REVUM (REVOLUSI UMKM): INOVASI APLIKASI TERINTEGRASI IOT DAN BERBASIS PSAK SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN PEMULIHAN EKONOMI PADA ERA PANDEMI MELALUI UMKM YANG BERDAYA SAING BERSAMA MAHASISWA
Disusun oleh: Fatimah Zahro Jaelani_Universitas Terbuka
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara yang membutuhkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi untuk menciptakan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara merata. Meningkat atau menurunnya perekonomian Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya adalah keterlibatan UMKM. UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) merupakan kegiatan usaha perdagangan yang dikelola oleh perorangan yang merujuk pada usaha ekonomi produktif dengan kriteria yang telah ditetapkan pada Undang-Undang (UU No 20 Tahun 2008). UMKM mempunyai peranan penting dalam perkembangan perekonomian nasional dan penyerapan tenaga kerja, mendominasi unit usaha hingga 99,9% dari total 57,89 juta. (Yunita, Bank Indonesia). Disebut sebagai penggerak ekonomi bangsa karena berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja, produk dosmetik bruto sampai ekspor. Namun, pada tahun 2020 Indonesia terpapar kasus covid-19 banyak permasalahan ekonomi yang muncul ditengah masyarakat. Masalah tersebut berdampak ketika pemerintahan membuat kebijakan lockdown, work from home (wfh), social distancing, sampai saat ini masa new normal. Kasus covid-19 di Indonesia, telah melemahkan kegiatan ekonomi pada lingkungan masyarakat. Dampaknya perekonomian terganggu. Hal ini juga berdampak pada UMKM berdasarkan survei komunitas dalam satu tahun mengalami pandemi terdapat keterangan bahwa UMKM berpotensi kebangkrutan dan sudah bangkrut 40%.
Menurut data asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) M. Ikhsan Ingratubun mengatakan bahwa selama setahun terakhir pandemi, puluhan juta usaha mikro, kecil dan menengah atau UMKM gulung tikar, bahkan hampir 30 juta UMKM bangkrut. Ikhsan juga memaparkan berdasarkan survei Bank Indonesia pada bulan Maret 2021, UMKM sebanyak 87,5% terdampak akibat pandemi dan 93,3% pelaku usaha sektor tersebut merasakan dampak penurunan omzet penjualan. Lalu dari survei itu menyebut, 12,5% UMKM ternyata tidak terdampak dan ada 27,6% unit usaha itu justru mengalami peningkatan (omzet) saat pandemi. Akumindo menghimpun cara atau langkah tepat yang dilakukan
UMKM dalam upaya mempertahankan bisnisnya di tengah ganasnya pandemi. Poin terpenting adalah transformasi usaha. Salah satu transformasi utama adalah memasarkan produk dari offline menjadi online atau digital. Bahkan sebanyak 15 juta lebih produk pemasaran UMKM telah berada di marketplace. Akan tetapi masih banyak UMKM yang gagap teknologi (gaptek). Gagap teknologi atau gaptek adalah sebutan untuk orang pribadi yang tidak mengetahui terkait kemajuan teknologi dan tidak mengoperasikan.
Gambar 1. Grafik perbandingan UMKM Gaptek dengan UMKM Digital 2020- Oktober 2021
Sumber: Data diolah Penulis
Dilansir dari data Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia dalam tahun 2021 akhir masih terdapat sebanyak 47 juta UMKM yang masih gagap teknologi.Padahal sebagai pelaku UMKM teknologi mempunyai berbagai manfaat, seperti untuk memasarkan produk, memudahkan dalam proses produktivitas pelaku, mengenalkan produk ke masyarakat luas dan mengatur laporan keuangan secara cepat. Akan tetapi, bagaimana pelaku UMKM agar tidak gaptek. Salah satu solusi yang pernah dituliskan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Paripurna bahwa peran mahasiswa dalam pengembangan UMKM mempunyai kedudukan penting. Mahasiswa sebagai generasi muda dapat membuat wujud nyata untuk memberikan ilmu kewirausahaan. Bukan hanya berupa teori namun juga dalam pengaplikasikannya mulai dari memberikan pengetahuan pemasaran yang baik melalui marketplace serta promosi melalui media sosial termasuk tentang cara pembayaran dan penarikan uang digital, mengadakan webinar pengembangan kreativitas di era pandemi, mengadakan forum antar pelaku usaha dan investor dan mencintai produk negeri.
Dalam meningkatkan perekonomian UMKM pemerintahan juga turut andil, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah melakukan berbagai program seperti intensif dukungan bagi UMKM melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada tahun 2020 sebesar Rp 112,84 triliun telah dinikmati oleh lebih dari 30 juta UMKM, dan dilanjutkan di tahun 2021 sebesar Rp 121,90 triliun. Program PEN untuk mendukung UMKM pada tahun 2020 tercatat telah berhasil menjadi bantalan dukungan bagi dunia usaha dalam masa pandemi. Bahkan pihak swasta pun turut andil dalam peningkatan UMKM melalui program yang dilakukan dengan kolaborasi bersama pemerintah seperti pembinaan, pelatihan, pembiayaan khususnya Kredit Usaha Rakyat dan program Sampoerna Retail Community (SRC). Pembinaan UMKM yang diberikan kepada anggota SRC meliputi edukasi penataan toko dan manajemen keuangan, pengembangan bisnis, dukungan bagi produk UMKM di komunitas “Pojok Lokal”, hingga literasi digital lewat aplikasi Ayo SRC. Pada tahun 2021 akhir program SRC telah menjangkau lebih dari 160.000 toko kelontong di seluruh Indonesia.
PEMBAHASAN
Berkaitan dengan latar belakang masalah dan upaya berbagai pihak dalam meningkatkan pendapatan UMKM dengan memaksimalkan teknologi pada Era Pandemi. Solusi yang perlu diberikan adalah bentuk media edukasi kepada UMKM yang dapat memberikan dampak secara langsung dengan mengajak para mahasiswa dalam mendukung dan meningkatkan perekonomian. Media edukasi dapat berupa platform yang menghubungkan antara UMKM yang akan berkolaborasi dengan mahasiswa, dalam hal tersebut platform berupa aplikasi edukasi dalam smartphone dapat menjadi solusi terkait masalah yang telah dibahas. Aplikasi Edukasi yang dimaksud dapat menjadi tempat UMKM mencari ilmu dan permodalan, dan adanya pembinaan dan pelatihan yang berkolaborasi dengan mahasiswa. Sehingga setiap mahasiswa atau mentor yang akan membina satu UMKM hingga lebih berkembang dalam bidang teknologi hingga meningkatkan omzet. Menilik dari hal tersebut, penulis memiliki inovasi yang dituangkan dalam esai dengan judul “REVUM (REVOLUSI UMKM): INOVASI
APLIKASI TERINTEGRASI IOT DAN BERBASIS PSAK SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN PEMULIHAN EKONOMI PADA ERA PANDEMI MELALUI UMKM YANG BERDAYA SAING BERSAMA MAHASISWA” Esai ini
bertujuan untuk mengetahui potensi aplikasi edukasi dalam mengedukasi dan meningkatkan daya saing UMKM dengan kerjasama para mahasiswa.
Gambar 2. Tampilan Aplikasi REVUM Sumber: Penulis
REVUM (REVOLUSI UMKM) merupakan aplikasi yang berbasis Internet of Things (IoT) atau diakses dengan internet. Aplikasi berbasis internet dapat mempermudah peningkatan mutu dan kualitas secara berkala. Dilengkapi dengan sistem Smart Factory dimana alur data akan berjalan dengan lebih stabil untuk para penggerak bisnis. Dalam fitur Laporan Keuangan sudah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) maka proses penyajian informasi keuangan menjadi lebih terstruktur dan sesuai standar. Selain itu, dalam aplikasi REVUM tersedia materi pembelajaran terkait digital marketing agar membantu UMKM. Dengan adanya Aplikasi REVUM, UMKM akan menikmati pertambahan koneksi, transparansi dalam laporan keuangan, optimalisasi usaha dan mendapatkan informasi yang berjalan dengan cepat. Selain itu, penulis telah menganalisis Strength, Weakness, Opportunity, and Threat (SWOT) terlampir pada Lampiran 2.
Alur penggunaan Aplikasi REVUM mudah dipahami oleh masyarakat khususnya UMKM dapat dilihat pada Lampiran 1. Dalam penggunaan aplikasi edukasi adapun fitur-fitur yang perlu diperhatikan pengguna sebagai berikut:
- Tampilan Utama, dalam fitur tersebut menampilkan logo aplikasi REVUM, yang memiliki makna semua pihak perlu berkontribusi dan makna dari warna logo adalah aplikasi yang dapat membuat keberhasilan dengan proses yang optimis.
- Tampilan Masuk, untuk pengguna yang telah terdaftar dapat memasukkan username dan password, untuk pengguna baru dapat mendaftarkan diri terlebih dahulu pada kalimat “daftar disini”.
- Tampilan Daftar disini, menampilkan persyaratan pendaftaran dan pada kolom sebagai, pengguna dapat memilih antara UMKM atau mahasiswa. Untuk langkah pendaftaran selanjutnya, akan dihubungi oleh pihak REVUM.
- Tampilan Fitur Utama, menampilkan lima fitur utama dalam aplikasi REVUM yakni, fitur mentor, fitur materi video, fitur materi summary, fitur materi summary, fitur keuangan usaha dan fitur diskusi.
- Tampilan Fitur Mentor, pada fitur ini berguna untuk menghubungkan satu UMKM dengan satu mentor. Mentor adalah para mahasiswa yang memiliki minat dalam mendukung UMKM dalam aspek digitalisasi dan berkontribusi langsung untuk meningkatkan perekonomian.
- Tampilan Fitur Materi Video, pada fitur ini menampilkan materi berupa video dengan pembahasan seperti optimalisasi aplikasi shopee food, gofood, dan grabfood. Selain materi tersebut, tersedia materi memaksimalkan digitalisasi, pengelolaan keuangan usaha yang efektif, dan materi-materi video lainnya yang membahas terkait peningkatan penjualan UMKM.
- Tampilan Fitur Materi Summary, selain materi video, aplikasi REVUM menyediakan materi summary berupa pdf yang dapat dibaca lebih jelas oleh para UMKM. Selain itu, fitur ini juga memiliki topik materi yang sama dengan materi video tetapi isi dalam materi summary lebih rinci.
- Tampilan Fitur Keuangan Usaha, pada fitur ini terdapat lima bagian utama yakni pengeluaran dan pemasukan kas usaha, aset tetap yang merekap aset tetap milik UMKM dan penyusutan aset tetap tersebut, pendanaan untuk UMKM yang mencari info pendanaan dari berbagai pihak, dan bagian akhir adalah laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas UMKM.
- Tampilan Fitur Diskusi UMKM, berguna untuk menyatukan komunitas UMKM dalam bersinergi dan tempat diskusi terkait isu – isu terbaru UMKM. Selain itu, adanya grup ini
Adapun road map atau keberlanjutan dari aplikasi REVUM yaitu, penulis merencanakan untuk mulai menjalankan inovasi pada bulan Juli, 2022. Pada bulan Juli 2022, penulis merencanakan untuk memulai kajian awal dan solusi termasuk dalam penyusunan konten. Pada bulan Agustus 2022, akan dilakukan pengembangan (coding) aplikasi oleh ahli IT. Pada bulan September 2022, dilakukan pengujian validasi oleh ahli media maupun ahli konten. Pada bulan Januari 2023 penulis melakukan sosialisasi aplikasi dan dilakukan promotor aplikasi oleh beberapa media dengan tujuan untuk memperkenalkan aplikasi kepada masyarakat luas khususnya para UMKM dan mahasiswa.
PENUTUP
Rendahnya pemahaman UMKM terkait teknologi atau yang gagap teknologi (gaptek) dan adanya COVID-19 di Indonesia. Berbagai pihak seperti Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan berbagai pihak swasta yang melakukan berbagai cara agar tidak terjadinya penurunan ekonomi, dimana UMKM sangat berperan penting pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, aplikasi edukatif REVUM dapat menjawab permasalahan penurunan omzet UMKM dan rendahnya pemahaman UMKM terkait teknologi. Aplikasi edukatif ini mengajak generasi muda seperti mahasiswa turut andil dalam berperan penting meningkatkan perekonomian Indonesia dalam memberikan pembinaan teknologi dan pemahaman terkait berjualan secara efektif agar dapat meningkatkan penjualan UMKM di kala Pandemi. Dalam aplikasi REVUM memfasilitasi satu UMKM akan dibina oleh
satu mentor seorang mahasiswa yang ahli dalam bidangnya, sehingga harapannya para mentor dapat lebih dekat dengan UMKM terkait masalah-masalah yang saling berbeda antara satu UMKM dengan UMKM lainnya. Penulis berharap dengan adanya aplikasi edukatif REVUM, UMKM dan para mahasiswa dapat berkolaborasi dalam meningkatkan perekonomian Indonesia di Era Pandemi. Penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan karya esai ini masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi penulisan ataupun gagasan, seperti pepatah bijak mengatakan “tak ada gading yang tak retak”, tak ada pula karya yang sempurna, akhir kata penulis berharap gagasan ini agar segera direalisasikan dan bermanfaat bagi UMKM di Indonesia.
Lampiran 1. Alur Penggunaan Aplikasi REVUM
0 Comments