SISI GELAP MEDIA SOSIAL: MENJELAJAHI EFEK NEGATIF PLATFORM ONLINE TERHADAP KESEHATAN MENTAL DAN KESEJAHTERAAN

Uploaded by ZakaFahmi

March 23, 2023

SISI GELAP MEDIA SOSIAL: MENJELAJAHI EFEK NEGATIF PLATFORM ONLINE TERHADAP KESEHATAN MENTAL DAN KESEJAHTERAAN

Erma Suyatni

Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya

erma.suyatni85@gmail.com

 

ABSTRAK

Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Namun, sisi gelap dari platform online ini adalah efek negatif yang mereka miliki pada kesehatan mental dan kesejahteraan penggunanya. Artikel ini akan membahas efek negatif media sosial terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan, serta faktor-faktor yang berkontribusi pada dampak ini. Dalam penelitian ini, kami melakukan analisis sistematis literatur terhadap artikel-artikel yang relevan dengan topik ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media sosial secara berlebihan dapat menyebabkan kecemasan, depresi, kesepian, serta penurunan kualitas tidur. Faktor-faktor yang berkontribusi pada efek negatif ini termasuk penggunaan media sosial untuk membandingkan diri dengan orang lain, cyberbullying, dan adiksi media sosial. Kesimpulannya, penggunaan media sosial yang tidak terkontrol dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan kesejahteraan. Oleh karena itu, penting untuk membatasi penggunaan media sosial dan memperhatikan faktor-faktor yang dapat memperburuk dampak negatifnya.

Kata Kunci : Sisi Gelap Media Sosial, Kesehatan Mental, dan Cyberbullying

 

PENDAHULUAN

 

Media sosial telah menjadi bagian penting dalam kehidupan kita saat ini. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah pengguna media sosial telah meningkat pesat, dan platform online seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan TikTok menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Media sosial memungkinkan kita untuk terhubung dengan orang lain, berbagi informasi, membangun jejaring, dan mengakses berbagai macam konten. Penggunaan  internet  tampaknya  terkait  dengan  pengurangan kontak  tatap  muka,  peningkatan  isolasi  sosial,  stres,  depresi  dan  kurang  tidur. Itu  juga diklaim   untuk   memfasilitasi   perilaku   ofensif   dan   berbahaya,   bisa   dibilang   merugikan kesehatan  mental. Oleh karena itu, muncul keprihatinan jumlah  waktu  yang  dihabiskan kaum  muda  untuk  online dan dampak negatif media sosial pada kesehatan mental dan kesejahteraan. 

Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, dan kesepian. Selain itu, platform online sering memicu kompetisi sosial yang tidak sehat, mempengaruhi self-esteem, dan merangsang perilaku buruk, seperti kecanduan dan isolasi sosial.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sisi gelap media sosial dan membahas efek negatif platform online pada kesehatan mental dan kesejahteraan. Dalam proses ini, kita juga akan mengeksplorasi bagaimana pengguna media sosial dapat melindungi diri mereka sendiri dari efek negatif ini dan memanfaatkan platform online secara positif.

 

METODE PENELITIAN

 

Untuk mengeksplorasi dampak negatif media sosial pada kesehatan mental dan kesejahteraan, kami melakukan analisis sistematis literatur terhadap artikel-artikel yang relevan dengan topik ini. Kami menggunakan beberapa basis data seperti Google Scholar, PubMed, dan ScienceDirect untuk mencari artikel-artikel yang relevan. Kami mempertimbangkan artikel-artikel yang diterbitkan dalam rentang waktu 2010-2022, dan hanya memilih artikel-artikel yang memenuhi kriteria inklusi kami. Kriteria inklusi kami adalah artikel-artikel yang membahas dampak negatif media sosial pada kesehatan mental dan kesejahteraan. Kami mengevaluasi artikel-artikel ini dengan menggunakan kriteria kualitas yang ketat untuk memastikan validitas dan reliabilitas hasil penelitian.

 

HASIL PENELITIAN

BAGIAN 1: MEDIA SOSIAL DAN KESEHATAN MENTAL

  • Definisi Kesehatan Mental

Kesehatan mental merujuk pada keadaan kesejahteraan psikologis seseorang. Ini meliputi kemampuan individu untuk merespons secara positif terhadap tekanan, mengatasi tantangan kehidupan sehari-hari, dan mempertahankan hubungan yang positif dengan orang lain. Kesehatan mental juga mencakup kemampuan untuk berpikir, belajar, dan menghadapi emosi, serta mempertahankan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan. 

Kesehatan mental bukan hanya sekedar ketiadaan gangguan atau penyakit mental. Namun, kesehatan mental juga melibatkan kemampuan untuk tumbuh dan berkembang secara pribadi, memiliki kesejahteraan yang memadai, dan mampu memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitar. Kesehatan mental yang baik juga dapat membantu individu untuk meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan, baik itu dalam hal kebahagiaan, kinerja, maupun hubungan sosial.

Baca juga :   Cara Mendaftar Google News dan Strategi untuk Mendapatkan Peringkat Tinggi

Kesehatan mental dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk faktor biologis, lingkungan, dan sosial. Karena itu, penting untuk menjaga kesehatan mental dengan melakukan kegiatan yang menyenangkan, menjaga hubungan sosial yang positif, dan mengambil tindakan untuk mengurangi stres dan tekanan yang dirasakan. Jika seseorang mengalami masalah kesehatan mental, maka penting untuk mencari bantuan profesional, seperti terapis atau psikiater, untuk membantu mengatasi masalah tersebut.

  • Media Sosial dan Kesejahteraan Mental

Media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan modern. Mereka memungkinkan individu untuk terhubung dengan orang lain, mendapatkan informasi, berbagi pemikiran dan pengalaman, serta membangun jaringan sosial yang luas. Namun, penggunaan media sosial yang berlebihan dan tidak terkendali juga dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan mental individu. Beberapa dampak negatif media sosial pada kesehatan mental meliputi:

  • Rasa cemas dan stres: Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat meningkatkan rasa cemas dan stres pada individu, terutama jika mereka terlalu sering membandingkan diri dengan orang lain atau terpapar konten yang negatif.
  • Gangguan tidur: Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat mengganggu pola tidur individu, terutama jika mereka menghabiskan waktu yang terlalu lama untuk memeriksa akun media sosial mereka di malam hari.

  • Isolasi sosial: Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan isolasi sosial dan merusak hubungan interpersonal individu dengan orang lain.
  • Perasaan rendah diri: Paparan terus-menerus terhadap gambar dan postingan yang sempurna di media sosial dapat menyebabkan perasaan rendah diri pada individu, terutama jika mereka merasa tidak dapat mencapai standar yang sama.
  • Ketergantungan: Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan ketergantungan pada platform tersebut dan membuat individu sulit untuk melepaskan diri dari pengaruhnya.

  • FOMO (Fear of Missing Out) dan Kesehatan Mental

FOMO, atau Fear of Missing Out, merujuk pada perasaan ketakutan atau kecemasan bahwa seseorang akan melewatkan pengalaman atau kesempatan yang menyenangkan atau penting jika mereka tidak terus memantau media sosial atau tidak hadir dalam suatu acara atau kegiatan tertentu. FOMO umumnya muncul ketika seseorang melihat postingan dari teman-teman atau kenalan di media sosial yang menunjukkan bahwa mereka sedang melakukan sesuatu yang menyenangkan atau penting.

FOMO dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan mental seseorang, terutama jika mereka terus-menerus merasa perlu untuk memantau media sosial mereka dan berpartisipasi dalam kegiatan atau acara tertentu untuk menghindari perasaan melewatkan sesuatu yang penting. Beberapa dampak negatif FOMO pada kesehatan mental meliputi:

  1. Rasa cemas dan stres: FOMO dapat meningkatkan rasa cemas dan stres pada individu, terutama jika mereka merasa terus-menerus perlu untuk memantau media sosial mereka dan berpartisipasi dalam kegiatan atau acara tertentu.
  2. Rendah diri: FOMO dapat membuat seseorang merasa tidak cukup baik atau ketinggalan jaman jika mereka tidak berpartisipasi dalam kegiatan atau acara tertentu yang terlihat penting di media sosial.
  3. Isolasi sosial: FOMO dapat menyebabkan seseorang menghindari interaksi sosial dengan orang lain karena merasa terus-menerus harus terlibat dalam kegiatan atau acara tertentu.
  4. Gangguan tidur: FOMO dapat mengganggu pola tidur seseorang karena mereka cenderung terus-menerus memeriksa media sosial mereka untuk memastikan bahwa mereka tidak melewatkan sesuatu yang penting.

  • Cyberbullying dan Pengaruhnya pada Kesehatan Mental

Cyberbullying adalah bentuk pelecehan atau intimidasi yang terjadi melalui platform online seperti media sosial, email, pesan instan, atau aplikasi permainan. Cyberbullying dapat dilakukan oleh satu individu atau sekelompok orang dan dapat berupa ancaman, penghinaan, dan penyebaran informasi pribadi yang tidak pantas. Cyberbullying dapat memiliki efek yang merugikan pada kesehatan mental korban, termasuk:

Baca juga :   MENGEMBANGKAN INOVASI MELALUI LABORATORIUM INOVASI BAGI PEMERINTAH DAERAH

 

  1. Kecemasan dan Depresi: Korban cyberbullying dapat mengalami kecemasan dan depresi yang parah, terutama jika pelecehan tersebut berlangsung dalam waktu yang lama dan tidak ditangani dengan baik. Hal ini dapat mengganggu kemampuan korban untuk berfungsi dengan baik dalam kehidupan sehari-hari dan menimbulkan perasaan rendah diri.
  2. Perubahan perilaku: Korban cyberbullying dapat mengalami perubahan perilaku seperti isolasi sosial, kehilangan minat pada kegiatan yang biasa mereka nikmati, dan bahkan berpikir untuk melakukan bunuh diri.
  3. Gangguan Makan: Korban cyberbullying dapat mengalami gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia akibat tekanan psikologis yang dialami.
  4. Gangguan Tidur: Korban cyberbullying juga dapat mengalami gangguan tidur seperti insomnia, terutama jika mereka terus-menerus memikirkan pelecehan yang mereka alami.
  5. Gangguan Konsentrasi: Korban cyberbullying dapat mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi dan memusatkan perhatian pada tugas-tugas tertentu.

 

BAGIAN 2: MEDIA SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN

 

Kesejahteraan dapat didefinisikan sebagai keadaan dimana individu merasa bahagia, sehat secara fisik dan mental, serta memiliki kepuasan hidup secara keseluruhan. Kesejahteraan juga meliputi kemampuan individu untuk mengatasi tantangan kehidupan dan mempertahankan hubungan yang positif dengan orang lain, serta mampu mencapai tujuan dan merasa bermakna dalam hidup. Kesejahteraan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kesehatan fisik, keseimbangan emosional, hubungan sosial, dan kepuasan kerja. Kesejahteraan merupakan tujuan akhir dari banyak upaya pembangunan manusia dan menjadi fokus dari berbagai program kesejahteraan masyarakat.

Media sosial dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesejahteraan seseorang, baik secara positif maupun negatif. Di satu sisi, media sosial dapat membantu meningkatkan koneksi sosial, memungkinkan orang untuk terhubung dengan teman-teman dan keluarga yang jauh, serta memperluas jaringan sosial mereka. Namun, di sisi lain, penggunaan media sosial yang berlebihan atau tidak sehat dapat berdampak negatif pada kesejahteraan seseorang.

Beberapa dampak negatif penggunaan media sosial pada kesejahteraan mental dan fisik meliputi:

  1. Rasa cemas dan stres: Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan rasa cemas dan stres pada individu, terutama jika mereka merasa terus-menerus perlu untuk memperhatikan dan merespons postingan orang lain.
  2. Rendah diri: Media sosial dapat meningkatkan perasaan tidak aman dan rendah diri pada individu karena mereka cenderung membandingkan kehidupan mereka dengan kehidupan orang lain yang terlihat lebih sempurna di media sosial.
  3. Gangguan tidur: Penggunaan media sosial sebelum tidur atau di tengah malam dapat mengganggu pola tidur seseorang, sehingga mengurangi kualitas tidur dan dapat mempengaruhi kesejahteraan fisik dan mental.
  4. Ketergantungan: Media sosial dapat menjadi kecanduan dan memicu perilaku ketergantungan pada individu, sehingga mengganggu produktivitas dan keseimbangan kehidupan mereka.

 

BAGIAN 3: CARA MELINDUNGI DIRI DARI EFEK NEGATIF MEDIA SOSIAL DAN MEMANFAATKAN MEDIA SOSIAL SECARA POSITIF

Ada beberapa cara pengguna media sosial dapat melindungi diri dari efek negatif dan memanfaatkan platform online secara positif, antara lain:

  1. Batasi waktu penggunaan media sosial: Tentukan batas waktu penggunaan media sosial dan patuhi batasan tersebut. Terlalu lama menggunakan media sosial dapat menyebabkan rasa cemas, stres, dan gangguan tidur.
  2. Kurangi penggunaan media sosial sebelum tidur: Hindari penggunaan media sosial sebelum tidur atau di tengah malam. Ini dapat mengganggu pola tidur dan mempengaruhi kesehatan fisik dan mental.
  3. Berinteraksi dengan teman-teman dan keluarga secara langsung: Jadwalkan waktu untuk bertemu dengan teman-teman dan keluarga secara langsung. Berinteraksi secara langsung dapat meningkatkan koneksi sosial dan kesejahteraan mental.
  4. Kurangi membandingkan diri dengan orang lain: Jangan membandingkan hidup Anda dengan kehidupan orang lain di media sosial. Setiap orang memiliki perjuangan dan tantangan masing-masing, dan media sosial hanya menunjukkan highlight reel dari kehidupan seseorang.
  5. Pilih konten yang positif dan bermanfaat: Pilih konten yang positif dan bermanfaat, seperti tips kesehatan, motivasi, dan kegiatan yang menginspirasi. Hindari konten yang negatif atau memicu perasaan cemas atau tidak aman.
  6. Kelola pengaturan privasi: Pastikan untuk mengelola pengaturan privasi di akun media sosial Anda untuk melindungi diri dari kebocoran data pribadi atau pelecehan online.
  7. Gunakan media sosial untuk meningkatkan koneksi sosial: Gunakan media sosial untuk terhubung dengan teman-teman dan keluarga yang jauh, dan untuk memperluas jaringan sosial Anda. Ini dapat meningkatkan kesejahteraan sosial dan emosional.
  8. Berhenti mengikuti akun yang tidak positif: Berhenti mengikuti akun yang tidak positif atau memicu perasaan cemas atau tidak aman. Pilih akun yang memberikan inspirasi dan kebahagiaan pada Anda.
  9. Carilah dukungan: Jangan ragu untuk mencari dukungan dari keluarga, teman-teman, atau profesional kesehatan mental jika Anda merasa terganggu oleh efek negatif penggunaan media sosial pada kesejahteraan Anda.
Baca juga :   Teknologi, Globalisasi dan Literasi By : Rika Friskasari

 

PENUTUP

 

KESIMPULAN

 

Dalam kesimpulannya, kita dapat menyimpulkan bahwa media sosial memiliki sisi gelap yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan kesejahteraan. Cyberbullying, FOMO, pengaruh penggunaan media sosial yang berlebihan, dan adiksi media sosial adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan mental dan kesejahteraan.

Namun demikian, pengguna media sosial dapat melindungi diri dari efek negatif dan memanfaatkan platform online secara positif dengan cara membatasi penggunaan media sosial, mengurangi membandingkan diri dengan orang lain, memilih konten yang positif dan bermanfaat, mengelola pengaturan privasi, dan menggunakan media sosial untuk meningkatkan koneksi sosial.

Penting untuk diingat bahwa penggunaan media sosial yang bijak dan seimbang dapat membantu meningkatkan koneksi sosial dan kesejahteraan. Namun, ketika penggunaan media sosial berlebihan dan tidak sehat, maka dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan kesejahteraan. Oleh karena itu, penting bagi pengguna media sosial untuk memahami sisi gelap dari platform online dan mengambil tindakan yang tepat untuk melindungi diri dari efek negatifnya.

 

DAFTAR PUSTAKA

Kuss, D. J., & Griffiths, M. D. (2017). “Social networking sites and addiction: Ten lessons learned”. International Journal of Environmental Research and Public Health, 14(3), 311. https://doi.org/10.3390/ijerph14030311

Pantic, I. (2014). “Online social networking and mental health”. Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking, 17(10), 652-657. https://doi.org/10.1089/cyber.2014.0070

Perloff, R. M. (2014). “Social media effects on young women’s body image concerns: Theoretical perspectives and an agenda for research”. Sex Roles, 71(11-12), 363-377. https://doi.org/10.1007/s11199-014-0384-6

Przybylski, A. K., & Weinstein, N. (2017). “A large-scale test of the goldilocks hypothesis: Quantifying the relations between digital-screen use and the mental well-being of adolescents”. Psychological Science, 28(2), 204-215. https://doi.org/10.1177/0956797616678438

Rosen, L. D., Whaling, K., Rab, S., Carrier, L. M., & Cheever, N. A. (2013). “Is Facebook creating “iDisorders”? The link between clinical symptoms of psychiatric disorders and technology use, attitudes and anxiety”. Computers in Human Behavior, 29(3), 1243-1254. https://doi.org/10.1016/j.chb.2012.11.012

Turel, O., & Serenko, A. (2012). “The benefits and dangers of enjoyment with social networking websites”. European Journal of Information Systems, 21(5), 512-528. https://doi.org/10.1057/ejis.2011.56

Vanman, E. J., Baker, R., & Tobin, S. J. (2018). “The burden of online friends: The effects of giving up Facebook on stress and well-being”. Journal of Social Psychology, 158(4), 496-507. https://doi.org/10.1080/00224545.2017.1418400

Wang, P., Chen, C., & Zhu, X. (2018). “The effects of social media on college students”. Journal of Educational Technology Development and Exchange (JETDE), 11(1), 1-14. https://doi.org/10.18785/jetde.1101.01

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *