Fenomena Internet Trolling : Sebuah Degradasi Moral Pada Generasi Zilenial di Tengah Tantangan Bonus Demografi
Aura Sabrina Malika
Email : aurasabrina16@gmail.com
Abstrak
Dewasa ini, teknologi semakin berkembang pesat, mengikutinya merupakan kunci kemajuan dan perubahan setiap orang di berbagai penjuru wilayah yang ada di dunia. Bila tidak mengikuti perubahan teknologi, orang tersebut akan tergerus oleh perubahan zaman. Internet merupakan salah satu bentuk manifestasi dari perkembangan teknologi saat ini. Di satu sisi keberadaan internet dapat memberikan banyak manfaat serta kemudahan bagi manusia dalam mengakses informasi tanpa batas ruang dan waktu. Namun, di sisi lain apabila tidak digunakan secara bijak keberadaan internet membuat kejahatan menjadi lebih mudah terlaksana. Dari kehadiran internet menimbulkan berbagai permasalahan, salah satunya mengakibatkan permasalahan “Internet Trolling”.
Pendahuluan
Pada era saat ini, manusia tidak bisa terlepas dari internet khususnya media sosial, banyak orang yang beranggapan bahwa teman sejati di era saat ini ialah internet seperti media sosial. Sejak kehadirannya manusia dapat dengan mudah berinteraksi dan memberikan informasi kepada orang lain tanpa terhalang oleh jarak, hal tersebut tentunya membuat setiap orang merasa bahwa dengan kehadiran internet ini memberikan banyak manfaat yang tidak bisa dibayangkan pada era-era sebelumnya. Orang yang sukses pada jaman ini ialah orang yang rajin dengan dikelilingi teknologi, karena teknologi khususnya internet telah memanjakan kita dalam segala hal.
Namun, di sisi lain apabila tidak digunakan secara bijak keberadaan internet membuat kejahatan menjadi lebih mudah terlaksana. Pada dasarnya kehadiran internet memberikan banyak manfaat yang salah satunya mempermudah kita dalam melakukan suatu kegiatan yang bernilai positif. Akan tetapi, kemudahan tersebut
dapat mempermudah melakukan kejahatan juga, kejahatan yang dapat memberikan banyak efek negatif kepada banyak orang dalam waktu yang singkat.
Pembahasan
Dari kehadiran internet menimbulkan berbagai permasalahan, salah satunya mengakibatkan permasalahan “Internet Trolling”. Internet trolling merupakan suatu bentuk perilaku yang memiliki sikap menipu, merusak atau mengganggu seseorang di dunia maya seperti media sosial ataupun game online dengan tujuan yang tidak jelas. Orang yang melakukan ini disebut Internet troll. Motivasi Internet trolls biasanya didasarkan oleh rasa bosan, mencari sensasi, balas dendam dan mencari kepuasan. Internet trolls akan merasa senang dan puas ketika berhasil membuat kekacauan orang-orang di dunia maya dan mendapatkan reaksi emosional dari para korbannya.
Internet trolls merupakan salah satu bentuk perilaku yang dapat merugikan orang lain dan dapat memberikan dampak negatif terhadap korbannya. Dampak negatif yang akan dirasakan oleh korban internet trolls diantaranya stress, rasa ingin mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri, merasa hidupnya gagal, menutup diri atau tidak mau bersosialisasi dengan orang lain di dunia nyata maupun di dunia maya.
Internet trolls yang dilakukan oleh generasi zilenial ini suatu bentuk degradasi moral generasi zilenial di tengah tantangan bonus demografi suatu bangsa. Bonus demografi itu suatu keadaan dimana terjadinya peningkatan penduduk dalam sebuah negara pada usia produktif kisaran 16-65 tahun. Hal tersebut menunjukkan bahwa suatu negara memiliki banyak penduduk yang sanggup melakukan segala aktivitas positif serta memiliki penurunan terkait kematian dan kelahiran penduduk dalam suatu negara. Hal tersebut menunjukkan bahwa suatu negara memiliki banyak penduduk yang sanggup melakukan segala aktivitas positif serta memiliki penurunan terkait kematian dan kelahiran penduduk dalam suatu negara.
Penutup
Kasus internet trolls ini dapat diminimalisir dengan melakukan suatu pendidikan dasar terkait etika dan moral yang bisa dimasukan dalam mata pelajaran
di sekolah seperi PKn dan Pendidikan Agama. Internet trolls juga bisa diminimalisir dengan diberikan pemahaman etika dan selalu diawasi saat anak bermain internet oleh orang tua, karena bagaimanapun generasi zilenial menjadi penentu kesuksesan bonus demografi. Selain itu, dari pihak internet pun harus lebih dikembangkan lagi dan bisa mendeteksi pesan jahat seperti itu, dengan menindak lanjutinya seperti memblokir akun yang memberikan pesan tersebut secara otomatis. Sehingga, yang memberikan pesan jahat akan berkurang
Bonus demografi ini akan berhasil jika di masa yang akan datang negara ini diduduki oleh masyarakat yang smart and good citizen, yakni masyarakat yang baik dan juga cerdas.
Maka dari itu, generasi zilenial sebagai penerus bangsa nantinya harus memiliki moralitas baik yang menunjukan sebagai warga negara smart and good citizen. Jika perilaku internet trolls yang menjamur dibiarkan di tengah-tengah generasi zilenial saat ini, maka moralitas tersebut dapat menurun. Sehingga, secara tidak langsung, kualitas generasi zilenial ini sangat berdampak pada keberhasilan dari bonus demografi.
Artikel ini ditujukan untuk memberikan pemahaman kepada generasi zilenial mengenai ancaman internet trolling yang dapat menurunkan moralitas suatu bangsa. Sehingga, generasi zilenial dapat menghindari perilaku internet trolling dan dapat menjadi generasi yang berkontribusi bagi terwujudnya bonus demografi.
REFERENSI
Aydin, A., Arda, B., Gunes, B, & Erbas, O. (2021). Psikopatologi Cyberbullying dan Internet Trolling. Jurnal Ilmu Kedokteran Eksperimental dan Dasar, 2 (3), 380-391.
Cholik, C.A. (2021). Perkembangan Teknologi Informasi Komunikasi / ICT dalam berbagai bidang. Jurnal Fakultas Teknik Kuningan, 2(2), 39-46. Dammann, CM (2019). Cara mengenali dan menangani troll internet. Di media sosial untuk tenaga medis (hlm 189-2022). Springer, Cham. Danuri, M. (2019). Perkembangan dan transformasi teknologi digital. Jurnal Ilmiah Infokam, 15 (2).
Daskal,E. Wentrup, R., & Shefet, D. (2020). Menjinakkan troll internet dengan ombudsman internet : Regulasi media sosial yang etis. Kebijakan & Internet, 12 (2), 207-224.
Karlsson, A.M.C., & Kajonius, P. J. (2020). Not only trolls are Trolling the Internet : A study on dark personality traits, onlne environment, and commentary styles. International Journal of Personality Psychology, 6, 12-23.
Sutikno, A. N. (2020). Bonus Demografi di Indonesia. VISIONER. Jurnal Pemerintahan Daerah di Indonesia, 12 (2), 421-439.
0 Comments