PERUBAHAN MINDSET PELAJAR DI PULAU BAWEAN DALAM MEMANFAATKAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI PELUANG BERWIRAUSAHA
Shabrina Elsafira
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!UIN K.H Achmad Shiddiq Jember, Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan
Shbrinaelsafira240323@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya perubahan mindset pelajar tentang berwirausaha, tujuan penelitian ini adalah melihat dampak dari perubahn mindset peljar ini. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuatitatif. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 pelajar yang ada di pulau Bawean Gresik, dengan menggunakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada subjek menggunakn layanan interktif berbasis web berupa google form dan juga meode wawancara. Peneliti telah melakukan proses pengumpulan data, terdapat 80% berminat membuka usaha dan 20% tidak berminat. Dan terdapat 60% pelajar yang pernah memilki usaha dan 40% tidak mempunyai usaha. Dari hasil wawacara mendapatkan banyak manfaat yang dirasakan dalam melakukan usaha dan lebih banyak keuntungan dari berwirausaha dengan online dibanding offlline tetapi terdapat dampak negatifnya. sekarang banyak pelajar yang berminat dalam berwirausaha dan sudah banyak juga yang mempunyai usaha sendiri. Mindset berwirausaha adalah jalan terakhir untuk mencari pengasilan kini berubah menjadi sebuah kegiatan yang banyak dilakkuan. Cara agar menguntungkan dalam berwirausaha adalah memasarkannya dengan menggunakan media sosial, karena lebih mudah dilakukan di manapun dan kapanpun,
Kunci : Mindset, pelajar, media sosial, berwirausaha
Pendahuluan
Indonesia Merupakan Negara berkembang yang mempunyai tingkat pengangguran yang lumayan tinggi. Menurut badan satatistik (BPS) mencatat bahwa pangangguran di Indonesia mencapai 8,42 juta pada Agustus Tahun 2022 kemarin. Mentri ketenagakerjaan Idan Fauziyah megatakan 2,8 juta dari 8,42 juta pengguran di Indonesia pasrah mencari pekerjaan dan tercatat dari 2,8 juta tersebut terdapat 76,9 % masih lulusan SMP kebawah. Tantangan untuk mencari di kalangan lulusan SMA kebawah semakin ketat dan Peluang penawaran lapangan pekerjaan tidak sebanding dengan jumlah penawaran lapangan pekerjaan. Memiliki pekerjaan yang baik dengan penghasilan yang tinggi merupakan idaman banyak orang khsusnya bagi Pelajar yang membutuhkan tambahan uang jajan, apalagi jika pekerjaan terebut sesuai keterampilan yang dimiliki dan tidak menggangu waktu belajar..
Kewirausaahan sudah ada sejak zaman dahulu khususnya di Indonesia. Menurut indriyati banyak masyarakat yang belum memiliki kecakapan dalam menciptakan lapangan kerja minimal untuk dirinya sendiri. Menurut Trikwala Pada beberapa tahun belakangan sebagian masyarakat Indonesia beranggapan bahwa tujuan dari sekolah adalah mencari pekerjaan bukan menciptakan lapangan pekerjaan. Karir menjadi seorang wirausaha atau entrepreneur bukan pilihan yang menarik khususnya bagi generasi muda. Tetapi itu dulu, sekarang banyak pelajar yang mengalami perubahan mindset tentang beriwirausaha , dengan mempunyai usaha sendiri seakan- akan sudah menjadi sebuah trend bagi mereka. Dengan bantuan Sosial media para pelajar dengan mudah dalam membangun usahanya.
Pada era digital pada masa kini apapun dikaitkan dengan internet khususnya dalam prilkaku berbelanja, saat ini konsumen lebih tertarik dengan melakukan transaksi jual beli secara online sehingga berwirausaha menggunkan media sosial adalah opsi paling menguntungkan. Menurut Sumerta, dkk pengembangan produk yang berbasis tekhnologi yang berdasarkan kebermanfaatan dan kemudahan dalam kegunaan juga memberi pengaruh yang penting dalam niat beli konsumen. Sosial media memberi pengaruh untuk merubah mindset pelajar untuk berwirausaha karena bisa memperkecil resiko gagal dan mempermudah pemasran produk yang lebih luas tanpa biaya yang tinggi. Menurut herman kartajaya untuk menjadi wirausaha yang sukses harus bisa memperluas jaringan yang luas untuk berkomunikasi dengan yanga lain, yaitu dengan menggunakan internet. Karena sosial media sudah diakui dapat mendongkrak kinerja dunia bisnis. oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak perubahan mindset pelajar yang ada di pulau bawean dalam memanfaatkan sosial media segai peluang berwirausaha.
Metode Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuatitatif. Menurut sugiono metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivesme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 pelajar SMA yang ada di pulau Bawean, Kota Gresik, metode pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada subjek menggunakn layanan interktif berbasis web berupa google form, kuesioner tersebut berisikan 2 pertanyaan tentang minat pelajar dalam berwirausaha dan apakah pelajar pernah berwirausaha. Kuesioner ini dibuat untuk melihat persentase minat pelajar dalam berwirausaha. Setelah itu peneliti melakukan wawancara terhadap 2 subjek yang mempunyai perbdaaan pendapat, hal ini bertujuan untuk menggali lebih dalam tentang informasi yang di dapat.
Hasil dan Pembahasan
Peneliti telah melakukan proses pengumpulan data, terdapat 80% berminat membuka usaha dan 20% tidak berminat. Dari hasil data persentase diatas dapat dilihat bahwa banyak pelajar yang berminat dalam berwirausaha. Selanjutya terdapat 60% pelajar yang pernah memilki usaha dan 40% tidak mempunyai usaha. Dari data persentase diatas juga menunjukkan bahwa sudah banyak pelajar yang sudah membuka usaha sendiri tetapi hal ini menujukkan persentase yang lebih kecil dari minat pelajar dalam berwirausaha. Dibawah ini merupakan bukti diagaram persentase dari goole form
untuk mendapatkan hasil lebih jelas peneliti melalkukan wawancara oleh 2 subjek yang bertolak belakang dalam beperndapat, Sedangkan hasil dari wawancaranya ditunjukkan sebagai berikut:
a.subjek yang berminat dan sudah mempunyai usaha tersendiri:
P(SH) : “apakah kamu berminat untuk mempunyai usaha sendiri?”
S (IB) : “iya saya berminat, dan sudah mempunyai usaha sendiri”
P(SH) : “usaha apa yang kamu bangun?”
S (IB) : “banyak, saya pernah buka usaha kuliner, baju trift dan sekarang buka usaha jajanan”
P(SH) : “apa dampak yang kamu rasakan setelah melakukan usaha ?”
S (IB) : “Dampak positifnya banyak banget sih , saya bisa belajar mengatur keuangan, bisa mebeli apa yang saya mau tanpa meminta sama orang tua , saya juga tau bagaimana cara melayani konsumen dengan baik tetapi Dampak negartifnya tidak bisa mengatur waktu dengan baik”
P(SH) : “bagaimana tanggapanmu mengenai pelajar yang mempunyai usaha ?”
S (IB) : “Baik sih dan bangga karena diumur yang masih mudah sudah berani melakukan usaha yang dimana usaha tidak semudah yang dibayangkan”
P(SH) : “usahamu dilakukan secara online atau offline? “
S (IB): “awal- awal saya melalukannya secara online untuk menarik peminat dan mempemudah juga memasarkan dagangan, tetapi sekrang saya juga membuka secara offline dirumah”
P(SH) : “lebih banyak mana keuntungan hasil menjual offline atau online ?”
S (IB): “lebih banyak dionline sih, sekrang banyak orang yang mageran soalnya. Hehehe”
Dari hasil wawancara dapat diketahui subjek sudah banyak melakukan berbagai usaha, dan juga mendapatkan banyak manfaat yang dirasakan dalam melakukan usaha, subjek juga berpendapat bahwa lebih banyak keuntungan dari berwirausaha dengan online dibanding offlline
b.Subjek yang tidak berminat melakukan usaha
P(SH) : “apakah kamu berminat untuk mempunyai usaha sendiri?
S (IB) : “nggak terlalu “
P(SH) : “kenapa kamu tidak berminat?”
S (IB) : “Tidak ada modal sama tidak akan menjamin kehidupan lama, bisa jadi beberpa tahun kedepan bakal gagal dan bangkrut.”
Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa subjek tidak terlalu berminat dalam melakukan usaha karena butuh modal yang besar dan penghasilan tidak menjamin dalam waktu yang lama.
Kesimpulan
Berdasakan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa sekarang banyak yang berminat dalam berwirausaha dan sudah banyak juga yang mempunyai usaha sendiri. Mindset berwirausaha adalah jalan terakhir untuk mencari pengasilan kini berubah menjadi sebuah kegiatan yang banyak dilakkuan. Berwirausaha mempunyai banyak manfaat dan menguntugkan yang bisa diambil salah satunya adalah membantu penghasilan orang tua dengan pengahsilan sendiri, bisa mengatur keuangan dan masih banyak. Dibalik banyak manfaat dalam berwirausaha juga terdapat dampak negatfinya, yaitu membutuhkan modal yang besar apalagi bagi pelajar yang masih menjadi tanggungan orang tua serta berwirausah tidak menjamin akan bertahan dalam waktu yang lama.
Salah satu cara agar menguntungkan dalam berwirausaha adalah memasarkannya dengan menggunakan media sosial, karena lebih mudah dilakukan di manapun dan kapanpun, serta jaringan yang luas akan membuat produk akan lebih dikenal banyak orang dan banyak yang dicari apalagi bagi pelajar di pulau terpencil seperti Bawean akan lebih banyak peminat karena jangkauan dari luar pulau terbatas sehingga konsumen akan lebih memilih mmebli produk yang mudah terjangkau.
Saran dalam berwirausaha adalah adanya motivasi yang kuat dari dalam diri, jangan pernah takut mencoba dan gagal, dan sisihkan uang untuk kehidupan yang akan datang. Dan untuk pelajar yang ingin berwirausaha di usahakan mempelajari dan berlatih untuk berwirausaha agar bisa mendalami lagi dalam duania bisnis.
Refrensi
Indriyatni, L. (2013). Dalam Menumbuhkan Minat Mahasiswa Untuk Berwirausaha (Studi Kasus pada Mahasiswa STIE PELITA NUSANTARA SEMARANG ) Lies Indriyatni *). Fokus Ekonomi, 8(1), 52–59
Kartajaya, Hermawan. 2008. New Wave Marketing. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Hutama
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta
Sumerta, I. K., Widyagoca, I. G. P. A., & Meryawan, I. W. (2019). Online Consumer Behavior on Using Social Media on E-Commerce, based on the AISAS Model Approach. Case Study; Bukalapak, Tokopedia and Blili.com. International Journal of Advanced Trends in Computer Science and Engineering (IJATCE)., 8(1.5), 234–242.
Thrikawala, S. (2011). The determinants of entrepreneurial intention among academics in Sri Lanka. International Proceedings of Economics Development & Research, 4, p454-468
0 Comments