Dalam sebuah rencana keuangan yang baik, investasi menjadi salah satu komponen penting untuk menjamin masa depan keuangan yang lebih baik. Seiring dengan perkembangan teknologi, kesadaran dan edukasi tentang pentingnya investasi juga semakin dirasakan oleh masyarakat yang diimbangi dengan ketersediaan platform investasi yang mumpuni.
Instrumen investasi ini juga cukup populer di kalangan masyarakat karena cocok untuk investor awam maupun yang sudah berpengalaman. Kemudahan investasi yang ditawarkan oleh reksadana ini juga dipengaruhi oleh peran manajer investasi yang mengelola portofolio investasi para investor sehingga lebih praktis.
Di antara banyaknya pilihan jenis reksadana yang tersedia, reksadana pendapatan tetap adalah salah satu yang cukup banyak dijadikan pilihan investasi. Untuk mengetahui lebih jelas tentang jenis reksadana ini, simak pembahasan lengkapnya di bawah ini ya.
Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap?
Reksadana pendapatan tetap adalah sebuah jenis reksadana yang alokasi dananya sebagian besar ditempatkan pada instrumen obligasi . 80% alokasi dana pada reksadana pendapatan ditempatkan pada instrumen obligasi dan sisanya ke pasar uang.
Reksadana pendapatan tetap memiliki cara kerja sebagai berikut:
- Pihak investor menyerahkan dana investasi ke manajer investasi yang dipilih.
- Manajer investasi kemudian membuat dan menyusun portofolio investasi yang tepat dari dana yang telah disetorkan oleh investor.
- Portofolio investasi yang telah disusun ini berisi instrumen obligasi (surat utang) yang diplih/direkomendasikan oleh manajer investasi untuk dikelola.
- Manajer investasi mengelola portofolio investasi secara berkala supaya mendapatkan keuntungan.
- Pihak investor selanjutnya akan mendapatkan laporan performa portofolio investasi yang dikelola tersebut secara berkala.
Keuntung berinvestasi reksada pendapatan tetap
- Fluktuasi Cukup Stabil: Fluktuasi instrumen investasi pada reksadana pendapatan tetap cenderung stabil karena sebagian besar dana ditempatkan pada instrumen obligasi (surat utang) atau pasar uang.
- Return Kompetitif: Tingkat keuntungan atau imbal hasil yang ditawarkan reksadana pendapatan tetap cukup kompetitif yaitu mulai dari 6-10% per tahun. Tingkat keuntungan dan imbal hasil ini tentunya secara umum lebih besar dari deposito bank dan reksadana pasar uang.
- Fleksibilitas Tinggi: Investasi reksadana pendapatan tetap bisa diperjualbelikan kapan saja. Sebagai investor, kamu juga bisa memilih untuk menjual sebagian atau seluruh dana yang ditempatkan pada portofolio reksadana sesuai dengan kebutuhan.
- Likuiditas Tinggi: Proses pencairan dana pada reksadana pendapatan tetap bisa selesai dalam kurun waktu 4-5 hari kerja yang dihitung setelah penjualan unit reksadana mulai diproses sampai masuk ke rekening. Sehingga, kamu sebagai investor tidak perlu waktu lama untuk menikmati hasil investasi dibandingkan dengan investasi jenis lain atau produk deposito yang umumnya tidak bisa dicairkan kapan saja.
- Keuntungan Bebas Pajak: Semua keuntungan atau imbal hasil yang didapat dari penjualan reksadana pendapatan tetap tidak dipotong pajak apapun dikarenakan reksadana bukan merupakan objek pajak. Sehingga para investor bisa mendapatkan jumlah keuntungan secara penuh dibandingkan dengan produk perbankan atau investasi jenis lain.
- Modal Awal Sangat Terjangkau: Modal awal yang dibutuhkan untuk mulai berinvestasi pada reksadana pendapatan tergolong sangat kecil yaitu mulai dari 10 ribu Rupiah saja, terutama untuk pembelian secara online.
- Aman Diawasi OJK: Seluruh kegiatan pengelolaan dana pada reksadana pendapatan tetap dijamin aman karena sudah diawasi oleh pemerintah lewat Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Resiko reksadana pendapatan tetap
- Wanprestasi Manajer Investasi: Manajer investasi yang dipercayakan untuk mengelola portofolio investasi dinilai tidak kompeten sehingga bisa menyebabkan kerugian. Pada umumnya, hal ini disebabkan karena manajer investasi gagal memenuhi kewajiban yang sudah disetujui di dalam kontrak, sehingga nilai investasi akan cenderung berkurang pada jangka waktu tertentu.
- Risiko Penurunan Nilai Aktiva Bersih (NAB): Aset atau instrumen yang dialokasikan pada portofolio investasi reksadana pendapatan tetap bisa mengalami penurunan yang disebabkan oleh beberapa faktor: Turunnya kinerja emiten/perusahaan. Kondisi ekonomi dan politik yang tidak menentu. Inflasi atau fluktuasi suku bunga acuan. Bencana alam.
- Kerugian Tidak Dijamin Pemerintah: Seluruh kerugian yang dialami investor pada reksadana pendaptan tetap tidak dijamin oleh pemerintah karena reksadana bukan termasuk produk perbankan, melainkan pasar modal. Jadi, apabila terjadi kerugian, tidak akan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) seperti produk perbankan lainnya.
- Risiko Keterlambatan Pembayaran: Risiko dimana manajer investasi sulit mempersiapkan dana yang perlu dibayarkan ke pihak investor saat proses pencairan dana.
- Risiko Pembubaran: Jika sebuah reksadana dinilai memiliki performa yang tidak baik, maka bisa sewaktu-waktu dibubarkan oleh pemerintah.
Daftar Baca
1.Begini cara kerjanya reksa dana
2.Cara kerja reksadana pendapatan tetap yang harus anda ketahui
0 Comments