Teknologi Baru Dalam Bidang Pendidikan 

Uploaded by ZakaFahmi

May 8, 2023

Teknologi Baru Dalam Bidang Pendidikan 

Oleh : Donyawan Maigoda

Teknologi baru telah mengubah berbagai aspek kehidupan kita, termasuk bidang pendidikan. Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia. Selama bertahun-tahun, pendidikan telah mengalami perubahan yang signifikan dalam hal metode pengajaran dan teknologi yang digunakan. Teknologi terus berkembang dan mengubah cara kita belajar dan mengajar. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang teknologi baru dalam bidang pendidikan yang telah mengubah cara kita belajar. Dengan teknologi baru ini, diharapkan siswa akan memiliki pengalaman belajar yang lebih menarik dan interaktif serta guru dapat memberikan pengajaran yang lebih efektif dan efisien. Mari kita simak bersama-sama! 

  1. Pembelajaran berbasis game 

Pembelajaran berbasis game (game-based learning) merupakan pendekatan pembelajaran yang menggunakan elemen permainan untuk meningkatkan motivasi dan interaksi dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran berbasis game, siswa akan diberikan tantangan atau misi untuk diselesaikan dalam konteks pembelajaran. Konsep ini digunakan untuk membantu siswa memahami materi pelajaran secara lebih efektif, meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran, serta meningkatkan pemahaman konsep dan penerapan mereka dalam situasi kehidupan nyata. 

Salah satu contoh pembelajaran berbasis game adalah aplikasi Duolingo yang digunakan untuk mempelajari bahasa asing. Dalam aplikasi ini, siswa diajak untuk menyelesaikan tantangan dan misi berbahasa yang menggunakan teknologi voice recognition untuk mengevaluasi pengucapan siswa. Dengan elemen permainan yang disajikan, siswa akan lebih termotivasi untuk terus belajar dan meningkatkan kemampuan bahasa mereka. Selain itu, game-based learning juga dapat diadaptasi ke berbagai mata pelajaran, seperti matematika, sains, dan sejarah, sehingga memungkinkan siswa untuk belajar dengan cara yang lebih interaktif dan menyenangkan. 

  1. Pembelajaran berbasis kecerdasan buatan 
Baca juga :   Bagaimana Nasib Smartphone 20 tahun kedepan : Hilang atau Terus Berkembang?

Kecerdasan Buatan (AI) adalah teknologi yang mengembangkan kemampuan mesin untuk melakukan tugas-tugas yang membutuhkan pemikiran dan penalaran manusia. Dalam bidang pendidikan, AI dapat digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa melalui pembelajaran adaptif. Pembelajaran adaptif adalah metode pembelajaran yang dapat menyesuaikan materi dan metode pengajaran dengan kemampuan dan kebutuhan siswa secara individu. Dengan menggunakan teknologi AI, sistem pembelajaran adaptif dapat mengumpulkan data mengenai kemampuan belajar siswa, sehingga dapat memberikan materi yang sesuai dan metode pengajaran yang paling efektif untuk setiap individu. 

Selain itu, AI juga dapat digunakan dalam pembuatan soal ujian. Dengan menggunakan algoritma yang dikembangkan oleh AI, sistem ini dapat menyesuaikan tingkat kesulitan soal dengan kemampuan belajar siswa. Hal ini dapat membantu mencegah siswa yang lebih

unggul dalam kemampuan belajar tidak merasa bosan dengan soal yang terlalu mudah, atau sebaliknya, siswa yang lebih lemah tidak merasa terlalu tertekan dengan soal yang terlalu sulit. Teknologi AI juga dapat membantu dalam penilaian otomatis, sehingga guru dapat menghemat waktu dalam memberikan feedback kepada siswa. 

  1. Pembelajaran berbasis virtual dan augmented reality 

Pembelajaran berbasis virtual dan augmented reality (VR dan AR) telah membuka potensi untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan menyenangkan. Dalam pembelajaran berbasis VR, siswa dapat memasuki dunia maya yang dibuat untuk memvisualisasikan konsep-konsep abstrak seperti fisika dan matematika, sehingga memudahkan pemahaman siswa. Dalam pembelajaran berbasis AR, siswa dapat menggunakan aplikasi atau perangkat lunak untuk menampilkan objek virtual di lingkungan nyata, sehingga memungkinkan siswa untuk mempelajari konsep-konsep dengan cara yang lebih interaktif. 

Keuntungan dari penggunaan VR dan AR dalam pembelajaran tidak hanya memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif, tetapi juga memungkinkan siswa untuk memvisualisasikan konsep-konsep yang abstrak dengan lebih baik. Dalam pembelajaran berbasis VR dan AR, siswa dapat merasakan sensasi nyata dalam situasi yang sebenarnya tidak mungkin terjadi, seperti melakukan eksperimen kimia atau menjelajahi luar angkasa. Selain itu, VR dan AR juga dapat membantu siswa dengan berbagai kondisi kesehatan, seperti anak-anak yang menderita gangguan spektrum autis, untuk memahami konsep-konsep dengan lebih baik. 

  1. Pembelajaran berbasis cloud computing 
Baca juga :   Teknologi dan Wacana Eternalitas: Sebuah Penjernihan dan Optimisme Menjemput Kematian

Ilustrasi komputasi 

Pembelajaran berbasis cloud computing adalah sebuah pendekatan yang menggunakan layanan komputasi awan untuk menyediakan akses ke sumber daya pendidikan. Layanan ini memungkinkan pengguna untuk mengakses data dan aplikasi melalui internet, tanpa harus menginstal perangkat lunak pada perangkat lokal mereka. Dengan layanan cloud computing, siswa dan guru dapat bekerja sama dan berbagi informasi secara real-time, memungkinkan mereka untuk belajar dan mengajar dari mana saja dan kapan saja. 

Salah satu manfaat utama dari pembelajaran berbasis cloud computing adalah fleksibilitas dan aksesibilitas. Siswa dapat mengakses materi pembelajaran dari perangkat apapun yang terhubung ke internet, seperti smartphone, tablet, atau laptop. Siswa juga dapat bekerja sama dan berbagi informasi dengan mudah melalui layanan cloud computing, memungkinkan mereka untuk terhubung dengan siswa lain dari seluruh dunia. Selain itu, layanan cloud computing juga memungkinkan guru untuk mengelola tugas dan mengirimkan materi pembelajaran dengan mudah, sehingga memudahkan proses pengajaran dan pembelajaran. 

  1. Pembelajaran berbasis internet of things 

Internet of Things (IoT) telah merambah ke berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang pendidikan. IoT dapat memungkinkan siswa dan guru untuk terhubung dengan

sumber daya pendidikan yang lebih banyak dan terjangkau. Dalam pembelajaran berbasis IoT, perangkat seperti sensor dan perangkat lunak akan digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data, serta mengirimkan informasi ke perangkat lain untuk diolah lebih lanjut. 

Salah satu contoh penggunaan IoT dalam pembelajaran adalah pada sistem monitoring kelas. Sistem ini dapat memungkinkan guru untuk mengawasi aktivitas siswa dalam kelas secara real-time. Dengan menggunakan sensor yang dipasang pada peralatan seperti proyektor atau layar komputer, sistem ini dapat melacak ketidakhadiran siswa, interaksi siswa dengan perangkat, dan juga menilai efektivitas dari materi yang disampaikan. 

Baca juga :   Penerapan Teknologi Informasi Pada Sektor Pertanian di Era Society 5.0 by Aulia Putri Zubair

Dalam kesimpulannya, teknologi baru dalam bidang pendidikan telah mengubah cara belajar dan mengajar, memberikan potensi untuk membuat pengalaman belajar lebih menarik, efektif, dan efisien. Namun, penting untuk diingat bahwa teknologi hanyalah alat dan bukan tujuan akhir, sehingga penggunaannya harus bijak dan selaras dengan tujuan pendidikan yang sebenarnya. Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, kita perlu terus mengikuti perkembangan teknologi dan memanfaatkannya dengan baik untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi generasi mendatang.

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *