalui  internet. Pada abad ke 20 banyak jenjang  pendidikan yang telah menggunakan gadget sebagai srana dalam kegiatan belajar mengajar, selain praktis dan efisien. Kita  dapat belajar banyak hal dalam internet tanpa  adanya batasan. Akan tetapi, hal tersebut  

Baca juga :   Literasi Teknologi di Lingkungan Keluarga

justru menjadi konflik bagi para remaja  bahkan anak-anak karena kebebasnya  mencari informasi tanpa sepengetahuan wali  mereka. Informasi tersebut dapat  mempengaruhi pemikiran para pengguna  gadget, sehingga banyak dari mereka yang  mengalami kecanduan. Para orang tua yang  tak memiliki banyak waktu untuk mendidik  anak mereka, secara umum mereka akan  memberikan mereka jenjang pendidikan yang  bida merawat dan memantau perkembangan  mereka, salah satunya pondok pesantren.  Pondok pesantren adalah suatu tempat  dimana seorang murid yang disebut sebagai  “santri”, membekali hidup mereka dengan  ilmu pengetahuan di sana, bahkan tinggal,  makan dan minum disana. Para santri  biasanya tingga bersama dalam asrama yang  disebut pondok. Mereka yang berada dalam  pondok memiliki peraturan khusus. Mereka  yang sudah masuk pondok pesantren dilarang  untuk keluar kompleks pondok pesantren  tanpa seizin pengurus dan membawa alat  elektronik. Para santri baru yang sebelumnya  belum pernah menjalani kehidupan  berasrama tanpa elektronik cenderung susah  untuk beradaptasi dalam keadaan tersebut,  bahkan mentalitas seorang santri pun  terancam. Santri yang sudah terjerumus  dengan dunia pergadget-an akan melakukan  segala demi mendapatkan cara untuk  menggunakan gadget. Bahkan mereka sering  melakukan kebohongan demi mendapatkan  gadgetnya tersebut. Karena hal tersebut  menimbulkan kekhawatiran dari pihak guru  maupun orang tua, pada zaman sekarang  pondok pesantren menggunakan gadget  sebagai sarana dalam pembekalan ilmu.  Pembekalan ilmu dengan gadget ini juga  dilakukan dengan cara khusus, para santri  hanya dapat menggunakan gadget apabila ada pengurus yang mengawasi dan memantau  mereka. Pengurus pondok pada sistem  pembelajaran ini juga diharuskan untuk dapat  menguasai penggunaan gadget tersebut 

sesuai dengan keperluan dan apa yang  dibutuhkan santri, dengan sistem  pembelajaran ini juga para santri diberikan  istirahat untuk tidak mengenakan gadget  terutama pada saat kajian kitab klasik, agar  tidak hilang ciri khusus pondok pesantren  tersebut. Para santri yang telah terjerumus  dalam dunia gadgetpun tidak akan mengalami  mentalitas dan kecanduan terhadap  pemakaian gadget pada kehidupanya.  Pembekalan ilmu dengan gadget ini juga  dapat mengasah kemampuan para santri  dalam bidang teknologi, santri tidak lagi  dipandang apabila lulus hanya dapat menjadi  pemuka agama. Akan tetapi mereka juga  dapat menjadi seseorang yang dapat bekerja  dalam bidang elektronik dan juga bidang  sosial, dengan ahklak yang telah diperolehnya  dari pondok pesantren, mereka akan menjadi  seseorang yang cakap(ahli) dan budi pekerti  yang luhur. Dengan adanya sistem ini semoga  para penerus bangsa indonesia terutama pada  golongan santri, dapat merubah negara ini  menjadi negara yang maju dengan akhlak dan  moralitas yang dapat menjadi identitas dan  panutan bangsa lainya. 

4 Daftar Pustaka 

Arif Mohammad, PERKEMBANGAN  PESANTREN DI ERA TEKNOLOGI,  Vol. XXVIII No. 2 2013/1434 ;  

https://pdfs.semanticscholar.org/ead3/ 3aba91ca07a167c9d5876f42dd7b7baa 3ee1.pdf 

Syafe’i Imam, PONDOK PESANTREN  LEMBAGA PENDIDIKAN  

PEMBENTUKAN KARAKTER,  

Volume 8, No. 1 2017;  

http://www.ejournal.radenintan.ac.id/i

ndex.php/tadzkiyyah/article/view/209 7 

Dr. Tolib Abdul, PENDIDIKAN DI PONDOK  PESANTREN MODERN, Vol. 1, No.  1, December 2015;  

http://www.jurnal.faiunwir.ac.id/index .php/Jurnal_Risalah/article/view/12 

Fajri Latifatul Dwi, Gadget Adalah Jenis  Perangkat Elektronik, Ini Fungsi dan  Manfaatnya, Katadata.co.id, 22 Juli  

2022;  

https://katadata.co.id/agung/digital/62 da74b13ddfc/gadget-adalah-jenis 

perangkat-elektronik-ini-fungsi-dan manfaatnya 

(pengertianku.net), Pengertian Gadget adalah:  Contoh, Fungsi, dan Dampaknya,  

2020;  

https://www.pengertianku.net/2020/12 /pengertian-gadget 

adalah.html#:~:text=Akhir%20kata%E 2%80%A6%2C%20jadi%20pengertia n%20gadget,wawasan%20kamu%2C %20jika%20ada%20kesalahan

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *