PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DI DUNIA PESANTREN
Zahtotul Badi’ah
mtsnurulqadim21@gmail.com- 082257421230
PENDAHULUAN
Secara empiris,dalam pendidikan pondok pesantren yang lebih dikembangkan ialah pendidikan keislaman salaf. Karena,pendidikan keislaman lebih banyak diberikan daripada pendidikan umum,wawasan-wawasan yang diajarkan dipesantren juga bersumber dari al-Qur’an dan Hadis oleh, karena itu, diajarkan pula kitab –kitab kuning yang dapat membekali para santri untuk mengembangkan pendidikan yang berbau keislaman.
Pendidikan pesantren lebih menekankan kepada terjalinnya hubungan antara manusia dan Tuhan dan manusia dengan manusia serta ajaran yang didasarkan oleh al-Qur’an dan sunah.Di pandang dari segi kelembagaan pondok pesantren merupakan pendidikan islam yang sentral untuk kemajuan Islam di Indonesia. Selain itu banyak juga tokoh nasional yang lahir dari lingkungan pondok pesantren,seperti K.H.Hasyim Asyari, Wahid Hasyim. Dengan adanya tokoh –tokoh diatas dapat membuktikan bahwa pondok pesantren juga bias menghasilkan manusia-manusia yang berkualitas, kreatifis dan mempunyai pola fikir yang kuat.
Seiring dengan semaraknya penerapan teknologi informasi dan komunikasi, pondok pesanttren terkesan diabaikan dengan kebijakan ataupun perlakuan di lapangan, di zaman modern ini, teknologi informasi mendapat kedudukan yang sangat penting bagi kehidupan manusia, termasuk di pesantren.Selain dari itu pondok pesantren juga mempunyai teorinya sendiri untuk menampilkan watak yang khas dan elegan. Di era globalisasi seperti sekarang ini,pondok pesantren sangat membutuhkan teknologi informasi Information Technology untuk diaplikasikan sebagai lembaga pendidikan di masyarakat, dengan begitu pondok pesantren mempunyai peluang bagi kemajuan bangsa Indonesia.
PEMBAHASAN
Pesantren identik dengan Javenese santri place or seminary for students of teology on the islands of Java and Madura. Hal ini berarti pesantren adalah tempat seminar teologi bagi santri di pulau Jawa dan Madura. Sedangkan kata santri, yang ditambah dengan awalan “pe” di depan dan akhiran “an” sehingga menjadi pesantren dimaknai sebagai tempat tinggal para santri untuk mengikuti pelajaran agama Islam. Secara etimologis kata pesantren berasal dari kata pe-santri-an, yaitu “tempat santri” (Manfred, 1983: 6). Kata pesantren terkadang dianggap sebagai gabungan dari kata “sant” (manusia baik-baik) dengan suku kata “tra” (suka menolong), sehingga kata “pesantren” dapat berarti tempat pendidikan manusia agar menjadi baik. Santri atau murid mendapat pelajaran dari pimpinan pesantren (kiai) dan para guru (ulama atau ustadz). Pelajarannya mencakup berbagai bidang tentang pengetahuan Islam. Secara historis, pesantren adalah suatu lembaga pendidikan Islam tertua yang berfungsi sebagai salah satu benteng pengetahuan umat Islam, pusat dakwah dan pusat pengembangan masyarakat/peradaban muslim Indonesia. Sedangkan istilah “santri” itu sendiri, berasal dari bahasa Tamil, yang berarti “guru mengaji”. Santri maksudnya “shastri” dalam bahasa India, yang berarti “orang yang tahu buku-buku suci agama Hindu”, atau “seorang sarjana ahli kitab suci agama Hindu”.
SIMPULAN
Pendidikan di pesantren, dilihat dari sejarahnya, sudah banyak mengalami perubahan terutama dalam hal mencetak ilmuwan/ulama baik dalam hal agama maupun pengetahuan umum. Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi informasi ternyata dapat mengubah secara perlahan paradigma pesantren yang kini jauh lebih peka terhadap perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam aspek kebijakan pasal-pasal tertentu menunjukkan adanya pembelaan terhadap sistem pendidikan pesantren dalam konteks pendidikan nasional (UU Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003). Dalam menjalankan perannya, pesantren berupaya memajukan ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan komunikasi. Semua digunakan untuk menunjang kelancaran proses pengelolaan pesantren dan peningkatan citra positif lembaganya. Meskipun teknologi informasi di dunia maya sangat beresiko ketika tidak dikelola dengan baik namun ia sangat dibutuhkan oleh pesantren. Semua bergantung pada sikap manusia sebagai pelakunya. Teknologi informasi adalah sarana atau washîlah yang berdasarkan tujuannya diciptakan untuk menciptakan kemaslahatan agama, akal, jiwa, harta dan keturunan/generasi di masa datang. Visi baru ini, dapat menginspirasi secara kuat terhadap keberadaan pesantren di Indonesia dalam mencetak generasi yang cerdas dan responsif terhadap kemajuan ilmu dan peradaban dunia. Pesantren adalah lembaga pendidikan yang sangat kompleks baik dalam konteks ilmu pengetahuan, sosial, budaya, bangsa dan alam semesta.
0 Comments